8

1K 89 10
                                    

.

.

.

Tempat Latihan berpedang ramai dengan para prajurit yang sedang Latihan begitu juga dengan isis dan luca yang terus mengayunkan pedang kayu mengikuti arahan guru berpedang mereka

"selama ini tidak ada pergerakan aneh dari selir" kata isis di sela latihannya

"benar hmmm kak apa kamu merindukan ibunda" kata luca sambil melirik ke arah isis

Isis tidak langsung menjawab perkataan luca barusan isis memilih untuk diam luca yang melihatnya tersenyum kecil

"ayolah kak berhentilah membohongi diri mu sebenarnya kamu merindukannya kan"

"diamlah luca tidak usah membahas yang tidak perlu"

"benarkah....." luca menjeda kata katanya

"kak bukankah itu ibunda" lanjut luca sambil berhenti mengayunkan pedangnya

Isis berhenti mengayunkan pedang kayunya lalu melihat ke arah yang luca lihat isis terkejut melihat lue yang sudah duduk manis sambil melambaikan tangannya ke mereka berdua

"lihat bella mereka melihat ke sini" kata lue semangat 45 sambil melambaikan tangannya

"benar yang mulia selir" kata bella ikut senang

"ahhh mereka imut banget pingin peluk" batin lue gemas

Melihat lue, isis dan luca menghentikan latihannya lalu menghampiri lue yang kini tersenyum ke mereka berdua, aneh isis tidak tahu kenapa tapi tubuhnya bergerak sendiri untuk menghampiri lue seakan ada sesuatu yang menariknya padahal isis tidak ingin adanya perasaan apa pun untuk lue

"apa Latihan kalian menyenangkan" kata lue menyadarkan isis dari lamunannya

"menyenangkan apa ibunda datang untuk melihat kami" kata luca dengan ceria

"tentu saja karena ibunda rindu kalian" kata lue sambil tersenyum

"benarkah"

"iya sayang soalnya ibunda sudah lama tidak bertemu kalian hehehe" kata lue lalu menoleh ke isis yang dari tadi hanya diam

"isis kamu tidak apa apa kan apa kamu Lelah?" tanya lue

"a aku tidak apa apa ibuibunda" kata isis gugup

Lue hanya tersenyum melihat isis yang terlihat gugup dan kaku lue mengelus kepala isis dan luca sambil menanyakan kabar mereka berdua saat asik sedang mengobrol tiba tiba dari belakang isis dan luca datang seorang laki laki bertubuh besar dan tegas

(lue: dasar pengganggu)

(author: sabar)

"maaf mengganggu yang mulia selir tapi saat ini putra mahkota dan pangeran sedang Latihan anda seharusnya tidak mengganggu Latihan mereka" kata laki laki itu tegas sambil menatap lue tidak suka Lue diam di ikuti isis dan luca

Lue melihat lelaki yang sekarang ada di hadapannya lue tahu maksud dari tatapan lelaki itu dan jika di lihat lagi mungkin lelaki itu pangkatnya lumayan tinggi mungkin jendral entahlah lue tidak terlalu paham dan lue juga tidak kenal dengan lelaki di depannya

"hmmm kayanya dia Cuma figuran deh?" batin lue mencoba mengingat

"dan di sini bukan tempat untuk minum teh yang mulia se li r" kata jendral itu dengan menekan kata kata selirnya

Lue yang mendengarnya menatap jendral yang ada di depannya lalu menoleh ke sekeliling dan melihat para prajurit yang juga menatapnya dan sambil membicarakannya dan lue Kembali menoleh ke jendral yang ada di hadapannya sekarang jendral itu melihat lue dengan pandangan merendahkan ahhh lue kesal melihatnya

"boleh di tabok ga ni cowok jadi jadian" batin lue kesal

"maaf jika kedatangan saya mengganggu" kata lue bangkit dari duduknya

"maaf mengganggu Latihan kalian putra mahkota, pangeran saya pergi dulu" kata lue lalu pergi

"cih dasar pengganggu" kata jendral itu dengan sinis yang masih bisa lue dengar

isis dan luca melihat punggung lue yang semakin menjauh meninggalkan mereka berdua lalu isis melihat luca yang mengepalkan kedua tangannya sambil menatap kosong sosok lue yang sudah tidak terlihat lagi isis menghela nafas lalu menarik luca kembali ke tempat latihan mereka sebelumnya

"tenanglah luca belum saatnya kita membalas" kata isis berbisik sambil menenangkan luca yang hampir mengamuk

dan kita kembali ke lue yang masih di jalan menuju kamarnya

"sabar sabar lue orang sabar jodohnya ganteng sabar sabar nanti aja kalo mau bunuh itu cowok jadi jadian" batin lue menahan kesal

Selama perjalanan bella yang ada di belakangnya hanya diam tidak berkata apa apa lue yang paham kenapa sebelumnya bella ragu saat lue ingin ke tempat Latihan ternyata ini yang di maksud bella dan Satu yang lue tahu sekarang orang orang menganggapnya rendah dan tidak menghormatinya padahal status lue seorang selir

"Apa selir di negara ini statusnya sama dengan lady biasanya tidak ada spesialnya sama sekali sampai sampai jendral dan para prajurit tidak menaruh hormat kepadanya dan bersikap seenaknya padanya?" pikir lue

Lue asik dengan pikiran nya sendiri hingga sampai di kamar, lue yang sudah bad mood dan tidak selera untuk membaca buku lagi menyuruh bella untuk meninggalkannya saat bella sudah keluar kamar lue menjatuhkan tubuhnya di kasur dan mengingat lagi tentang hidupnya di dunia ini

Bukannya lue ingin dihormati dan di sapa semua orang tapi perlakuan jendral tadi membuat lue kesal lue juga tidak suka menjadi pusat perhatian tapi jika dia selalu di rendahkan maka ini juga tidak bisa di biarkan

"mentang mentang gue Cuma statusnya selir gue di pandang rendah ishh ngeselin tapi hmmm apa gue dipandang rendah karena gue tawanan perang ya?" kata lue coba berpikir

ya lue adalah seorang putri dari kerajaan lain yang sudah runtuh dan kalah saat berperang melawan kerajaan Lumiere dan sekarang negaranya sudah berada di bawah kuasa kaisar negara ini yaitu leonard greyheart lumiere ya lue ada lah tawanan dari kerajaan yang sudah runtuh dan menjadi selir dari sang kaisar tirani

"hahhh ya gue memang apes trus hidupnya hedeuh"

.

.

.

hellowww

gimana ceritanya maaf kalo ga sebagus cerita sebelah ya

ya tapi makasih yang masih setia sama cerita author walaupun author lama upnya makasih bayak ya author kasih lop lop

jangan lupa follow, komen sama klik bintangnya ya lop lop semua

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mother for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang