"Kembali dua belas ribu ya??" Gumam Jillian, kembali mengecek daftar nama yang tertera di buku kas. "Kembaliannya ambil di Eji, ya Shill!!"
Shilla mengerutkan dahi sampai Jillian berlalu ke barisan lain untuk lanjut menagih uang kas. "Kok gitu sih?? Jilli?!!" Pekik Shilla.
"Nggak ada kembaliannya, Shill!!" Seru Jillian balik. "Eji belum bayar duit kas!!"
Shilla meniup poni pendeknya, menatap si pemilik nama yang tengah asik bertukar tawa dengan Juno.
Dua jam pelajaran sebelum istirahat siang itu diisi dengan jam kosong. Setelah mengerjakan materi yang ditugaskan oleh guru piket, anak-anak kelas mulai bertukar tempat duduk ke posisi paling nyaman bagi mereka.
Termasuk Shilla dan ketiga teman perempuannya, pun Eji, Bian dan Juno yang selalu memilih pojok kelas untuk jadi tempat lesehan.
"Eji!! Denger nggak??" Tegur Shilla.
"Apa?" Sahut Eji kemudian, membuat Shilla mendengus saat itu juga.
"Itu gue bayar duit kas terus nggak ada kembalian, disuruh Jilli ambil kembaliannya di lo."
"Ya elah!! Lo mah kayak sama siapa aja?? Kembali berapa sih duit lo kalo boleh tau??" Balas Eji, tengil seperti biasa.
"Dua belas ribu!!" Eji semakin terkikik, merogoh kantong seragamnya yang terlapisi rompi rajut sekolah lalu mengeluarkan beberapa lembar mata uang yang salah duanya berwarna hijau dan biru. "Nih, ada nggak lo kembaliannya??"
Shilla menggaruk kepalanya yang tak gatal kemudian menggeleng sebagai jawaban, wajahnya sedikit tertekuk karena itu.
"Ntar aja, abis istirahat." Janji Eji.
Dalam hati sedikit kebingungan, mengapa Shilla tampak kecewa sekali karena hal itu. Tapi Eji tak mau ambil pusing memikirkan hal itu, perempuan kadang sulit dimengerti pikir Eji. Hal yang kadang seremeh itu baginya bisa jadi menghancurkan suasana hati perempuan saat itu juga.
🧸
Sesuai janjinya, Eji ingin mengembalikan uang Shilla selepas jam istirahat. Kendati Eji belum melihat Shilla di mana pun saat ini.
"Lala! Lo liat Shilla??"
Si pemilik nama menoleh, lalu menggelengkan kepala. "Enggak.. Lala juga lagi nyari." Balas Lala.
Mendengar itu, Eji jadi berdecak pelan. Semua teman dekat Shilla ada di kelas saat ini, membuat Eji menggigit bibir dalamnya sambil berpikir.
"Paling lagi sama Mimom, ngurusin apa kali di ruang guru." Sela Juno, melihat raut sahabatnya yang tampak gelisah.
Walaupun usaha Juno terlihat sia-sia, Eji mengiyakan dalam hati. "Yaudah gue cek dulu." Balas Eji, lalu mengambil langkah keluar dari kelas.
"Kenapa sih tuh anak?" Tanya Bian penasaran.
"Nggak tau." Balas Juno. "Nggak tenang kali, ada utang 12.000 sama Shilla." Lanjutnya, berhasil memecahkan tawa Bian saat itu juga.
Sementara itu, di tempat lain. Eji belum juga menemukan Shilla. Karena di setiap sudut di lorong sekolah ia selalu ditanyai oleh para guru yang tak sengaja berpapasan dengannya.
"Mau ke mana?? Bel masuk baru saja bunyi."
Eji merapatkan kakinya sambil bergerak tak nyaman. "Ke toilet, Pak!! Kebelet banget!" Serunya, lalu mempercepat langkah guna menghindari omelan guru fisika itu.
Hanya perlu melewati beberapa anak tangga untuk kemudian berbelok ke ruang guru, namun masalah selanjutnya adalah di ruang guru! Eji harus menyiapkan alasan lainnya untuk masuk ke ruang yang dipenuhi oleh guru-guru.
![](https://img.wattpad.com/cover/311137741-288-k599360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐌𝐈𝐆𝐎 | 00l TREASURE
Fanfiction________________________________________ Sekisah tentang kelakuan ngadi ngadi geng Amigo di sepanjang masa putih abu abu. ________________________________________ 00l treasure - aespa ft. 00l kpop