2 - Pagi Basah

9.4K 199 4
                                    

TRIPLE UPDATE!!!

Seneng gak siii

Selamat Membaca!!

.

.

.

.

.

.

"Nghh~" Ellyas bangun dari tidurnya.

Cahaya matahari di pagi hari mulai menyapa mata serta badan kedua manusia itu.

Ellyas terbangun dalam pelukan Abimana. Tangan kekar berototnya melingkar di badan Ellyas.

Dan apa itu...

Morning woods Abimana. Menekan belahan pantatnya. Gelii.

"Bangun tuann" ia mengusap wajah Abimana pelan.

Tapi nampaknya Abimana sangatt nyenyak tertidur.

Ia lelah mengendarai Ellyas semalaman.

"Ellyas tahu harus apa..."

Slurrrppp.

Ia dengan berani mengisap milik suaminya lagi.

Sangat besar. Ellyas tak mampu memasukkan keseluruhan batang itu.

Dirinya berusaha sebaik mungkin mengisapnya, dan ia sedot sekuat tenaga.

"Nghhh... Ugghhh"

Akhirnya Abimana menunjukkan tanda-tanda dirinya akan terbangun.

Lama kelamaan akibat sensasi nikmat ini, Abimana pun membuka matanya.

"Ahhh....." Ia meloloskan suara nikmat itu.

Pandangan pertama yang Abimana tangkap adalah... Sosok Ellyas yang sedang melayaninya di bawah sana.

Abimana tersenyum.

"Kau menyukainya, Ell?"

Ellyas mengangguk.

"Uhhhh... Mulutmu hangat dan nikmatt" puji Abimana.

Ia mendorong kepala Ellyas agar masuk semakin dalam.

"Ukhukk!!!" Ellyas tersedak.

Abimana tersenyum.

"Darimana kau mendapat ide mesum seperti ini, Ell? Menghisap seseorang dalam tidurnya hmm?"

Ellyas mengeluarkan batang Abimana dari mulutnya lalu menjawab...

"Bukan begituu tuan. Ell hanya melakukan apa yang harus dilakukan"

"Ohh, jadi menghisap kemaluanku adalah sebuah keharusan bagimu?" Tanya Abimana.

Ellyas mengangguk.

"Habisnya tuan tidak bangun-bangun ketika Ell bangunkan tadi. Ini cara satu-satunya"

Oh ya. Abimana mengerti maksud Ellyas.

"Ternyata tidak hanya wajah cantik ini yang bisa ku nikmati... Tapi pikiran-pikiran nakallmu juga, Ell"

"Lanjutttkan" perintahnya.

"Baikk tuan"

Ellyas kembali mengisap milik Abimana... Hingga lava putih dari batang besar itu menjadi makanan pembuka di pagi hari baginya.

.

.

.

.

.

.

"Kita tidak melanjutkan perjalanan tuan?" Tanya Ellyas.

Abimana mengajak Ellyas berjalan ke sebuah Sungai.

"Dan apakah aman meninggalkan barang-barang kita di tempat tadi, tuan?"

"Kamu tenang saja, Ell. Aku lebih tahu tentang hal seperti ini. Barang kita tidak akan ada yang berani mengambil"

"Dan sekarang kita harus makan. Memangnya kau tidak lapar?" Tanya Abimana.

"Ell lapar tuan"

"Ya, itu yang akan kita lakukan sekarang" ucap Abimana.

Mereka pun tiba di sebuah Sungai dengan aliran air yang cukup keras.

"Kamu tunggu di sini. Aku akan menangkap beberapa ikan" ucap Abimana.

"Lalu keranjang ini tuan?" Tanya Ellyas.

Sedaritadi Ellyas membawa sebuah keranjang sesuai perintah Abimana.

"Simpan saja di sini"

"Baik tuan"

Ellyas duduk di atas batu di pinggir Sungai, sedangkan Abimana mulai melepaskan celananya.

"Kenapa pipimu merah, Ell? Kita kan sudah sahh. Nikmati pemandangan yang kamu dapattt"

"Tetap saja, Ell malu tuann"

Abimana tersenyum. Ia mulai berjalan masuk ke dalam sungai.

Dalam hitungan detik, ia berhasil membuat seorang Ellyas terkagum-kagum.

Bagaimana tidak...

Abimana mampu menangkap ikan dengan tangannya sendiri. Apalagi dalam air yang mengalir deras.

Setiap Abimana memasukkan airnya ke dalam Sungai, ia akan mengeluarkan tangannya dengan sudah menggenggam sebuah ikan.

Abimana masukkan ikan ikan itu ke dalam keranjang.

Ohh Ellyas mulai mengerti kegunaannya.

.

.

.

.

.

Kini kedua manusia itu sedang membakar ikan-ikan yang tadi ditangkapnya.

Sekarang Abimana lah yang banyak bekerja. Kasihan Ellyas, pikirnya.

Semalam ia sudah memasak, lalu Abimana menusuk lubangnya hingga lemass, lalu tadi pagi juga dirinya telah membuat mulut Ellyas pegall... Akibat ia sangat lama mencapai puncaknya.

"Enak Ell?" Tanya Abimana.

"Enak sekali tuann!! Ell sudah lama tidak memakan ikann bakar yang segar seperti ini"

"Syukurlah kalau kau suka"

"Tuan... Aaaaa~"

Ellyas menyuapi Abimana. Karena daritadi Abimana fokus membakar ikan.

Dengan senang hati, ia membuka mulutnya dan menerima suapan demi suapan dari Ellyas.

"Siall, kau terlalu lucu" ucap Abimana.

"Maksudnya tuan?"

"Nanti kita lanjutkan acara makannya" Abimana menatap Ellyas.

"Tapi sekarang aku sangat ingin memakan dirimu lagiii"

"Aaahh tuan!!!" Ellyas melepaskan ikan bakar di tangannya.

Abimana segera menggendong Ellyas, dan melakukan sesi panass di dalam Sungaii.

Agar setelah mereka selesai, mereka dapat langsung mandi di sana.

Bersambung...

Vote & Comment!!

Top Tangguh [G-Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang