Chapture 3

5.1K 195 17
                                    

Aku menunggu Icha di taman yang bersebelahan dengan parkiran, aku duduk dan sesekali menatap jam yang ada di layar handphone ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menunggu Icha di taman yang bersebelahan dengan parkiran, aku duduk dan sesekali menatap jam yang ada di layar handphone ku.

"Kamu seperti kehilangan jati dirimu setelah masalah ini menerpa mu. " Kata Icha yang baru saya muncul dihadapan ku.

"Apa kamu membawanya?, " Aku langsung menanyakan uang itu, aku tahu aku sangat egois saat ini tapi aku harus melakukan nya karena aku sangat membutuhkan nya.

"Kamu bahkan lebih kejam dibanding seorang rentenir. Tidak bisakah kamu menyapaku dengan baik dulu. " Icha berkata dengan kesal lalu menarik tas ransel ku, Icha mengeluarkan uang cash dari tasnya lalu menaruhnya di dalam tas ku... "Aku hanya punya simpan segini, aku tidak bisa meminta kepada ayah karena dia tidak akan percaya, dan selalu menuduh ku menggunakan uangnya untuk hal tidak penting.. "

"Thanks you so match.. " Aku memelek icha karena bahagianya.

Aku ingin berlari tapi icha menahanku.. "Kemana?? " Icha bertanya.

"Ingin menemui tuan vegas.. "

" Tuan Vegas??? Siapa diaa?? ".

"Dia putra mr. Yuthakon... Aishhhh apa kamu sudah tahu, jika mr. Yuthakon sudah meninggal? " Aku menjawab, kemudian aku langsung mengingat kematian mr. Yuthakon.

"Tidak,, kapan? " Icha bertanya.

"Aku tidak tahu, tapi pas aku datang rumah itu sudah ramai ".

"Ya Tuhan.. Mr. Yuthakon semoga Tuhan memberikan surga-Nya yang indah untuk kamu tempati. " Kata Icha dengan sedih.

Aku ingin melangkah kembali tapi Icha menahanku. "Aishhh.. " Aku kesal.

"Lihat jam!! Nanti telat lagi. Nanti saja temui tuan Vegas kamu itu. " Kata Icha lalu menarik tanganku dan membawa aku berjalan menuju kelas.

" Semangat... " Icha mengatakan itu lalu melambaikan tangan kemudian pergi meninggalkan aku yang masih berdiri di ambang pintu. Aku mengumpulkan keberanian untuk menemui pria dingin yang bernama Vegas itu, aku berjalan dengan cepat sedangkan hati dan pikiranku lagi sibuk mengatur kata apa yang akan aku katakan setelah berada di depannya.

Setelah berada di depan pintu yang bertulis kan nama mr. Yuthakon aku mengambil nafas dengan panjang lalu membuangnya dengan pelan. Aku mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada respon... "Apa dia tidak datang hari ini???.. Aishhh apa mungkin dia masih sangat berduka sehingga tidak datang? apa aku datang saja kerumah itu?, yaa aku harus menemuinya hari ini dan biar semuanya cepat selesai..." Aku berbicara sendiri, dan berpikir panjang beberapa menit sehingga pada akhirnya aku memutuskan untuk mendatangi pria dingin itu.

Aku turun dari taxi lalu berdiri di depan pagar tinggi, aku memanggil satpam yang berjaga. Dan tidak lama satpam itu mendekati ku. "Mencari siapa.? " Satpam itu bertanya.

"Aku mencari tuan Vegas, aku berkuliah di universitas milik mr. Yuthakon, ada yang ingin aku sampaikan padanya. " Aku berkata dengan sopan dan berusaha untuk tidak gugup dan takut, karena badan besar dan tinggi di depanku saat ini sangat menakutkan, di tambah para bodyguard yang stay di halaman rumah untuk berjaga-jaga..

I'm so glad i meet you [ 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang