"Bang Yoshi seharusnya punya bayangan. Ga kaya Lo, setan amatir." Ejek Mashiho.
Setan yang menyerupai Yoshi itu menggeram marah. Namun, kembali tersenyum lebar.
"Lo bisa apa emangnya?" Ejek sosok itu.
"Hm? Bisa apa ya?" Mashiho meletakkan jari telunjuk nya tepat di dagu.
"Ngebuat Lo ga bisa muncul lagi, sabi kali." Mashiho menyunggingkan senyum miring nya. Ia lalu mengeluarkan sebuah kalung yang menyerupai jimat, lalu dengan cepat memasangkan nya di leher sosok itu.
"ARGHHH! PANAS!" Gerang sosok itu. Perlahan, asap hitam mulai terlihat muncul pada tubuh sosok itu. Lalu menghilang, bersama dengan sosok itu.
Penghuni lainnya yang melihat itu hanya bisa terdiam, tak mengerti dengan apa yang terjadi.
Bahkan mayat Junghwan yang menjadi tujuan utama mereka terlupakan.
"I-itu, tadi a-apaan?" Tanya Junkyu dengan wajah takutnya.
"Setan." Jawab mashiho dengan santai.
Mashiho lalu secara perlahan mendekat ke arah mayat Junghwan.
"Ayo bantu gue ngurusin mayat Junghwan." Interupsi mashiho menyadarkan mereka semua.
"Gue ga nyangka bakal jadi kaya gini." Gumam Jihoon yang masih bisa di dengar oleh Junkyu.
Junkyu pun mengangguk samar.
Bahkan penghuni termuda mereka tewas, dengan luka tusukan di bagian dada nya. Bukan satu tusukan, melainkan lima belas. Darimana mereka tau? Karna terlihat lima belas luka tusukan lebar di bagian dada nya. Bahkan darah sudah merembes keluar sejak tadi.
Bukan hanya bagian dada, perut Junghwan juga sudah terkoyak, memperlihatkan usus yang sudah menjulur keluar.
Semua yang ada di sana, lagi lagi bergidik ngeri. Ah-ralat, tidak semua. Ada satu lelaki yang tersenyum puas.
"Bagus. Kalau gini kan seru." Kekeh lelaki itu pelan. Sangking pelan nya, tidak ada yang menyadari.
Mereka bahkan melupakan fakta bahwa Yoshi masih menghilang.
"Gue ga nyangka bakal semudah ini." Kekeh seorang lelaki pelan.
Lelaki di sebelahnya ikut terkekeh.
"Hahaha. Udah gue bilang, selama Lo masih nurut sama gue, rencana kita ga bakal berantakan." Imbuh lelaki itu.
"Tenang. Gue ga bakal jadi pengkhianat." Jawab lelaki itu sambil menghembuskan asap rokoknya.
"Halah, Lo sendiri aja ngekhianatin mereka." Sarkas lelaki yang menjadi lawan bicaranya.
"Lo juga kalo Lo lupa."
"Gue lebih tua dari Lo ya bangsat!"
"Emm!! Emm!!!!"
Yoshi lagi-lagi menghembus nafas nya kasar.
Ia sudah sedari tadi terkunci di dalam gudang. Entah siapa yang melakukannya.
Seingat Yoshi, ia tadi ingin mengambil minum di dapur, namun ketika mendengar teriakan Jihoon ia bergegas pergi ke ruang tamu.
Namun, belum juga sampai di ruang tamu, tiba tiba ada yang memukul kepala nya dengan balok, hingga akhirnya ia tak sadarkan diri dan berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do u know the 'Truth'?
Mystery / Thriller"Siapapun di antara kita yang udah nyiptain teror ini, gue minta tolong supaya jujur." --------------------------------------------------- "Hahahaha, now tell me. do u know the 'Truth'?"