chap 10 | final

389 43 36
                                    

east midlands airport, nottingham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

east midlands airport, nottingham.
september 21, 2024.

jemari lentik dengan pergelangan terbalut arloji berwarna silver itu tak henti-hentinya mengetuk dan sesekali membuat pola abstrak di atas paha. dengan jantung berdegup kencang dan sepasang mata melirik ke segala arah, mencoba mencari seseorang yang tengah ditunggunya di antara ribuan manusia yang berjejal.

kim seungmin, dengan sebagian tubuh yang tak bisa diam—jemari tangan mengetuk paha, sebelah kaki menghentak cepat, dan manik berpendar ke seluruh penjuru bandara— bergerak tidak nyaman di atas duduknya sebab isi kepala yang menyuruhnya untuk cepat mencari keberadaan seseorang di antara hiruk pikuk manusia.

suasana bandara east midlands sedang ramai-ramainya. membuat seungmin putuskan untuk berdiri, celingukan ke sembarang arah sebelum bertolak menuju area penjemputan, barangkali seseorang yang ia tunggu itu masih menunggu bagasinya turun.

sesekali seungmin lirik arloji sembari sepasang kaki berayun secara acak. sampai ketika siluet seseorang yang lebih pendek darinya dengan jaket kuning dan masker hitam yang menutupi sebagian wajah tengah menyeret koper berwarna biru tua berjalan berlawanan arah dengannya, seungmin tak dapat sembunyikan kurva yang melengkung di kedua sudut bibir.

"han jisung!"

tak ia hiraukan teriakannya yang menarik atensi sebagian orang, seungmin berlari menuju jisung yang melambai dengan satu tangan. sepasang matanya menyipit, bahkan dengan kondisi rambut legam setengah berantakan yang nyaris tutupi kelopak mata itu, tak sedikitpun lunturkan kadar ketampanan di wajah pemuda han.

"seungmin!"

pelukan erat tak dapat dielakkan selanjutnya. seungmin menubruk tubuh jisung terlalu keras hingga empunya nyaris terjungkal. beruntung ia dengan sigap membawa jisung untuk ia peluk erat, sampai megap-megap pun tak akan seungmin lepas. ia benar-benar rindu setengah mati.

"i miss you so fucking bad, jisung-ie."

tenggelam dalam pelukan, jisung terkekeh kecil. mengambil kesempatan dengan menghirup wangi menthol dan acai berry sebanyak-banyaknya, karena demi apapun ia benar-benar merindukan aroma menenangkan ini.

"tiba-tiba banget 'jisung-ie', eh?"

"biar lucu aja."

jisung terkekeh lagi, kali ini mencoba lepaskan diri dari seungmin namun sepertinya pemuda itu masih ingin memeluknya lebih lama.

"seungmin, bisa lepas dulu? aku gak bisa napas."

"lima menit lagi, sung."

"tapi aku gak bisa napas, ih! lepas dulu!"

meski tak rela, seungmin akhirnya melepas pelukan sehingga jisung bisa menarik dirinya selangkah ke belakang untuk mengambil napas banyak-banyak.

"bentar, aku ada sesuatu buat kamu. tutup mata cepetan."

seungmin terkekeh, kemudian bersiap menutup matanya dan menunggu kejutan dari pemuda han.

"udah belum? aku hitung—"

ocehan seungmin terpotong di kerongkongan, senyum lebar di bibirnya seketika menjadi garis lurus. ia terkejut waktu rasakan bibir jisung menabrak miliknya. hanya tiga detik, tapi kesadaran seungmin berhasil direnggut paksa.

astaga, sudah berapa lama ia tak mencium jisung? pemuda han hanya memberinya sebuah kecupan singkat, namun syaraf-syaraf tubuh seungmin seolah berhenti bekerja karena tindakan jisung.

"happy birthday early, seungmin. tau kan kenapa aku mutusin ke nottingham hari ini?"

senyum seungmin terkembang lagi. pemuda itu terkekeh dalam pejamnya. dimana saat ia membuka mata, senyum seungmin hilang lagi.

jisung ikut hilang.

matanya membelalak panik, heboh memutar tubuh lalu edarkan pandangan ke segala arah untuk mencari presensi sang terkasih.

"thank you for being exist, my sky!"

saat itulah seungmin memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat, dapati jisung yang melambai heboh dengan tangan lain menyeret koper miliknya.

seungmin tersenyum. senyum lebar jisung dan mata berbinarnya yang terjepit di antara lautan manusia membuat pemuda han terlihat makin menggemaskan.

sampai sini seungmin semakin yakin, tak ada salahnya mempercayai jisung. pemuda itu benar-benar berhasil menarik atensinya yang semula terbelenggu masa lalu.

hanya jisung yang berhasil menariknya dari kubangan hitam. hanya jisung yang berhasil alihkan pandangannya dari keterpurukan. hanya jisung yang bisa mengobati sakitnya.

iya, hanya jisung.

han jisungnya.

FINAL

huhu, akhirnya beres. forget me not jadi buku ketigaku yang akhirnya bisa aku kasih tanda centang. makasih banget udah ngikutin book ini sampai tamat walaupun alurnya kecepetan dan endingnya agak awokawok. hahahah.

wuf u guys.

see u next time<3


forget me not
©skyvies,2023
jul, 28.

forget me not; seungsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang