[DISCONTINUE] Dr. Stone Fanfiction -
- - -
"Kita saling cuek, tapi jangan sampai pindah hati"
Kampus Terbesar di Jepang itu berisi seluruh mahasiswa/i yang terpilih dari seluruh negara. Baik artis, aktor, ilmuwan, seniman, dancer, sutradara, dam se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - -
"Hoaam" Seseorang bangun di pagi hari. Dia melihat ke sekelilingnya dengan pandangan aneh "Are, bukannya aku semalam ketiduran di mobil?"
"Yah, dan aku bersusah payah mengangkat mu ke atas" ujar seseorang yang sedang berdiri bersandar ke dinding pintu dengan segelas kopi di tangannya. Pria muda itu mendekati seseorang yang berada di tempat tidur, dia mencium bibir orang itu. "Selamat pagi Gen, selamat datang kembali"
Ah, tidak mudah bagi Gen untuk mengontrol wajahnya yang sangat-sangat memerah itu. Apalagi Senku malah mengusap kepalanya.
"Keh, keh, keh" Tawa jahil Senku
"Senku-chan~"
Gen berusaha mengatasi rasa malu bercampur senangnya. Dia melihat wajah Senku yang sedang minum kopi itu, wajah nya begitu lelah. Lihat saja kantung matanya yang menggelap itu, mata yang sayu, dan rambut yang berantakan. Saat kemarin dia melihat Senku di halaman belakang (pelaku mencuri kunci mobil Senku) rambut anak itu juga berantakan.
"Senku-chan"
"Hm"
"Sudah berapa lama kau berada di Lab?"
"Ah, semalam aku hanya empat jam"
"Bukan-bukan. Maksudku selama aku pergi?" Senku diam saja, menyeruput kopi nya. Gen menghela nafas nya.
"Apa kau ada kelas hari ini?"
"Yah, Kelas Kimia dan itu nanti siang"
"Baguslah"
"Bagus?"
Gen mengambil kopi yang ada di tangan Senku, meletakkan nya di atas meja. Kemudian dia menarik Senku membuat mereka berdua itu jatuh ke tempat tidur mereka. Apalagi Senku malah terjatuh dalam pelukan Gen.
"Apa ini Gen?"
"Diam saja Senku-chan" Gen memeluk Senku sambil menggosok punggungnya. "Kau perlu tidur"
"Tidak apa, aku masih-" Ucapan Senku tidak di dengar Gen, dia dibuat terdiam karena Gen mulai menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur untuknya. Senku memiliki fisik yang lemah, jadi jika dipaksa tidur dengan cara seperti ini tubuhnya sudah tidak bisa menolak.
"Lihat, tubuhmu lelah Senku-chan. Kau butuh tidur yang cukup" ujar Gen lembut menatap Senku yang sudah tidur di dalam pelukannya.
"Ah!" Gen mencium pucuk kepala Senku "Balasan ciuman selamat pagi mu" katanya tersenyum senang.
