2. Teror dimulai

27 9 0
                                    

"AAAAAAAAAAAA!"

Teriakan keras dan nyaring itu terdengar dari arah dapur

"Anjir! Haruto!"

Mereka semua secara serempak berdiri dari kursi masing masing, lalu pergi ke dapur, tempat Haruto berada

"Eoh? Udah waktunya ya" kekeh salah satu di antara mereka, seraya menyusul ke dapur

Ia tak menyadari bahwa perbuatan nya itu di saksikan oleh penghuni termuda mereka

So Junghwan


















































"Udah waktunya? Kenapa Kak yedam ngomong gitu?" Monolog Junghwan bingung

"Udah deh, palingan ga penting" Junghwan lalu menyusul penghuni lainnya ke arah dapur





































"ASTAGA! HARUTO!" Pekik Hyunsuk kaget

Gimana ga kaget. Kondisi Haruto aja bikin seluruh penghuni rumah disana ngerasa ngeri. Walaupun ada yang berpura pura

Tampak Haruto terbaring tak sadarkan diri di lantai dapur mereka

Terdapat luka goresan di bagian lengan nya, yang menyebabkan darah mengalir deras dari pergelangan tangan Haruto

"Woi! Jangan diem aja dong! Bantuin angkat Haruto!" Ujar Jihoon, membuyarkan lamunan mereka semua

Mereka lalu menggotong Haruto menuju kamar Haruto

Seseorang diam diam tersenyum melihat Haruto yang sedang di gendong oleh Jihoon dan Yoshi menuju kamar Haruto

Tanpa menyadari, bahwa ia sedang di perhatikan oleh salah satu penghuni rumah lainnya











































"Akting Lo kurang bagus. Yoon jaehyuk." Bisik Mashiho ketika ia melewati Jaehyuk yang sedang tersenyum kecil








































"Anjir! Haruto, Lo kok bisa kaya gini sih?!" Pekik Jeongwoo dengan nada khawatir kepada teman seumuran nya itu

"Ad-aduh! Santai dong, khawatir sih khawatir, cuma ngobatin nya pelan pelan. Santai!" Protes Haruto ketika Jeongwoo mengobati nya dengan tidak santai

"Ya namanya gue khawatir, jadi wajar lah Hartanto!" Jawab Jeongwoo dengan tidak santai pula

"Iya iya. Ga usah triak triak! Biar gue ceritain kenapa gue bisa kaya gini" ujar Haruto seraya memutar kedua bola matanya malas

"Oke oke, jadi kenapa?" Ujar Jeongwoo yang merasa tertarik dengan perkataan Haruto

"Tapi Lo janji ya ga bakal ngasih tau siapa siapa!" Ujar Haruto sambil menyodorkan jari kelingking nya

"Aelah, iya iya! Kaya sama siapa aja sih lo" Jeongwoo memutar kedua bola matanya malas

"Sini woo, deket gue"

Jeongwoo kemudian perlahan mendekat ke arah Haruto

"Nah, jadi-"

"ANJIR! NAFAS LO BAU BANGET TO, GA SIKAT GIGI YA LO?!" Pekik jeongwoo tiba-tiba, seraya mengipas kipaskan tangan nya di depan wajah

"Bangsat Lo jeongwoo! Sini ga Lo?!"

Ya begitulah

Yang aturannya Haruto bisa ngasih clue ke Jeongwoo, sekarang mereka malah kejar kejaran

Emang deh si kembar































:::


"Akting gue kurang bagus? Maksud bang mashi apaan" monolog Jaehyuk bingung

Soalnya, tadi dia cuma senyam senyum doang, eh malah di bilang akting nya kurang bagus

Bingung dia tuh

Perasaan dia ga lagi main sinetron. Jalankan sinetron, masuk tipi aja ga pernah

"Huhhh, padahal tadi gue senyam senyum karna seneng liat solidaritas sesama penghuni rumah," Jaehyuk kemudian merebahkan dirinya di atas kasur empuk yang ada di kamarnya

"Apa bang mashi ngira nya gue gila kali ya karna senyam senyum sendiri?" Ah, Jaehyuk jadi merasa malu

"Au ah, mending gue tidur"

laki laki berwajah tampan itu kemudian mulai memejamkan matanya, hingga rasa kantuk menyerang dan membuat nya masuk ke alam mimpi


































"Untuk target kali ini, kayanya gue butuh sekutu" monolog seseorang pelan sambil menatap Jaehyuk yang sudah tertidur pulas























***

HUAAAA! SERIUS, OTAK NGEBLANK

oke. Sampai ketemu di chap berikut nya!

Teuba!

Do u know the 'Truth'?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang