bilang semua

33 6 0
                                    

Tiga hari pasca mekdi. Hidup keduanya biasa saja. Tak ada yang berubah.

Oh, ada. Bukan antara Cecilia dan Biru. Tapi antara Cecilia dan mantannya, Mikael.

Cecilia ingat betul selepas ia merebahkan diri di kamar sehabis pulang dari mekdi, dirinya dikejutkan oleh nomor asing menghubunginya.

Cecilia memilih abai, namun pada panggilan ketiga orang itu tak kunjung menyerah hingga menbuat gadis itu dengan kesal mengangkay teleponnya kasar.

"Halo? Saya gak butuh tawaran menipu An-"

"Cil?"

Cecilia yang udah siap ngoceh dan mendebat orang yang ia kira tukang tipu itu hanya bisa menatap kaku pintu kamarnya. Ia lantas mencerna suara itu.

"Halo? Lo masih disana?"

Barulah setelah sebaris kalimat untuk meyakinkannya itu, Cecilia lantas mendengus kesal, mencoba membuat nada sedatar mungkin.

"Maaf, Cecilianya lagi sibuk"

"Cil, please kasih gue lima menit aja"

Cecilia terdiam. Jujur, ada sedikit rasa rindu mendengar suara Mikael. Yang pada hari-hari lalunya adalah sumber semangat Cecilia menjalani hari yang berat.

Cecilia dilema, kalau ia tolak, maka ia tak bisa melangkah dan menghantam bentengnya sendiri. Ia sudah berjanji pada dirinya, dan juga Biru untuk membuka hati.

Namun....kalau ia terima, akankah hatinya baik-baik saja? Akankah ia tidak terluka? Akankah ada pemikiran untuk gagal move on?

"Oh kalau elo gak bisa gak papa, maaf-"

"Oke, lima menit. Gue dengerin lo tapi setelah itu, tolong jauh-jauh dari pandangan gue dan fokus ke Yasmin"

Terdengar helaan nafas lega disana. "Oke, deal"

Sementara Mikael masih menggantung jeda, Cecilia mencoba menegarkan diri sekarang. Ia harap, Mikael menghubunginya karena ingin meluruskan semuanya. Agar, ia benar-benar bisa move on sepenuhnya.

"Cecilia, sebelumnya gua akui gue brengsek. Gue egois. Gue laki-laki yang jauh dari harapan lo."

Cecilia menggeleng dalam batinnya. Sebenarnya Mikael tak seburuk itu. Keadaan lah yang memaksa.

"Gue egois kalau pas hubungan kita jalan hampir 1 tahun, gue malah goyah ke Yasmin. Ternyata, cinta lama gue belum kelar pas gue pacaran sama Lo. Maaf"

Brengshake. Cecilia tarik kata-katanya barusan. Ia lantas mendengus kesal.

"Cecilia, i know you're not as strong as i imagined. Pasti lo patah hati banget gua tinggal tiba-tiba. Putus karena gue dijodohin. Gua juga gak mau awalnya, tapi ternyata calon gue Yasmin Cil. Lo pasti pernah denger tentang first love gue kan? Ternyata Yasmin juga nunggu gue dan harus ada yang mengalah disini. Gue bukan laki-laki yang baik karena gue harus relain lo Cil."

Hening, Mikael menjeda perkataannya disana dan dengan Cecilia yang tak bergeming.

"Terus, kenapa lo hilang kontak setelah itu? Gue yakin ada alasan dibalik ini semua"

Benar, setelah putus, Mikael seakan menghapus akses kontak dengan dirinya. Cecilia sampai bingung dibuatnya.

"Gue...disuruh hapus seluruh nomor siapapun yang bersangkutan sama lo, maaf Papa gak suka kalau gue gak sama pilihannya. Papa mantau gue selama awal-awal perjodohan gue sama Yasmin, Cil. Gue gak mau lo hidup dalam terror karena berinteraksi sama gue. Kalau lo kira lo sakit sendiri, lo salah besar Cil. Karena, bayangin lo hidup gak tenang karena gue itu buat dada gue sesak, pikiran gue gak tenang"

Cecilia menahan tangis. Mikael....kenapa mudah sekali bagi dirinya membolak balikan hatinya yang rapuh itu?

Cecilia hanya sekadar tahu tentang ia diputuskan karena Mikael masih suka first lovenya dan perjodohan tapi tak pernah mengetahui hal lain dibalik itu semua. Pantas saja dimasa itu Cecilia sempat merasa diawasi di kampus. Sekarang, ia justru kesal dengan dirinya sendiri.

"Tapi, sekarang lo aman kan? Hahaha, karena orang suruhan Papa udah pada resign gak tau kenapa dan Papa udah percayain gue buat jaga diri sendiri."

"Iya, gue aman"

"Syukurlah. And buat terakhir, ayo ikhlaskan kita yang dulu sama-sama, lo bisa, kan? Cukup kenangannya saja yang dikenang, orangnya jangan"

Cecilia mengangguk dengan sedikit isakan walau takkan terlihat Mikael.

"Iya, Mik. Thanks udah ngelurusin semua. Maaf kalau selama pacaran sama gue, gue ada salah atau nyakitin hati lo. Maaf pada saat kita putus, gue cuma bisa nangis dan gak mau tahu menahu keadaan lo. Maaf dan terimakasih, Mik"

"Gue juga maaf dan makasih ya Cil. Inget kalau gue pernah cinta lo dan seterusnya gue bakal tetep jadi temen lo, kok."

Cecilia tersenyum. "Lo juga, Inget gue pernah jadi prioritas lo hahaha, dan let's be good friend di hari-hari berikutnya!"

Ada kelegaan dari nada bicara keduanya.

"Udah lima menit deh Cil, sesuai janji, gue kayanya mau tutup telepon ini. Gue was-was anjir takut kedengeran Papa"

"Alright then. Bahagia sama Yasmin, ya. Jangan sakiti atau tinggalin dia. Treat her like you treat me before, kalau bisa treat her better."

"Hahaha, lo juga. Cecilia. Semoga lo nemu bahagia sama orang di gramed kemaren. Siapa sih? Biru biru itu yah?"

Spontan, pipi Cecilia bersemu.

"A-apaan sih! Udah tutup aja sana!"

"Okay okay. Good night, Cecilia"

"Too, Mikael"





...

note
part ini full eci sama mas mantan ya soalnya masa lalu Cecilia sekaligus penyelesaiannya ada disini.

(+) btw AKU SENENG BANGET akhirnya tokoh utama pria kita alias Biru alias Park Hanbin bakalan debut bareng Nathan (Lee Jeonghyeon) sama eks anak Bopeul lain T_T udah gitu aja huhuhu

good together ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang