.
.
.
keesokan harinya setelah menghabiskan sarapan serta membersihkan tubuhnya cha hara atau lue di larang keluar kamar dan beraktivitas banyak dan berakhirlah lue tiduran di Kasur yah walaupun sebenarnya ia juga lagi mager
"di dalam cerita asli sekarang gue bisa sakit saat ini itu karena para perampok yang mencegat kereta kuda si selir tapi cerita aslinya si selir ini gak sadar kan diri selama setahun lebih hmm......... apa jangan jangan si selir asli sudah mati ya dan gue transmigrasi ke tubuh ini kan biasanya banyak cerita yang kaya gitu ga sihh kaya yang sering gue baca dulu hmmmm?"
"kyaaa bagai mana ini masa gue beneran trasmigrasi si!!! Ga ga mungkin itu mustahil itu Cuma ada di cerita ini ga masuk akal ga masuk akal sama sekali" kata lue prustasi sambil mengacak acak rambutnya
Lue yang asik dengan pemikirannya tak sadar kalo sedari tadi sepasang anak lelaki memperhatikannya hingga suara salah satunnya membuyarkan pikiran lue dan menoleh ke asal suara
"s salam kepada yang mulia selir" hormat keduanya
Lue melihat mereka dari atas sampai bawah mereka yang melihat lue memperhatikan mereka otomatis menundukkan kepala tidak berani menatap lue, lue yang melihat mereka bingung
"kenapa kalian menundukkan kepala kalian pangeran?" kata lue memulai bicara
"t ttapi yang mulia......" kata anak berambut perak dengan suara takut
"angkat kepala kalian pangeran dan kemarilah" spontan mereka mengangkat kepala dan ada sedikit raut ketakutan
"a apa maksud anda yang mulia selir" kata anak berambut perak takut lagi sambil mundur selangkah di ikuti anak berambut hitam sambil bersembunyi di belakang tubuh anak berambut perak
"kemarilah mendekatlah pangeran" kata lue sambil mengulurkan tangan
Mereka berdua terlihat was was muka mereka berdua terlihat tegang dan takut lue yang melihatnya hanya bisa menghela nafas sambil merapikan rambutnya yang lumayan berantakan
"mereka takut dengan ku........ pastilah mereka takut denganku yang sebelumnya sangat dingin dan ga pernah merhatiin mereka huhhh" batin lue
"apakah kalian takut denganku" kata lue dengan nada rendah dan lembut
Mereka saling memandang dan masih ragu untuk mendekati lue yang ada di Kasur
"tidak..... tentu saja tidak yang mulia selir" kata anak berambut perak sambil mendekat secara perlahan di ikuti anak berambut hitam
Mereka berdua berjalan perlahan mendekati kasur lue sesampainya di samping kasur lue mereka berdua menundukkan kepala tidak berani menatap lue jelas mereka terlihat ketakutan lue memberanikan diri untuk menyentuh pipi kanan anak yang berambut perak sontak membuat si anak tegang memejamkan matanya erat
"dia ketakutan" batin lue
lue mengangkat kepala anak berambut perak ke depan ke menghadap ke arah lue agar tidak menunduk terus (kan kasian tar leher mereka sakit gara ke lamaan nunduk mungkin gitu pikir lue) lue ingin melihat muka mereka berdua dengan jelas lue sangat penasaran dengan rupa penjahat sekaligus tokoh utama dunia ini atau cerita ini
lue mengelus pipinya pelan agar si anak tidak terlalu tegang Si anak berambut perak yang mendapat elusan di pipinya awalnya semakin tegang dan semakin erat memejamkan matanya tapi setelah beberapa detik tidak merasakan ada hal aneh selain elusan di pipi kanannya dia memberanikan diri untuk membuka matanya dan melihat lue yang juga melihatnya tatapan mata mereka bertemu mata merah lue dengan mata merah anak itu mata mereka seakan terkunci mengagumi satu sama lain
lue langsung membulatkan matanya ketika melihat anak rambut perak yang menatapnya kagum dengan makhluk yang tepat di depannya lue seakan terhipnotis dengan..dengan keimutannya
"diadia dia sangat imut" RIP lue
.
.
.
hallowww
gimana ceritanya? semoga bisa menghibur kalian ya
jangan lupa follow, komen sama klik bintangnya ya
makasih lop lop semua
KAMU SEDANG MEMBACA
mother for you
Fantasy"jangan.... Jangan bunuh aku aku mohon aku adalah ibu kalian" "kau hanyalah orang yang melahirkan kami tapi bukan ibu kami" "kau sama dengan mereka aku tidak peduli jika kau ibu kami atau orang yang melahirkan kami kamu harus mati" Satu tebasan memb...