•|Happy Reading|•
Ophelian bersenandung sebelum membuka pagar kayu itu yang kemudian pergelangan tangannya di tahan oleh Cale.
"Dengan serius apa kamu tidak tahu pohon apa itu? Atau kamu ingin mati dan mengajakku bersamamu?"
Ophelian memiringkan kepalanya dan tetap mendorong pagar dengan kakinya yang membuat Cale tercengang.
"A-apa?"
"Tuan muda, berhentilah menjadi paranoid, tidak ada yang akan menyakiti anda di sini."
Cale mendengus atas kelancangan dan keberaniannya dalam berkata.
"Ya, apa yang kamu mau lakukan?"
Ophelian melangkahkan kakinya untuk masuk dan mengajak Cale bersamanya.
Pada saat berada di dalam tembok Cale tercengang sekali lagi dengan lubang hitam yang berada di bawah pohon itu.
"A-apa apaan di dunia?"
Ophelian mendorong Cale untuk lebih dekat dengan lubang hitam yang membuat Cale melotot kaget dibuatnya.
"Kamu benar benar ingin membunuhku ya?"
"Bisakah anda membuang semua roti di dalam kantong spasial daripada terus menerus bertanya? Saya akan menjelaskan setelah anda selesai."
Mendengarnya mata Cale berkedut dalam kekesalan.
"Sebaiknya kamu benar benar menjelaskannya." Cale bergumam dan sebuah decakan keluar dari mulutnya ketika ia membuka kantong spasial untuk membuang semua roti masuk ke dalam lubang hitam.
Ketika semua roti sudah masuk Cale segera menjauh hanya untuk mendapati tanah bergetar, ia melihat pohon hitam yang awalnya tidak memiliki daun tiba tiba menumbuhkan banyak daun berwarna perak.
Cale ternganga ketika melihatnya dan terlambat merespon sebuah cahaya yang masuk menuju jantungnya.
"A-apa apaan?"
Sebuah perisai perah menjulang dengan gagah di hadapan Cale dengan sepasang sayap perak yang nampak sangat indah dan suci.
Ophelian yang melihatnya berjalan mendekat dan mengetuk perisai itu sebelum mengangguk puas.
"Kuat, seperti yang diharapkan dari kekuatan kuno."
Mendengar kata kekuatan kuno Cale membelalak terkejut.
"Kekuatan kuno? Kamu pasti bercanda!"
Cale sangat terkejut dengan semua hal yang terjadi sekaligus padanya hari ini namun sepertinya Ophelian tidak memberinya jeda untuk bernapas.
"Saya yakin anda juga tahu karena ibu anda juga memilikinya bukan tuan muda?"
Cale melihat Ophelian dengan curiga dan kemudian Cale berpikir untuk menghilangkan perisai itu sebelum mencengkram pundak Ophelian.
"Bagaimana kamu tahu ibuku memilikinya?"
Cale menuntut Ophelian untuk memberinya lebih banyak jawaban dan penjelasan.
Ophelian mencoba mengurangi ketegangan Cale dengan menyentuh lengannya dan membuat Cale duduk di atas batu besar sebelum dia ikut duduk juga.
"Bukankah anda tahu bahwa saya adalah seseorang yang direncanakan menjadi tunangan anda oleh ibu anda tuan muda?"
"Jadi saya rasa itu cukup untuk saya tahu sebesar itu bukan?"
Cale mulai menghembuskan napas perlahan ketika mendengarnya lalu memicingkan mata.