Yang Dirindukan

PROLOG

Assalamu'alaikum manteman.

Ini cerita pertama yg kubuat, jadi kalau ada salah atau gak nyambung maafin ya, hehe..

©2023|Seokjin_192

•Happy Reading•

"Banyak hal yang sedang kurindukan termasuk kamu." -Zhira.

---

"Jika rindu bisa berbicara, mungkin saat ini kau lelah untuk mendengarkannya." -Aksa

---

"Berharap suatu saat nanti kita akan bertemu kembali."
-Yang Dirindukan.

.
.
.

7 tahun yang lalu...

"Ma mama dimana!" Panggil seorang anak pada ibunya.

"Mama ada didapur sayang." Teriak sang ibu dari arah dapur. Sang anak yang mendengar itu lantas berlari kecil menuju ke arah dapur, setelah sampai ia sedikit menarik ujung baju ibunya berniat memberi tau jika ia sudah ada dibelakang ibunya.

Merasa ada yang menarik ujung bajunya, sang ibu langsung berbalik badan dan berjongkok menyetarakan tinggi putrinya itu.

"Kenapa anak mama manggil mama hmm?" Tanya ibunya dengan menatap lembut kearah putrinya.

"Mama kata ayah, besok kita mau pindah rumah ya ma." Ucapnya dengan menatap nanar ibunya, sang ibu hanya tersenyum tipis kemudian mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan putrinya.

"Terus nenek gimana ma?" Tanya anak itu dengan berkaca-kaca, menahan tangis.

"Zhira sayang dengerin mama ya, nenek kan disini gak sendirian ada tante sama om mu nak." Jawabnya menenangkan putrinya.

Zhira yang bernama lengkap Leezhira Putri Maharani putri semata wayang Andra Abrisam dan Hera Maheswari yang kini telah berusia 11 tahun. Gadis cantik yang mempunyai rambut sebahu, warna mata coklat gelap, berkulit kuning langsat, dan pipi yang tembam membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa gemas.

"Yaudah sekarang kamu panggil nenek sama ayah dulu, kita makan bareng." Pintanya mengalihkan topik pembicaraan.

"Siap mamaku sayang." Ucapnya dengan mengecup sang ibu, kemudian beranjak memanggil nenek dan juga ayahnya.

***

"Anak ayah yang paling cantik." Panggil Andra - ayah zhira, pada putri semata wayangnya yang kini tengah fokus membaca buku diteras rumahya.

"Iya ayah." Balas zhira dengan menoleh kearah ayahnya yang kini sedang tersenyum menatap dirinya.

"Sayang kamu mau ikut ayah ke sekolahan kamu?" Ajak Andra.

"Tapi ayah hari ini kan sekolah zhira libur." Jawab zhira heran.

"Ayah tau sayang, tapi ayah ada kepentingan sama guru kamu, mau ikut gak?" Ajaknya sekali lagi.

Sejenak zhira terdiam, jika ia ikut ayahnya ke sekolah ia bisa melihat sekolah untuk terakhir kalinya dan berpamitan dengan guru wali kelasnya, pikir zhira mempertimbangkan ajakan sang ayah.