chapter 1

42 4 0
                                    

"grandmaaa" teriak seorang anak kecil yang berlari menuruni satu persatu anak tangga

wanita paruh baya yang sedang memasak mengalihkan atensinya kepada cucu laki-laki nya itu.

"Nakala jangan berlari nanti kamu terjatuh , lalu Daddy akan marah padamu"

anak laki-laki yang diduga bernama Nakala itu menampakkan senyuman manisnya , gigi yang berderet rapi kecuali gingsul disana yang menambahkan kesan manis saat melihat Nakala Kenzura tersenyum.

"hihi maaf grandma,Nakala hanya terlalu senang saja"

"Grandma tau tidak sekarang hari apaa?" tanya Nakala kepada neneknya

Sang nenek yang bernama Tamara tersebut mengernyit bingung "hari ini adalah hari Minggu" jawab Tamara kepada Nakala

Nakala menekuk bibirnya kebawah dan menunjukkan raut muka sedihnya.

"ishh grandma lupa ya?hari ini Nakala ulang tahun" ucap Nakala sembari berkacak pinggang

terlihat sekali bahwa Nakala marah karna ia berpikir semua orang melupakan hari ulang tahun nya.

Tamara tersenyum hangat lalu mengusap pelan rambut hitam milik Nakala "maafkan grandma ya, baiklah sebagai hadiahnya Nakala mau apa dari grandma?"

Dengan cepat perubahan mood Nakala berubah drastis kini bocah itu dengan semangat menjawab "Nakala ingin bertemu dengan buna!!" ucap Nakala dengan lantang

Tamara terdiam sejenak kenapa tiba-tiba sekali Nakala ingin bertemu dengan buna nya pasalnya Farid melarang keras Nakala untuk bertemu dengan buna nya,dan merahasiakan semua identitas nya dari Nakala.

Memang kejadian beberapa tahun lalu cukup membuat Farid terpukul.

Anara adalah ibu kandung Nakala tetapi kejadian naas yang menimpa Anara tidak bisa di hindari.

Anara mengalami kecelakaan maut yang merenggut nyawanya saat ia pergi untuk keluar membeli beberapa barang , Farid sudah melarang Anara untuk tidak pergi dan diam dirumah karena perasaannya yang sedari tadi tidak enak.

Dan betul saja kejadian yang sangat tidak di inginkan terjadi, Farid sengaja merahasiakan semuanya dari Nakala karna ia tidak mau nantinya Nakala merasa bersalah.

Tamara nampak berpikir sejenak,apa yang ia harus bicarakan kepada Nakala soal buna nya.

"Nakala ingin bertemu buna ya?kalau begitu Nakala bicara kepada Daddy saja ya?" jawab Tamara sehalus mungkin

nampak Nakala yang sekarang termenung dengan raut wajah sedihnya "kenapa kalau Nakala bicara tentang buna pasti grandma selalu bicara itu lagi" ujar Nakala dengan wajah murung nya

Tamara sedikit khawatir jika Nakala akan berbuat lebih untuk mengetahui siapa buna nya.

Tamara mendekati Nakala dan ingin menyentuh tangan kecil tersebut tetapi dengan cepat Nakala menghindar.

"hiks..grandma jahatt...Nakala ingin bertemu dengan buna..."  isak tangis gadis kecil tersebut

"Nakala..."

Nakala berlari menuju pintu keluar dan ternyata terlihat Farid yang sedang berjalan ingin masuk kedalam rumah, melihat Nakala yang sudah dalam kondisi menangis dengan panik menghampiri Nakala.

"Nakala kamu kenapa?" tanya Farid dengan nada khawatir

Nakala tidak menghiraukan ucapan Farid ia tetap berlari tidak peduli akan teriakan yang memanggil namanya,yang ia butuhkan hanyalah ingin bertemu siapa sosok yang melahirkannya sebenarnya.

karna saat Anara mengalami kecelakaan saat itu Nakala masih berumur beberapa tahun,masih sangat terbatas untuk mengingat siapa ibu kandungnya itu.

Hari ini memang sudah larut malam dan Nakala masih berjalan didekat taman sendirian ia hanya ingin ketenangan,karna terlalu fokus pada pikiran nya sendiri ia tidak sengaja menabrak seseorang.

back to life || Farsa × Haniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang