Assalamu'alaikum, halo vren!
Apakabar hari ini?
Bantu vote + comment ya ges, hehe.
Maaf klo alurnya ngalor ngidul
Maaf juga kalo kurang panjang ape gimana yaa
Absennya jangan lupa
Jgn bawa-bawa cerita lain ke sini ya ges, ini murni dari pemikiran aing sndiri.
udah itu aja..
• Happy Reading •
.
.
.Zhira yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut dengan jendelanya yang dilempar batu yang sudah dibalut dengan kertas oleh seseorang. Ia mengambil kertas itu dan membacanya.
'ini baru awal zhira'
Begitulah tulisan yang ada di kertas yang lusuh itu. Zhira mengerutkan dahinya bingung.
Siapa yang melempar ini, batin zhira bertanya-tanya.Terdengar suara langkah kaki yang berjalan cepat menuju kekamar nya, Zhira tau itu pasti ibunya. Ia dengan cepat menyembunyikan kertas yang dipegang tadi agar ibunya tidak tau. Jika ibunya tau pasti beliau akan khawatir dengan zhira, belum lagi zhira adalah anak tunggal.
Krek!
Pintu dibuka lebar menampakkan ibunya yang sangat khawatir. Ia berjalan cepat kearah zhira."Ra kamu gakpapa?" Tanya hera dengan memegang kedua sisi bahu zhira. Zhira tersenyum dan mengangguk.
Melihat jawaban putrinya, hera merasa lega. Ia menoleh melihat jendela kaca yang pecah dan terlihat ada batu disana.
"Em ma ini nanti zhira bersihin, mama gak usah khawatir."
"Tapi kamu gak papa kan." Tanyanya memastikan, ia khawatir apakah batu itu terkena zhira atau tidak. Beruntunglah hanya kaca jendela saja yang pecah.
Jika batu itu mengenai para buku novel kesayangan zhira, sudah dapat dipastikan sekarang zhira sudah ngereog.
"Gakpapa kok ma, mama gak usah khawatir."
Ibunya menangguk paham mengusap surai rambut zhira dan melangkah pergi keluar kamar, menyelesaikan pekerjaannya didapur yang sempat ia tinggalkan tadi.
•••
"Assalamu'alaikum." Ucap ayah zhira yang baru saja datang.
"Waalaikumsalam."
"Zhira sayang!" Panggilnya yang mendapatkan suara gedebug-an zhira yang saat ini tengah berlari.
"Hati-hati ra." Ingat ayah zhira yang mendapat cengengesan dari gadis itu. Andra menggelengkan kepala melihat kelakuan putrinya. Jangan heran, jika dirumah zhira memang sedikit barbar dan manja. "Kenapa ayah manggil zhira."
"Coba lihat ayah beli ini." Tunjuknya mengangkat sebuah kotak yang berisi brownies coklat didalamnya.
"Brownies!" Seru zhira dengan mata berbinar. Ia memeluk tubuh ayahnya yang masih dengan setelan jas kantornya.
"Makasih ayah."
"Sama-sama, udah ini ayah mau mandi dulu, kamu potong browniesnya, kita makan bareng-bareng." Suruhnya memberikan kotak yang berisikan brownies kepada zhira. Zhira beranjak ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Dirindukan
Roman pour Adolescents" ʙᴇʀʜᴀʀᴀᴘ sᴜᴀᴛᴜ sᴀᴀᴛ ɴᴀɴᴛɪ, ᴋɪᴛᴀ ᴀᴋᴀɴ ʙᴇʀᴛᴇᴍᴜ ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ " - 𝒀𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒂𝒏. ••• "Banyak hal yang sedang kurindukan, termasuk kamu." - Leezhira Putri Maharani ••• "Jika rindu bisa berbicara, mungkin saat ini kau lelah untuk mendengarka...