forget me not; seungsung ✓

chap 2 | jasmine

[day 1]

"jadi, menetap di inggris atau kebetulan dapat tugas ke sini, seungmin?"

jisung menutup lemari setelah memastikan seluruh perlengkapannya berada aman di dalam sana. di tangannya sudah ada dua voucher yang diberikan seungmin sepuluh menit lalu, tiket masuk ke salah satu pub yang terletak tak jauh dari jembatan clifton, destinasi pertama yang akan mereka kunjungi sore ini.

jisung lalu berderap menghampiri seungmin, membantu pemuda itu merapikan sedikit tempat tidurnya. ya, mereka sepakat untuk menyewa satu tempat tidur dengan dua ranjang di dalamnya.

seungmin sudah menyiapkan semua ini. jisung bersyukur ia tak perlu kelimpungan menyeret koper untuk mencari penginapan. bisa jisung tebak, seungmin adalah tipe orang yang penuh perencanaan.

bahkan tepat setelah mereka keluar dari stasiun satu jam lalu, seungmin sudah menyiapkan satu honda cr-v yang akan membawa mereka menuju tempat penginapan yang ternyata cukup jauh dari stasiun. padahal jisung pikir mereka akan naik kereta, atau bus, atau transportasi umum lainnya.

oh, atau memang itu sudah menjadi kebijakan perusahaan tempat seungmin bekerja? mungkin karena itu pihak seungmin mengatakan jika selama seminggu ke depan ia hanya akan menginap di satu tempat, alih-alih berpindah-pindah menyesuaikan tujuannya, waktu mereka membuat kesepakatan beberapa waktu lalu.

"i'm live here. hampir dua tahun, i guess?" timpal seungmin, menarik jisung ke permukaan. kegiatannya merapikan ujung-ujung sprei usai, seungmin berdiri tegak dengan kening mengernyit, seolah mengingat-ingat berapa lama ia berada di negara kerajaan ini. "entahlah, jisung, gue lupa. gue nggak pernah balik ke korea sejak mutusin buat tinggal di sini."

cukup mengejutkan mendengarnya. jisung hanya mengangguk-angguk, tak ingin bertanya lebih jauh tentang alasan seungmin tak pernah kembali ke korea. takut melewati batas. mau bagaimanapun mereka berdua hanyalah orang asing.

"okay, siap buat habisin seminggu keliling bristol bareng gue, jisung?"

jisung terkekeh, berdiri di hadapan seungmin yang tersenyum hingga deretan gigi rapinya nampak. "anytime."