Chapter 6

10 2 7
                                    

"Gyan? Gyan saha anjir?" Tanya Karlyn pada Zeline disampingnya.

Zeline menggeleng, "gatau juga gue, mana si Adeline kagak ada disini."

Melihat kedua wanita didepannya hanya berbisik-bisik tanpa membalas sapaannya barusan, Gyan yang merasa tersinggung itupun berdehem keras membuat Karlyn dan Zeline akhirnya menoleh kepadanya lagi.

"Jangan bilang anda lupa tentang saya?" Tebak Gyan, benar.

Menyadari ekspresi tak senang dari pria didepannya, Karlyn akhirnya memilih untuk berakting bahwa ia memang mengenal pria bernama Gyan tersebut.

"Ooohh! Oh iya iya! Gyan! Iya gue inget, btw kenapa manggil ya?"

"Logat anda berbicara terdengar seperti anda hanya berpura-pura mengenal saya." Gyan menebak dengan benar lagi.

Karlyn akhirnya menyerah, "iya deh gue lupa, tadi siapa lagi nama lo? Gyan Refangga ya?"

"Benar, Lady." Ucap Gyan, "hati saya sedikit terluka saat anda ternyata lupa dengan saya, yang merupakan calon atau mantan adik ipar anda. Anda pernah bertunangan dengan kakak saya, Darren Refangga bukan?"

"OH!"

Pekikan dari Karlyn barusan membuat Gyan dan Zeline terlonjak, bahkan anak-anak yang masih menunggu kedua wanita itu juga ikut terkejut. Sedangkan Karlyn baru ingat bahwa Adeline memang pernah menyebut Gyan sebagai adik Darren, tujuannya kemari adalah untuk membantu Zeline dan menarik kepercayaan Gyan agar terhindar dari kutukan.

"Eh! Nyaring amat teriakan lo, napa si?" Bisik Zeline.

"Ini loh Zel! Yang dimaksud Adeline si adeknya Darren, dia juga yang mau ngutuk gue nanti di masa depan!" Balas Karlyn.

"Serius lo? Wah harus baek-baek ama dia kalo gitu."

Setelah berbisik-bisik mereka kembali menoleh kearah Gyan, kali ini dengan senyuman amat manis.

"Ada apa ya manggil-manggil?" Tanya Karlyn.

Gyan membalas, "tidak, saya kemari hanya untuk memanggil anak-anak itu untuk segera kembali ke kelas. Ini sudah waktunya saya mengajari mereka."

"Loh? Lo guru disini ya?" Tanya Zeline, sedangkan Karlyn sedang berbicara dengan anak-anak.

"Tidak, Lady. Anggap saja saya hanya sukarelawan disini, apa kalian juga?"

"Hooh, btw mau ngajar kan? Boleh ikut gak?"

Terlihat sekali bahwa Gyan memasang ekspresi keberatan. Namun demi menjaga harga dirinya sebagai seorang bangsawan, dan melihat para anak-anak yang terlihat sangat suka dengan dua bangsawan wanita yang kakaknya tak sukai itu, mau tak mau ia mengangguk setuju.

"Sekaligus saja kuanggap sebagai tes, Darren selalu bilang bahwa Lady Karlyn dan teman-teman bangsawannya yang lain adalah orang yang buruk, aku penasaran apakah itu memang benar..." Batin Gyan.

•••

Sedangkan di tempat lain, seperti Karlyn dan Zeline, Cloe juga saat ini hendak menuju bangunan menara tempat dimana Varen berada atas usulan Adeline.

"Lo datang aja nanti ke menara kota bagian timur, kota Rose. Nah disitu kotanya dekat sama kerajaan, datangin si Varen terus ajak dia ngobrol. Di novel lo sebenernya suka sama Varen tapi si Varen suka Madeline, alasan lo bully Madeline karna dia cewe yang disukai sama Varen. Bilang aja kata maaf sama lo gak suka dia lagi, biar urusan lo selesai.

Terus nanti kalo dapat surat kutukan atau cacian gitu abaikan aja, mental Cloe di novel sama lo tuh beda banget." Begitu saran Adeline kepadanya.

Tololabis Isekai Goes Wrong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang