We're Back Again

N_G 22

Decakan kelewat kesal terus keluar dari bibir Baekhyun saat menatap tajam Jihye dan Kyungsoo yang berada di hadapannya. Sekian berjam jam keduanya membuat kawatir semua keluarga besar, dengan tanpa rasa takut mereka memberikannya begitu banyak jajanan dan tersenyum bodoh. Baekhyun ingin memarahi keduanya namun tidak dia lakukan dikarenakan di genggamannya terdapat benda yang Kyungsoo berikan kepadanya. Gelang Jihye dia dapatkan.

"Kalian berdua masuk kekamar. Kyungsoo aku sudah meminta ijin eommamu jika kau mulai sekarang tinggal dengan ku. Aku meminta eommamu untuk menyusul appamu ke Jeju" terang Baekhyun yang diangguki patuh. "Satu lagi, keluarga mu sudah mengurus kepindahan mu ke Jeju. Kau masih bisa bersekolah ditempat mu sampai surat keluarmu turun dan dua minggu lagi kau akan bersekolah dengan Jihye disana. Eomma mu sakit kepala merasakan kelakuan mu. Astaga, tidak seharusnya ku meminta Yugyeom tadi menyulikmu dari pak Lee" gerutu Baekhyun menyalahkan dirinya sendiri menatap malas wajah Jihye yang sudah berseri bahagia. Sedangkan Kyungsoo hanya tersenyum menanggapi kelakuan Jihye.

"Yugyeom kau bisa pulang dan beristirahat, maaf telah membuatmu kerepotan menemukan keduanya" ujar Baekhyun yang diangguki Yugyeom.

"Tidak masalah nona Dan" jawab Yugyeom.

"Tidak masalah???" Ucap Jihye dan Kyungsoo bersamaan. Mereka tidak terima atas perkataan pria itu, keduannya masih ingat bagaimana Yugyeom terus mengomel tanpa henti di mobil tadi. Jihye dan Kyungsoo merasa Yugyeom cari muka.

"Apa masalah kalian, cepat masuk kedalam kamar. Nona Dan sudah menyuruh kalian. Dan kalian berdua berhentilah berteriak, suara kalian menggangu semua orang yang sudah tidur" gerutu Yugyeom sinis. Dia tidak mengira selalu menjadi bulan bulanan kedua yeoja itu, padahal jika di sekolahan dia seorang barandalan. Imagenya hilang setiap bertemu Jihye maupun Kyungsoo. Keduannya selalu membuatnya naik pitam, ada saja kulakukan keduannya yang sangat menjengkelkan.

Yugyeom juga tidak mengerti, meskipun mereka baru mengenal mereka seakan terlihat seperti teman lama.

"Sudahlah, kau segera pulang dan beristirahat. Kita bertemu di sekolah" ujar Baekhyun.

.

.

.

Dikediaman keluarga Park, Minyoung terus meremat tangannya yang terasa dingin. Hatinya bergejolak tidak nyaman setelah acara makan malam bersama keluarga Son. Sebenarnya percakan mereka mengarah pada keputusan pendekatan antara kedua anak mereka tidak akan di teruskan. Namun satu hal yang menggangu pikirannya. Permintaan keluarga Son mengingatkannya akan perkatan seorang pria yang dia temui di Hotel saat dia memberikan bunga untuk yeoja cantik tidak lain nona Dan Baexian. Minyoung masih ingat pesan pria itu.

"Seharusnya aku lebih keras lagi melarang Chanyeol akan permintaan keluarga Son. Tuhan, aku memiliki firasat tidak enak mengenai ini. Apa yang harus aku lakukan" gumam Minyoung. Dia merutuki dirinya sendiri, kenapa dia tidak dengan begitu keras mencegah putranya yang menyanggupi permintaan keluarga Son agar putranya menjaga Wendi.

Tadi Chanyeol langsung mengiyakan begitu saja permintaan keluarga Son untuk menjaga Wendy dari mala bahaya sampai bulan merah lewat. Hanya itu. Sebenarnya ia sudah meminta Chanyeol tidak perlu melakukannya, Minyoung mengatakan kepada keluarga Son untuk tidak melakukan itu dan memberi solusi akan mengirim bodyguard ke keluarga Son. Tetap saja Chanyeol menolaknya karena tidak tega menatap wajah eomma dari Wendy.

"Eomma, ada apa??? Apa eomma masih memikirkan itu??" Chanyeol menatap eommanya setelah mengambil duduk di samping wanita dewasa itu yang masih terlihat begitu cantik. Dia sedari tadi mengamati eommanya dapur saat akan mengambil minum.

"Eomma memikirkannya. Perasaan eomma tidak tenang setelah mengingat perkataan seseorang yang eomma temui di Hotel MoanaTan. Chanyeol, kau batalkan permintaan keluarga Son, eomma akan mengirim bodyguard kesana. Kau tidak perlu menjaga Wendy, kau tidak perlu melakukannya" Minyoung menangkup tangan putranya untuk dia genggam erat.