06

764 115 15
                                    

Lama lagi ya hahah tetap sabar ya soalnya gw nulis dengan sisah semangat yg ga seberapa ini 🤣🙏🤭

Happy reading gaes

Amelia sudah sampai di cafe tempat dia kerja pengunjung belum terlalu ramai hari masih pagi dia mulai merapikan meja dan juga kursi karna cafe baru buka temen-temen juga baru pada datang

"Sudah lama Mel datang?"tanya rekan kerjanya

"Baru kog"jawab Amelia tersenyum ramah

"Oh ya, gue ke loker dulu ya Mel narok tas"

"Iya"

Temennya berlalu Amelia melanjutkan kerjanya menyapu lantai dan juga lap kaca biar bersih semua dan pengunjung Beta karna bersih Susananya.

Jeny duduk di kursi kerjanya di depannya ada

"Buat apa Lo uang sebanyak itu?"tanya bara orang suruhan Jeny Bara orang kepercayaannya bara sudah lama mengabdi sama keluarga Jeny hingga sudah Jeny Anggap sebagai temennya.

"Nanti lo akan tau nanti malam Lo ikut gue, sama Hans juga..!"

"Ok, sekarang boleh gue pergi karna masih ada urusan lain di suruh bos besar.."jawab bara

"Iya, thanks."

"Yo'i"

Bos besar yang di maksud bara adalah ayahnya Jeny, dia biasa jadi pengawal pribadi bapak Agara kalau ada kepentingan di luar kantor dan luar kota bara pasti akan ikut serta.

Jeny duduk di kursinya sambil menatap foto mereka bertiga di layar handphonenya saat mereka jalan bersama berapa Minggu lalu, bintang anak yang manis membuat Jeny suka padahal sebelumnya Jeny ngga pernah suka sama anak kecil yang menurut nya bikin ribet aja.

"Amelia.."gumam Jeny

"Iya"jawab Amelia yang baru masuk keruangan Jeny dengan pakai rok pendek koas putih rambut di gerai Amelia berjalan anggun menghampiri Jeny yang masih duduk di kursinya menatap tajam Amelia

"Kenapa roknya pendek sekali sayang.."ucap Jeny ga suka

"Kenapa aku kan mau ketemu kamu"jawab Amelia tersenyum lalu duduk di pinggir meja Jeny menyilangkan kakinya

"Tapi kamu pergi sama supir aku Mel"ucap Jeny tajam

"Maaf Jen, tapi kan supir ga memperhatikan aku juga."

"Tetap saja aku ga suka miliku di lihat orang lain..!"

"Iya jangan marah dong"jawab Amelia tersenyum duduk di pangkuan Jeny dia mengusap rahang tegas Jeny dengan jarinya lalu menggigit bibirnya menggoda

"Jangan menggodaku Mel.."

"Kenapa.."jawab Amelia tersenyum polos membuat Jeny makin menatapnya lapar.

"Jangan salahkan aku kalau kamu aku telanjangi disini.."jawab jeny lasung menyambar bibir Amelia rakus dia mengulum bibir itu melumatnya tangany juga meremas bokong sintal Amelia

"Eemmhh..."

Amelia mengimbanginya ciuman Jeny yah terkesan kasar dan penuh nafsu. Ciuman turun ke leher tangan Jeny juga mulai mengusap punggung perut Amelia dia mulai menaikan baju yang di pakai Amelia keatas tanganya mencari mengait bra Amelia melepaskan ciuman sebentar buat melepas baju itu Jeny menatap tubuh mulus Amelia bagian atas sudah hampir toples tinggal bra yang sudah terlepas pengait nya

"Sempurna.."puji Jeny

"Jangan di lihatin gitu aku malu.."ucap Amelia menutup bagian depannya, Jeny tersenyum menyingkirkan tangan itu lalu mulai menciumi kembali bibir tebel Amelia tanganya mulai meremas gundukan kenyal itu ciuman juga mulai turun ke leher, Jeny bangkit dari posisinya lalu mendudukan Amelia di mejanya dia mulai mengulum payudara yang kiri tangan kanannya masih sibuk meremas payudara kanan memilin

Pacar Idaman. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang