Kini Mourgan kembali menuju ke tempat sebelumnya mereka berkumpul untuk mencari Vares entah kenapa perasaan nya begitu khawatir ketika tadi ia tidak melihat Vares bersama dengan mereka, apa perasaan khawatir itu muncul karena mereka mulai dekat? ah sepertinya iya. Perasaan khawatir nya sirna setika ia melihat Vares baru saja keluar dari jendela itu, langsung saja ia pergi menyusul Vares.
"Res,, Kok kamu baru keluar?? Kamu ga kenapa-napa kan? Aku kira kamu hilang kemana." Tanya Mourgan.
"Ohh... Tadi ada problem dikit and i'm okey bro, ya udah ayo nanti yang lain pada nungguin." Ajak Vares lalu menggandeng tangan Mourgan menuju ke tempat teman-teman nya yang kini sedang menunggu. Mourgan sih hanya diam-diam saja ketika ia diajak Vares.
Ketika sudah berada di taman belakang sekolah Vares dan Mourgan melihat teman-teman nya yang bersembunyi di bawah pohon rindang 'kenapa mereka bersembunyi' pikir mereka berdua. Vares mendekati mereka disusul Mourgan.
"Hei kenapa kalian bersembunyi?" Tanya Vares penasaran.
"Hah, ga tau coba nanya Jean dia yang nyuruh kita-kita sembunyi di sini" balas Gio, sebenarnya ia juga bingung kenapa Gio menyuruh mereka bersembunyi.
"Kalian berdua sini dulu, coba kalian semua lihat apa yang ada di atas langit sana" ujar Jean seraya menunjuk ke sebuah benda. Usai Jean berkata demikian dengan kompak semua pasang mata menatap ke arah yang ditunjuk Jean.
"Loh ada drone?? Dari mana datang nya drone itu apa drone itu sedang mengawasi keadaan di sekitar sini??" Tanya Celine bingung, kenapa di saat saat seperti ini masih ada drone pikir nya apa pemerintah yang sedang mengawasi?
"Ya kau benar orang yang mengendalikan drone itu sedang mengawasi lebih tepat nya mengawasi orang orang yang akan dibunuh olehnya." Jawab Jean
"Bagaimana ceritanya dia membunuh lewat drone?" Bingung Cakra.
"Aih coba kau lihat benar benar apa yang dibawa drone itu, drone itu membawa bom. Kalau drone itu dari pemerintah mana mungkin ada bom nya" sahut Bian
"Kau benar, untuk keamanan kita-" Jean mengambil busur dan membidik drone tersebut dan BOOM drone itu hancur tak bersisa "kita hancurkan saja benda sialan itu." Ujarnya lanjut.
"Kerenn! Omong-omong ayo sekarang keparkiran sebelum hari makin malam aku tidak mau bermalam di sini." Vares bergidik ngeri membayangkan ia bermalam di sekolah ini jangankan membayangkan memikirkannya saja ia tidak mau.
Kini mereka berjalan menuju parkiran bawah tanah, walaupun di taman belakang sekolah jumlah zombie nya sedikit tidak bisa dipastikan juga parkiran bawah tanah sama sepi nya seperti di taman. Oh lihat ayolah baru saja mereka berharap di parkiran bawah tanah ini tidak akan ada zombie tapi pupus begitu saja ketika melihat di parkiran bawah tanah ini jumlah zombie nya lebih banyak dari pada di taman tadi, mungkin banyak murid dari sekolah ini yang ingin kabur tapi tidak berhasil dan malah di gigit oleh para zombie ya jadinya zombie di sini lumayan banyak. Sekarang Vares dan Bian sibuk mencari keberadaan mobil mereka diikuti yang lain. Kenapa mereka mencari mobil nya dengan cara manual? supaya tidak memancing para zombie mendekati mobil mereka kalau lampu mobilnya dinyalakan yang ada mereka memancing para zombie.
Setelah sekian lama mengelilingi pakiran sambil menjaga jarak dari para zombie akhir nya mereka menemukan mobil yang dicari-cari dan beruntung nya lagi mobil Bian dan Vares bersebelahan sepertinya memang sudah rencana Tuhan mereka dipertemukan. Delapan orang dari mereka terbagi menjadi dua kubu dan satu kubu itu masing-masing menempati satu mobil. Di kubu pertama terdapat Vares, Mourgan, Rhaka dan Gio dan di kubu kedua Bian, Cakra, Celine dan Jean.
untuk tempat duduk mereka di mobil tuh gini ya
Mourgan Vares |
Rhaka Gio |
| - Kubu 1 (Vares: Driver)Cakra Bian |
Celine Jean |
| - Kubu 2 (Bian: Driver)Saat sudah memasuki mobil dengan cepat kedua mobil itu masing-masing menyalakan mesin tanda mereka akan segera pergi meninggalkan tempat ini. Dengan cepat kedua mobil itu melaju meninggalkan parkiran dipimpin mobil yang ditempati Vares dan disusul Bian di belakang. Tak segan-segan Vares menabrak zombie yang menghalangi jalannya. Ketika sudah sampai di gerbang depan sekolah dengan terpaksa mereka berhenti sejenak ketika mereka melihat banyak sekali zombie yang berada di sekitaran sana, melihat banyak zombie Jean berinisiatif membuka atap mobil dan menyerang para zombie di tempatnya diikuti Gio yang membuka kaca jendela mobil dan menyerang zombie-zombie dengan crossbow nya. Melihat keadaan yang sudah cukup luang kedua mobil itu melanjutkan perjalanan mereka ke tujuan awal.
"AAAA AKHIRNYA BISA KELUAR DARI SEKOLAH TERKUTUK ITU" ujar Gio girang.
"Ya sekarang masih tugas ringan, tidak tahu kalau nanti..." ucap Mourgan pelan saking pelan nya hanya ia sendiri yang mengetahui nya.
"Argh kenapa dengan drone ku? Kenapa jadi begini? Ahhaaa seperti nya ada yang ingin bermain dengan ku mmm menarik mari kita lihat sejauh mana kalian akan bermain" ucap seorang pria yang kini sedang memperhatikan layar yang menunjukkan bintik-bintik abu itu.
"Zeo kirim orang untuk mengawasi gerak gerik diluar sana. Kau tahu kan harus menyuruh siapa??" ucap nya lagi dengan mimik muka yang errr menyeramkan. (?)
"Baik Tuan, tentu" balas orang yang bernama Zeo lalu pergi meninggalkan pria tadi begitu saja.
TBC...
.
.
.
.
.
.
.
.See u next chapt, have a nice day!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Mungkin Bisa
De TodoHari Senin tentu menjadi hari yang paling dibenci untuk beberapa orang, dan sialnya dihari Senin itu terjadi tragedi yang sangat diluar nalar bagi semua orang. Tetapi Tuhan masih berbaik Hati mengirimkan sekelompok orang dengan kemampuan di atas ra...