10. kenapa?

35 7 0
                                    

Brak!

"BANG HYUNSUK! KELUAR LO!"

"Cio, udah ci."

"Udah apanya bang?! BANG HYUNSUK UDAH NGEBUNUH TEMEN KITA!" Bentak Mashiho menggebu gebu.

"Kenapa sih teriak teriak?" Jihoon yang baru saja bangun tidur datang, "loh, cio. Lo kenapa?" Tanya Jihoon heran.

Mashiho yang masih emosi, merebut ponsel dari tangan Yoshi yang sedari tadi berusaha untuk menenangkan nya.

"INI! LO LIAT SENDIRI!" Jihoon mengambil ponsel itu, lalu melihat apa sebenarnya yang terjadi hingga mashiho marah besar.

"Ck. Drama" gumam Junkyu pelan, sambil merotasi kan mata nya.

"Cio, coba Lo baca lagi deh. Di situ tertulis, 'hyunsuk, but not Hyunsuk.' ya berarti bukan bang Hyunsuk dong." Jelas Jihoon sambil menunjuk layar handphone itu.

"Hooh. Bisa aja itu clue yang harus kita pecahin dulu." Celetuk Haruto, di angguki Jeongwoo di sebelah nya.

Perlahan emosi mashiho mereda, di gantikan dengan raut wajah bersalah.

"Maaf.." cicit Mashiho pelan. "Gue terlalu emosi tadi." Lanjutnya.

Junkyu mengelus pucuk rambut mashiho pelan.

"Gapapa. Mending kita main game." Ajak Junkyu semangat.

"KUY LAH!"







































"Argh.. gue dimana.." ringis seorang lelaki seraya memegang kepala nya.

"Wah wah wah. Udah bangun bang?" Kekeh seorang lelaki sembari memainkan benda logam di tangan nya.

"Lo..." Hyunsuk memicingkan matanya tajam. Seketika matanya membola,

"LO-awshh.." lelaki di depannya terkekeh, seolah olah apa yang ia lihat sekarang merupakan sebuah pertunjukan yang menyenangkan.

"Iya, ini gue. By the way, sakit ya?" Ejek nya.

"Gue ga nyangka." Ujar Hyunsuk menampilkan senyum miris.

"Nyangka ga nyangka, Lo harus terima kenyataan." Lelaki di depannya lagi lagi tersenyum mengejek.

"Gue lebih tua dari Lo ya bangsat!" Umpat Hyunsuk kesal.

"Bodo."

Hyunsuk kembali mengumpat dalam hati.

Siapa pun, tolong dia sekarang.

"Kenapa diem? Lo berdoa supaya ada yang nyelamatin?" Kekeh lelaki itu, "percuma. Mending Lo berdoa supaya di terima di neraka."

Lelaki itu kini tertawa terbahak bahak.

"Gila." Gumam Hyunsuk pelan.

Ayolah, siapa saja tolong dia!
Jihoon, Junkyu, atau Mashiho, tolong woi!

Jleb

"ARGHH! SAKIT ANJIR!" ringis Hyunsuk.

"Gue udah bilang kan? Jangan berusaha minta tolong." Dingin lelaki itu.

Lelaki itu mendekat, lalu mengambil pisau yang menancap di betis lelaki itu.

"Karna Lo ga dengerin gue, jadi, see you Choi Hyunsuk." Lelaki di depannya menampilkan senyum lebar nya, yang justru terlihat mengerikan.

"Jan-ARGHH!"

Perlahan, ringisan serta suara detak jantung Hyunsuk memelan. Hingga, tak terdengar lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Do u know the 'Truth'?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang