Seperti yang author bilang, publish akan dilakukan secara berkala jadi mungkin bisa tiap jam atau beberapa jam kemudian, yang pasti hari ini ada 5 bab jadi tidak perlu khawatir karena udah ke kumpul di draft.
Terimakasih telah mampir!
_________________________________
•|Happy Reading|•
Aroma Puisi dan teh
Nama yang aneh untuk sebuah tempat peristirahatan.
Cale berjalan mengikuti di belakang Ophelian, tetapi sebelum mereka memasuki toko, dia menghentikannya.
"Kamu membayar semuanya."
Setelah mengatakannya Cale melepaskan Ophelian dan mereka berdua masuk ke dalam, dia melihat sekeliling dengan tatapan acuh tak acuh dan memutar matanya.
"Bagaimana semua ini bisa menarik bagimu, Ophelian."
Cale berkata dengan bosan dan mendengus ketika melihat semua orang yang berada di dalam merasa takut padanya.
"Saya sangat suka membaca tuan muda, dengan membaca saya bisa mendapat banyak hal."
Ophelian menjawab dengan nada serius, namun Cale jelas tidak menyadari senyumannya yang terlihat mencurigakan.
"Lantai dua hanya untukku, beberapa buku dan secangkir lemon."
"Apakah Anda menginginkan sesuatu tuan muda?"
Cale mengernyit mendengar kata teh lemon dari mulut Ophelian dan mulai memesan untuk dirinya sendiri.
"Teh yang tidak terlalu pahit dan novel."
Ophelian yang mendapatkan pesanannya mulai membuat kode pada Billos yang sedari tadi tersenyum.
"Baik, saya akan menyiapkannya untuk anda nona dan tuan muda Cale."
Ophelian mulai menaiki anak tangga dengan Cale yang mengikutinya dari belakang.
Setelah keduanya duduk Cale memulai percakapan.
"Jadi karena ayah memilihmu."
Cale berkata dengan suara rendah, "Apa yang bisa kamu bawa ke dalam hidupku, Ophelian?"
"Saya tidak tahu apa yang bisa saya bawa untuk Anda tuan muda."
Ophelian menjawab pertanyaan Cale yang merendahkan dengan tenang.
"Lalu, Ophelian, apakah kamu mencintaiku?"
Cale bertanya, "Atau kamu hanya ingin uang dan status?"
"Saya tidak memerlukan uang dan status anda Tuan Muda."
"Jika bukan itu yang kamu inginkan, lalu mengapa kamu setuju untuk menjadi tunanganku?"
Cale menyipitkan matanya, "Jawaban itu tidak masuk akal bagiku, Ophelian. Kamu berbohong atau menyembunyikan sesuatu."
"Saya tidak memiliki hak untuk menolak pertunangan ini tuan muda."
"Jadi dengan kata lain kamu terjebak denganku?"
Cale tertawa kecil tetapi kemudian berhenti ketika dia menyadari apa yang baru saja dia katakan.
Ophelian hanya tersenyum.
"Jadi menurutmu ini lucu?"
Cale bertanya dengan dingin, "Baiklah, kalau begitu. Buktikan padaku bahwa kamu setidaknya bisa menjadi istri yang baik, Ophelian."
"Kita masih bertunangan Tuan Muda, pernikahan masih terlalu jauh."
Ophelian benar benar memiliki nada setenang air sampai sampai Cale sulit untuk membaca apa yang dipikirkannya.