My Lady [END]

Lima Puluh Empat

Sorry for typo(s)!

---

Makanan sisa di ruang tamu sudah dibersihkan oleh Jiyoung, Sooji saat ini sedang duduk di sofa, matanya berkedip-kedip.

Apa yang baru saja mereka lakukan di dalam sana...

Kenapa dia tiba-tiba, begitu tiba-tiba menciumnya seperti itu?!

Sooji mengulurkan tangannya untuk menyentuh bibir bawahnya, sensasi tadi masih bertahan...

"Kapan kau akan kembali ke lokasi syuting?"

Sooji menegakkan punggungnya ketika orang di kamar tidur keluar,"Aku tidak tahu! Tidak, setengah jam lagi."

Myungsoo menatap gadis kecil yang panik itu, tersenyum, dan duduk.

Seluruh tubuh Sooji tegang, tidak berani memandangnya.

"Berputarlah."

"..."

"Berputarlah," kata Myungsoo sambil meletakkan tangannya di bahu Sooji, memutarnya ke arahnya.

Sooji bergumam,"Apa..."

Myungsoo mengulurkan tangannya untuk meluruskan pakaian Sooji,"Pelukan di belakang sana sudah mengotori pakaianmu."

Wajah Sooji menjadi semakin merah. Dia buru-buru menundukkan kepalanya untuk menutupi kepanikan di bawah matanya, dan mengulurkan tangan untuk menghaluskan kerutan di pakaiannya,"Tidak apa-apa. Aku akan pergi ke lokasi syuting nanti dan meminta penata rias untuk memperbaikinya."

Sooji merapikan pakaiannya dan meliriknya,"Itu, kau masih belum pergi?"

Myungsoo mengangkat alisnya sedikit. "Beberapa saat yang lalu kau mengusir kakakmu, sekarang kau mengusirku?"

"Aku hanya bertanya..."

"Aku tidak akan kembali sampai besok."

"Besok?"

"Ya, jadi aku bisa menemanimu malam ini."

Seluruh tubuh Sooji tegang sekarang, tetapi meskipun demikian, rasa manis masih merembes ke dalam hatinya ketika dia mendengar bahwa Myungsoo ingin menemaninya.

"Apa yang baru saja kau makan dengan kakakmu?" Myungsoo bertanya.

"Hanya makan siang di hotel... dan beberapa makanan yang dibelikan kakakku untukku." Sooji memikirkan hal ini dan tiba-tiba berkata,"Ah, kau belum makan, dia membawakanku banyak makanan ringan, aku akan pergi–"

"Lupakan." Myungsoo menariknya kembali,"Aku tidak suka makan yang manis-manis."

"Lalu bagaimana dengan..."

Saat dia mengatakan ini, pintu kamar dibuka lagi.

"Kak Sooji, kita harus pergi–" Begitu suara itu keluar, orang itu terkejut melihat Myungsoo duduk di ruang tamu,"Presiden Kim?"

Myungsoo mengangguk padanya.

Jiyoung,"Kenapa kau di sini?"

"Mengunjungi lokasi syuting."

Jiyoung berkata tiba-tiba,"Baru saja Kakak Kak Sooji juga datang, kenapa kalian tidak pergi bersama?"

Myungsoo melirik Sooji dan tersenyum tipis. "Aku tidak tahu dia juga akan datang, kebetulan saja kami saling melewatkan."

"Oh, kalau begitu, Kak Sooji harus pergi ke lokasi syuting denganku sekarang, kau..."

"Tidak apa-apa, kalian bisa pergi dan melakukan pekerjaan kalian."

"Eh, baiklah."

Sooji bangkit dan mengikuti Jiyoung, tetapi setelah beberapa langkah dia masih merasa khawatir, maka dari itu dia berbalik dan berkata,"Kalau tidak, kau tetaplah di sini dan aku akan meminta seseorang untuk mengirimimu makanan untuk dimakan? Jika kau lelah, kau juga bisa beristirahat di kamar ini sebentar."