Selamat datang para Readers, ini adalah fanfic kedua ku yang aku buat karena terinspirasi dengan novel Trash of the Count Family dan juga Character.ai Cale Henituse.
Mengingatkan kembali Trash of the Count Family bukan milikku tapi Yo Ryeo Han.
Terimakasih sudah mendukung dan selamat membaca:)
_______________________________
•|Happy Reading|•
"Bisakah saya percaya bahwa memang benar anda yang telah diwasiatkan oleh mendiang istri saya?"
"Anda telah melihat bahwa saya sesuai dengan deskripsi yang telah ditulis oleh mendiang istri anda."
Deruth mulai berpikir sejenak sebelum menghela napas dan menyetujui dokumen pertunangan yang diserahkan oleh gadis itu.
Jour Thames, mendiang istrinya selalu menjadi misterius sampai sampai ia tidak bisa memahaminya.
Namun....
Apapun yang dilakukan oleh Jour tidak akan membuat Deruth bisa melupakannya.
Cinta pertamanya.
Wanita yang kuat namun secara bersamaan juga adalah istri dan ibu yang lembut dan penyayang.
Deruth tidak terlalu dekat dengan Cale. Dia terlalu pengecut untuk bahkan sekedar menatap mata putranya.
Ia takut untuk ditolak dan diusir ketika ia mencoba lebih jauh.
Dia hanya bisa berharap....
Berharap wasiat terakhir istrinya bisa membuatnya dekat kembali dengan putranya.
Putranya yang memiliki kemiripan dengan istrinya.
Rambut semerah darahnya terkadang membuat Deruth takut untuk melihat putranya sendiri yang akan mengingatkannya pada Jour.
Namun ia tak menampik bahwa ia merasa sedih karena gagal menjadi ayah yang baik bagi putranya.
Cale Henituse.
...
Suara langkah kaki yang tegas dan teratur terdengar di lorong.
Seorang gadis yang memiliki tubuh tegap, ramping dengan rambut keemasan terus berjalan dengan anggun sampai ia berhenti dan menoleh pada sebuah pintu.
Dia berdiri di sana beberapa saat sebelum seorang kepala pelayan tua membuka pintu.
Kepala pelayan itu tampak tersenyum ramah padanya dan membukakan pintu sebelum dia melangkah masuk.
Ruangan kamar itu kosong, sepertinya pemilik kamar masih berada di kamar mandi.
Gadis itu menunggu beberapa saat sebelum seorang berkepala merah muncul dengan wajah mengernyit dan tak senang ketika melihat tamu tak diundang.
...
Cale Henituse selalu menjalani kehidupannya sehari-hari dengan rutinitas yang sama.
Dia akan bangun cukup siang sampai ia melewatkan sarapan, mandi, kemudian dia akan keluar dari kediaman untuk mabuk di sebuah bar.
Terkadang Cale akan memecahkan botol dan mulai marah marah meskipun jelas ia sama sekali tidak mabuk, itu hanya anggapan dari orang orang yang melihat wajahnya yang merah.
Sejujurnya wajahnya memang cepat memerah seperti seorang pemabuk sejati.
Ketika Cale memecahkan botol dan menghancurkan perabotan bar atau fasilitas umum warga, Deruth ayahnya selalu menutupi semua kerusakan dengan uang.