Chapter 1

20 4 14
                                    

Alkisah terdapat suatu kota yang indah dan asri, kota itu bernama Hortensia Town. Bunga hydrangea yang seharusnya tumbuh di Negara bagian Asia, dengan baik tumbuh dan bermekar di London. Keindahannya yang mencolok itulah mengundang Duke Refangga V, mengubah kota yang ia perintahkan menjadi Hortensia Town.

Penerus pemerintahan Duke Refangga yakni putranya, Darren Refangga yang merupakan anak pertama dari tiga saudara, Farel Refangga dan Gyan Refangga.

Ditengah-tengah masyarakat Hortensia Town, hiduplah seorang gadis pelayan cantik bernama Madeline. Kecantiknnya yang paras rupawan itu selalu mengundang banyak bangsawan tampan yang hendak melamarnya, termasuk Refangga bersaudara, seorang ksatria bernama Leo, penyair kerajaan bernama Varen, dan seorang buronan kerajaan yang asal-usulnya tak pernah jelas bernama Rayden.

Karena kecantikan Madeline, tentu saja membuat bangsawan lelaki terpikat, tapi lain tanggapan dengan bangsawan wanita. Mereka iri dengki terhadap kecantikannya yang menurut mereka biasa tetapi natural bagi bangsawan lainnya, termasuk empat sahabat bangsawan yang sangat membenci gadis pelayan itu.

Adeline Cordelia, Zeline Scholastica, Cloe Daphne, dan Karlyn Celestine. Mereka dahulunya adalah bangsawan musuh yang merebutkan gelar bangsawan tercantik di kota Hortensia, tetapi seolah ada tali yang menyambungkan mereka untuk memerangi Madeline, mereka berempat berdamai dan berusaha menjatuhkan dan merundung Madeline yang malang.

Mereka mempermalukan Madeline di tengah kota, membuat nama mereka menjadi buruk di mata para bangsawan akibat perilaku mereka yang tidak menggambarkan bangsawan terhormat. Dan karena kejahatan mereka terhadap Madeline, membuat para pria yang menyukai gadis itupun murka dan memberikan mereka pelajaran.

Cloe berakhir tragis dengan bunuh diri akibat cacian dan surat-surat yang menyuruhnya mati dari Varen, Zeline meninggal karena dihukum mati didepan banyak masyarakat dan lehernya dipenggal oleh Leo, Karlyn yang disihir menjadi tua dan jelek oleh tiga duke bersaudara, dan Adeline yang dikabarkan menghilang hingga beberapa hari setelahnya ia ditemukan membusuk di salah satu taman kerajaan dan diyakini ia telah dibunuh oleh Rayden.

Dan pada akhirnya setelah kematian para empat villainess tersebut, Madeline hidup bahagia setelah menerima lamaran dari pangeran mahkota bernama Demetrius. Membuat para lelaki yang sebelumnya menyukai Madeline terlebih dahulu patah hati, dan berakhir mengakhiri hidup atau menyerah pada cinta mereka.

Itu adalah ending bahagia untuk Madeline.

•••

Tapi tidak bagi mereka yang baru saja mengalami reinkarnasi di tubuh karakter yang seharusnya mati.

Setelah mendengar nasib hidup mereka dari Adeline, sebagai satu-satunya yang membaca novel The Mercy of Villainess, Karlyn, Zeline, serta Cloe merasa ngeri.

"Kok matinya tragis amat..." Gumam Cloe.

"Gak cuma tragis, ceritanya sampah banget. Lo kok baca cerita begituan, del?" Tanya Zeline heran pada selera bacaan Adeline.

Adeline hanya mengangkat bahunya, "gue juga lagi mempertanyakan kenapa gue baca novel kek gitu sebelumnya."

"Intinya gini deh, kita reinkarnasi ke novel yang dibaca Adeline dan jadi villainess. Pemeran utama namanya Madeline, dan di ending kita mati. Ini kan kita belom mati, tapi menurut lo kita udah didekat-dekat ending gak?"

Setelah mendengar penjelasan Karlyn mereka bertiga kemudian berpikir, Cloe dan Zeline berbalik untuk melihat Adeline dan memberikan tatapan tanda tanya, apakah benar yang dikatakan Karlyn? Jika mereka berada di ambang akhir cerita, maka sepertinya sudah terlambat untuk menyelamatkan diri.

"Eeeee coba deh kita minta sama maid tadi buat kirim surat ke Duke, kalo jawaban dia ketus berarti emang kita udah dibenci sama male leadnya."

Setelah berdiskusi panjang akhirnya mereka sepakat untuk meminta Anastasia menuliskan surat pada Duke Refangga, alias Darren Refangga. Setelah dikirim dan ditunggu, surat balasan pun datang dengan cepat.

"Loh cepet banget, itu beneran dibalas?" Tanya Cloe pada pelayan yang mengantarkan surat tersebut.

Si pelayan menggeleng, "maaf, lady. Tapi surat ini ditolak, mereka bilang tidak menerima orang-orang atas nama keluarga Cordelia, Scholastica, Daphne, dan Celestine."

Yap, tamat dah. Batin keempat sahabat itu kompak.

"Gimana ini...masa iya baru pindah dunia udah mati aje?" Tanya Karlyn panik.

Adeline terlihat berpikir sebentar, walaupun surat mereka ditolak oleh Duke yang berarti nama keluarga mereka memang sudah ditandai, bukan berarti mereka memang benar-benar sudah diambang akhir cerita dimana mereka akan dipertemukan oleh ajal. Pasti ada jalan yang tersisa.

"Gatau deh gue, tobat aja yuk, terima takdir gitu."

"GOBLOK!" Umpat Karlyn, Zeline, dan Cloe bersamaan setelah mendengar usulan pasrah dari Adeline.

Mereka kemudian memasuki mansion lagi, membersihkan diri dan bersiap-siap untuk keluar berjalan-jalan. Pengalaman pertama bagi mereka yang merupakan manusia dari dunia masa depan memakai gaun besar dan elegan, ini seperti mereka benar-benar ada di dunia itu.

"Sempit banget anjing, pinggang gue berasa dicekik ular kobra." Komentar Zeline.

"Sama, mana gatal banget lagi." Sahut Cloe.

"Alah lemah, gue dong dari jurusan tata busana udah terbiasa pake baju beginian." Celetuk Adeline dengan sombong.

Mereka bertiga saling ribut, tak menyadari keterdiaman Karlyn yang terus menatap dirinya di cermin. Ada sebuah pertanyaan yang tiba-tiba melayang-layang di kepalanya.

Melihat Karlyn yang hanya terdiam itu tentu saja mengundang rasa penasaran sahabatnya yang tak sengaja memergokinya sedang melamun, Cloe kemudian menepuk bahu Karlyn hingga membuat gadis itu terlonjak kecil.

"Kenapa, Kar?"

Karlyn belum menjawab, dari gerak-gerik matanya ia terlihat kebingungan oleh sesuatu.

"Kalian inget...Nama asli kalian gak?"

"Inget, Adeline, kan? Nama lo Karlyn, ini Cloe, itu Zel—"

"Gak, maksud gue...Nama asli kita sebelum reinkarnasi."

Mereka berempat kompak terdiam, menyadari pertanyaan Karlyn yang merupakan pernyataan.

"Eh..."

••• tbc •••

Tololabis Isekai Goes Wrong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang