chapter 1

13.4K 271 3
                                    

Tiga orang pria masuk ke ruangan itu dengan tampang ganas, semua mahasiswa dan mahasiswi mundur dengan pelan kebelakang, bahkan mereka berebut untuk berdiri mentok di dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiga orang pria masuk ke ruangan itu dengan tampang ganas, semua mahasiswa dan mahasiswi mundur dengan pelan kebelakang, bahkan mereka berebut untuk berdiri mentok di dinding. Cewek-cewek di ruangan itu berteriak karena ketakutan, ketiga orang itu menatap mereka dengan tajam. Tidak lama kemudian seorang pria yang berkulit putih, rambut yang tertata rapi, dengan sorotan mata yang tajam memasuki ruangan. Semua orang tambah panik, gemetar dan takut.

Pria yang berkulit putih itu berdiri dengan tegap dan menatap satu persatu mereka. Pria itu berjalan dengan pelan dan kedua tangan bersembunyi di kantong celana.

"Siapa yang membuat kerusakan di Fakultas Bagian atas? "Kata pria yang berkulit putih itu dengan nada normal tapi penuh dengan tekanan disetiap kata yang ia sampaikan.

Mereka tidak ada yang maju, mereka semakin bersembunyi di belakang punggung temannya yang berdiri didepan. Bahkan mereka semakin berebutan untuk berdiri di paling belakang dan mentok ke dinding.

"Aku sudah membuat informasi seminggu yang lalu datang ke padaku untuk mengakuinya." Kata pria itu.

"Jika masih tidak ada yang mengakuinya, maka aku akan mengeluarkan kalian semua dari Universitas ini, dan tidak ada satupun yang akan menerima kalian di Universitas mana pun. "_ Kata pria itu mengancam.

𝙋𝙚𝙩𝙚
Sebenarnya aku merasa takut untuk mengakuinya, tapi aku tidak ingin teman-teman ku yang terkena imbasnya, disaat pria dengan sorotan mata tajam itu melihat kami satu persatu seperti vampir yang haus akan darah. Aku yang berdiri di depan dan ingin bersembunyi di paling belakang, tapi aku tidak bisa menempuh tujuanku. Aku terdiam dan tertegun disaat pria itu berjalan dengan pelan ke arah kami.. Ia berbicara dan mengancam, aku sangat takut dan melihat teman-teman disekitar ku yang juga sangat ketakutan. Dengan kaki yang gemetar aku maju ke depan dan mengakuinya.

"Aku yang melakukannya. " _ Jawab ku, aku menunduk dan tidak berani menatap wajah pria itu. Aku gemetar, badanku berkeringat panas dingin, dunia begitu gelap ku rasa, aku mati dengan seribu bahasa, aku memejamkan mataku, aku berusaha untuk menormalkan fikiran. Dan berusaha untuk terlihat baik-baik saja.

Aku masih menunduk dan tidak berani untuk menegakkan kepala, dari sorotan ujung mata, aku melihat kaki pria bermata tajam itu berjalan kearah ku, dan berdiri di depan ku.

"Apa kau tahu berapa kerugian yang kamu buat? " Tanya nya dengan nada normal dan rendah, tapi aku tahu dia ingin sekali untuk menghabisi ku.

"Maaf kan aku, aku tidak sengaja melakukannya, hukum lah aku. Tapi jangan keluarkan aku dari kampus ini. " _ Kata ku memohon dan belum berani menatap wajahnya.

"Kenapa tidak mengakuinya seminggu yang lalu.? " _Ia bertanya pada ku, aku menggelengkan kepala dan terdiam karena tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

"Temui aku jam 12 siang.. " _Katanya lalu pergi bersama ketiga orang yang datang bersamanya tadi.

I'm so glad i meet you [ 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang