"EH ADELINE GOBLOK NAPA LO GAK BILANG KALO GUE AMA SI DARREN DARREN ITU TUNANGAN????"
Seisi kamar Karlyn, untuk kedua kalinya kembali dijadikan sebagai tempat perkumpulan para gadis bangsawan yang saling bersahabat itu. Adeline saat ini sedang menghindari serangan Karlyn, wanita itu seolah-olah bersiap hendak mencekiknya.
"GUE LUPA, KAR! SUMPAH!!" Teriak Adeline.
Sedangkan di sisi lain Zeline dan Cloe keasikan menonton keributan yang ditimbulkan oleh kedua sahabatnya sembari menyunyah beberapa kue kering yang disajikan dari Anastasia.
"Kuenya enak." Kata Cloe.
Setelah keduanya selesai bertengkar, Karlyn dan Adeline kembali duduk diatas kasur walau Karlyn masih memberikan tatapan sinisnya kearah Adeline, ia masih dendam karena tak mengetahui hal tersebut.
"Gue inget adegan ini tuh pas Darren ama Karlyn berantem di tengah pesta dansa, gegara lo cemburu buta si Darren lebih mentingin Madeline kalian jadi berantem. Dan harusnya itu jadi bad ending buat lo, Kar!" Ujar Adeline.
Zeline bertanya, "berarti gara-gara Karlyn gak ngajak berantem malah minta maaf, kemungkinan endingnya bakalan berubah dong?"
"Belum tentu juga sih, secara image kita jadi bangsawan bangsat kan udah nyebar ke satu kota, jadi..."
"Kemungkinan dapat happy ending nol besar, kecuali kalo kita milih buat pergi dari kota." Celetuk Cloe.
Mereka bertiga tercenung, hampir saja mereka hendak mengiyakan perkataan Cloe saat Karlyn menyadari sesuatu.
"Gak bisa juga gak sih kalo kita pergi? Soalnya kan bisa aja masalah kita sama male lead belum beres, mereka malah nyari kita."
Adeline mengangguk, "udah gitu nyawa kita udah bener-bener deket banget sama ending, kalo Karlyn okelah dia bisa menghindar. Tapi kita bertiga kan belum."
Zeline dan Cloe mengangguk, jika ingin menghindari kematian maka satu-satunya jalan yang harus dilakukan untuk membuka cabang jalan baru adalah berusaha menghindar dari masalah. Mau bagaimana pun mereka berusaha memperbaiki image, bagai nasi telah menjadi bubur sulit bagi mereka untuk mengembalikan keadaan seperti semula.
"Kalo gitu del, nanti gue sama si... Siapa yang bunuh gue tadi?" Tanya Zeline.
"Leo."
"Iya, Leo. Itu nanti kita bertemunya kek apa sebelum gue bener-bener dipenggal sama dia?"
"Gue juga, gue sama Varen nanti bertemunya kek apa sebelum mati dikirim surat?"
Adeline kemudian menjelaskan, karena Leo adalah ksatria kerajaan maka konflik yang akan terjadi pada Zeline adalah suatu permasalahan yang melibatkan keluarga kerajaan. Sedangkan Cloe hanya mendapatkan surat kutukan dan cacian dari Varen, dan Cloe yang memang dideskripsikan sebagai gadis bangsawan yang mudah terbawa perasaan ia akan merasa sakit hati dan berakhir bunuh diri.
"Masalah gue ngapain?" Zeline masih bertanya.
"Di novel Zeline dituduh curi kalung berlian punya ratu, tapi itu nanti kejadian pas setelah kematian gue." Jawab Adeline.
"Hah? Emang matinya berurutan?"
Adeline mengangguk, "hooh, pertama nanti Karlyn, terus gue, Zeline, Cloe yang terakhir."
"Jadi nanti lo gimana, Del?" Karlyn bertanya dengan nada khawatir.
"Tenang, karna gue udah baca novelnya gue udah tau gimana caranya menghindar nanti." Ucap Adeline sembari tertawa sombong, seketika dibalas dengan tatapan menyamping dari sahabat-sahabatnya.
•••
Keesokan harinya, para pelayan dari Zeline, Adeline, dan Cloe datang untuk menjemput para putri dari keluarga bangsawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tololabis Isekai Goes Wrong
HumorEntah mengapa keajaiban dengan bodohnya memilih 4 sahabat dengan setengah sel otak dibagi empat itu sebagai orang-orang terpilih untuk pergi ke dunia isekai, memasuki dunia novel yang dibaca oleh salah satu sahabatnya, Adeline. Mereka berempat yang...