Pt. 5 - Sampai Kapan.. ?!

309 8 1
                                    


Sepulang dari jalan-jalan, Cecillia langsung masuk ke dalam kamarnya dengan sedikit tergesa-gesa, ia tidak mau Chandra melihat paper bag yang dibawanya itu. Jika sampai terlihat oleh Chandra maka itu tidak akan jadi kejutan lagi untuknya.
Beruntung saat pulang dan memasuki rumahnya Chandra belum terlihat, entahlah mungkin anak itu masih nongkrong dengan dua sahabatnya itu.

Cecillia menyimpan baik-baik paper bag berisikan box sepatu untuk Chandra di dalam lemari bajunya yang paling bawah. Lagipula tidak mungkin juga Chandra masuk kamarnya tanpa ijin dan mengobrak-ngabrik lemari bajunya bukan?

Setelah menyimpan baik-baik barangnya itu, ia melirik jam di layar ponselnya.

"Sudah jam 5 ternyata.. Chandra belum pulang.. Anak itu memang betah kalau udah nongkrong sama geng nya.. Lebih baik aku mandi lalu masak dan menyiapkan makan malam untuk nanti.."

Sebelum mandi Cecillia menyempatkan diri untuk menyimpan dan menata bahan-bahan dan barang belanjaannya tadi ke dalam lemari pendingin dan lemari kecil di dapur nya.

"Selesai juga... Sekarang aku akan mandi.. "

Sementara itu Chandra dan yang lainnya kini sedang bermain game di rumahnya Arjuna, lebih tepatnya di kamar Arjuna.

Ya Arjuna memang berasal dari keluarga yang cukup berada, namun ia tidak sombong dan tetap menjalin persahabatan dengan Chandra yang notabetenya hanya berasal dari kalangan biasa, bahkan anak yatim piatu, semuanya semata-mata bukan karena Arjuna menyukai Cecillia, namun Arjuna memang tulus berteman dengan Chandra.

Begitupula dengan Fajar yang sama-sama berasal dari keluarga yang lumayan, namun tidak sekaya Arjuna, tapi keluarga Fajar masih utuh dan kedua orangtuanya masih memiliki pekerjaan tetap sehingga untuk biaya sekolah Fajar masih dikategori aman dan tidak sesulit Chandra yang mengandalkan beasiswa dan kepintarannya, meski ketiganya sama-sama tergolong murid yang pintar karena setiap tahunnya selalu mendapat juara kelas.

"Akh Gila!!" Pekik Arjuna saat kalah bermain game dengan Chandra.

Chandra dan Fajar hanya terkikik melihat kekesalan Arjuna yang kalah main game dengan Chandra.

"Udah lu terima aja kalah dari gue!" Ejek Chandra sambil melirik jam di layar ponselnya.

"Wah, udah jam 6 aja! Gue balik duluan ya! Kasian kakak gue nungguin di rumah sendirian" Chandra buru-buru mengenakan jaketnya dan mengambil tas selempang kecil miliknya yang hanya muat untuk dompet kecil dan ponsel saja.

"Eh gue ikut dong! Tadi gue mau bawa motor dilarang sama si pacil tuh gegayaan banget katanya kelamaan kalau gue bawa motor, nyatanya sekarang kagak tanggung jawab dia gamau anterin gue balik!" Seloroh Fajar sambil mengenakan jaketnya juga.

"Lahh... Kapan gue bilang gamau anterin lu balik? Emang lu mau balik sekarang juga? Lu ada penunggunya juga gitu?" Ketus Juna melirik sebal pada kedua sahabatnya itu.

"Gue emang ada penunggunya kan, dan penunggunya itu pujaan hati lu lho ... Lu gak kasian kalo pujaan hati lu ditinggalin lama-lama sendirian di rumah sama adeknya?"

"Iya-iyaa.. yauda sana balik dah, hati-hati!"

"Terus gue gimana?" Tanya Fajar dengan polosnya.

"Ya lu mau nya gimana?! Lu mau pulang sekarang juga? Entaran lah.. nanti gue anterin balik kok"

"Awas lu ya kalau gak anterin gue balik, males gue kalau naek ojol soalnya.." Fajar kembali menaruh jaketnya di tepi kasur Arjuna dan melanjutkan kembali bermain game dengan Arjuna.

"Yauda gue balik ya! Bye~" Chandra melangkah keluar dari kamar Arjuna, lalu berpamitan pada mbok Astuti— asisten rumah tangga Arjuna yang sudah mengabdi begitu lama di keluarga Arjuna sejak Arjuna lahir dia lebih banyak diurus oleh mbok Astuti ketimbang oleh ibu kandungnya sendiri.

Sister.. May I Love You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang