Baru saja kemarin merasakan nikmatnya hari Minggu sekarang lagi lagi kalender sudah menunjukkan hari Senin, siapa sih yang bikin hari Senin pikir salah satu remaja laki laki yang kini sedang menatap ke luar jendela. Jujur saja ia kini sedang bosan karena kelas nya jamkos dan tidak ada tugas sama sekali yang diberikan guru mapel nya itu, tidak tahu saja dia bosan setengah mati karena tidak tahu ingin melakukan apa niat ini bermain handphone tapi ia urungkan karena menurutnya benda pipih tersebut sangat membosankan karena hanya membuat orang kecanduan saja. Tidak tahu saja jika teman sekelasnya mendegarkan batin remaja tersebut sudah pasti ia disoraki ramai ramai oleh teman sekelas nya. Hey handphone itu adalah surga dunia mau makan tinggal pencet, mau jalan tinggal pencet, mau mabar juga tinggal pencet.
Oke oke mari kita ubah topik kita dari handphone menjadi suara gaduh yang terdengar dari luar gerbang sekolah. Disana dapat dilihat banyak orang yang saling dorong-mendorong ingin masuk ke dalam Sekolah. Remaja yang sadari tadi kebosanan Vares Keinza Althama menatap ke arah sumber kegaduhan, tapi ia tidak dapat melihat jelas apa yang terjadi di bawah sana karena minus matanya yang cukup tinggi dan sialnya ia lupa memakai softlens atau kacamatanya jadi ia pikir mungkin kegaduhan tersebut hanya karena tawuran biasa. Tapi tiba tiba salah satu teman sekelas nya yang masuk ke dalam kelas dengan ekspresi panik "WOI HAHHH HAHHH DUH CAPEK, ITU ANU DI DEPAN GERBANG ADA ZOMBIE MENDING SEKARANG KITA KABURRR!!!" ujar sang teman lalu berlari entah kemana.
Berbeda dengan teman sekelas nya yang panik Vares justru diam di tempat mencerna apa yang sempat tadi temannya bilang karena tidak percaya apa yang temannya bilang sekali lagi ia mengecek ke luar jendela dan benar saja sudah banyak zombie yang akan masuk ke sekolahnya, gerbang sekolahnya perlahan mulai goyah. Melihat zombie yang perlahan akan masuk ke sekolahnya dengan cepat ia mengambil tas nya dan pergi dari kelas, mendengar suara pagar yang jatuh dari kejauhan sudah ia pastikan para zombie akan mulai berdatangan untung nya kelas Vares berada di lantai tiga yang tentu nya masih jauh dari lantai bawah. Dengan cepat ia berpikir di mana tempat persembunyian yang bagus , dan akhir nya ia memilih gudang di lantai lima yang akan menjadi tempat persembunyian nya sementara ini.
Saat Vares sudah berada di lantai lima dengan cepat ia berlari menuju ke arah gudang. Saat akan menutup pintu gudang ia dicegat oleh salah satu siswa, siswa itu berkata "hey bolehkah kami berdua ikut bersembunyi di sini" ya di belakang siswa tadi terdapat siswa lain dan jika dilihat mereka adalah sepasang teman.
Karena takut zombie akan sampai di lantai ini dengan cepat Vares menyuruh dua siswa tadi masuk dan ia langsung mengunci pintu gudang. Karena dirasa belum aman Vares menyuruh dua siswa tadi untuk membantu ia memindahkan lemari di pojok gudang itu ke arah pintu untuk menghalau jika sewaktu waktu pintu gudang di gedor-gedor atau didobrak zombie."Huh hampir aja dijemput maut" ucap salah satu siswa tadi.
"Dewi Fortuna masih baik sama kita, setidaknya saat ini" jawab teman salah satu siswa tadi.
"Ngomong-ngomong kalian berdua siapa? Tadi ku kira kalian zombie untung pas diliat liat kalian masih normal jadi ku izinin masuk" sahut Vares seraya mengelap peluh di pelipis nya.
"Ohh aku Serbian panggil aja Bian dan dia orang yang aku bawa ini namanya Cakra. Maaf kalau tadi sempat bikin kamu panik dan kirain kita zombie soalnya muka Cakra ini emang jelek makanya dikira zombie." ujar Bian siswa yang menahan pintu saat Vares akan menutup nya tadi.
"Enak aja, aku? dibilang jelek? tch" celetuk Cakra, ya kali cowo secakep Yeonjun tieksti dibilang jelek ga terima Cakra tuh.
"Eh kamu dekel ya? soalnya aku belum pernah liat kamu dan nama mu siapa?" tanya Cakra pada Vares
"Iya kak hehe aku masih kelas 10, panggil aja Vares" jawab Vares seadanya.
Setelah percakapan singkat itu kini keadaan kembali hening karena masing masing dari mereka memikirkan nasib mereka kedepannya. Apa nanti mereka selamat? Atau juga akan ikut menjadi kawanan zombie seperti orang orang di luaran sana? Ah memikirkan nya saja sudah membuat pusing tujuh keliling tujuh tanjakan delapan tikungan. Tapi mungkin berbeda dengan Vares, kini anak itu sedang berpikir cara ia nanti untuk kembali ke rumah nya dengan selamat setidaknya di rumah ia masih memiliki persediaan makanan banyak dan tempat berlindung yang aman. Tapi mungkin itu akan sangat sulit karena jarak rumah nya yang cukup jauh dari kawasan sekolah. "Huhhh niat ke Bandung buat ciptain kenangan indah malah dapat kenangan pahit apes banget dah ni hidup" batin Vares.
Tiba-tiba saja terdengar suara erangan yang begitu keras dari luar gudang membuyarkan lamunan ketiga remaja tersebut. Karena ketiga remaja itu begitu penasaran perlahan lahan mereka berjalan mendekati jendela dan menyibak sedikit tirai yang menutup jendela tersebut. Begitu terkejut nya mereka melihat pemandangan menyeramkan dan menjijikkan, di luar sana terlihat dua orang zombie mengigit salah satu siswi. Jeritan kesakitan siswi itu membuat siapa saja yang mendengarnya akan ikut meringis dan setelah itu siswi tersebut juga ikut menjadi kawanan zombie. Siapapun yang melihat kejadian itu pasti akan menanamkan mindset lebih baik bertahan dan mati kelaparan dari pada ikut menjadi bagian dari makhluk menjijikan itu.
Tapi berbeda dengan ketiga pemuda itu tekad mereka untuk segera keluar dari sekolah ini semakin besar, mereka tidak ingin terperangkap disini dan mati sia sia. Kerutan di dahi mereka sangat kentara menandakan mereka sedang memikirkan cara agar mereka bisa cepat keluar dari sekolah sialan ini.
Tapi saat sedang hanyut dalam pikiran masing masing, tiba tiba muncul seberkas cahaya di sudut ruangan yang belum disadari ketiga remaja tersebut lama kelamaan seberkas cahaya itu semakin besar dan membuat sebuah...
...
...
...
Scroll teruss...
Lagii...
TBC...
.
.
.
.
.
.jangan hujat saya, nnti cerita nya bersambung lagi kok 🙏🏻
Don't forget the star ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Mungkin Bisa
عشوائيHari Senin tentu menjadi hari yang paling dibenci untuk beberapa orang, dan sialnya dihari Senin itu terjadi tragedi yang sangat diluar nalar bagi semua orang. Tetapi Tuhan masih berbaik Hati mengirimkan sekelompok orang dengan kemampuan di atas ra...