Bab 07

47 10 0
                                    

Yeay, Love In Arena update lagi guys. Siap-siap buat bab-bab selanjutnya!!

Happy reading...

Ceklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek...

Seseorang menghampiri remaja laki-laki yang sedang terbaring lemah di hadapannya, lalu ia mengusapkan ibu jarinya lembut ke pipi pria itu.

"Maafkan aku, tidak bisa menjagamu dengan baik." Air mata mulai membasahi pipinya.

"Aku janji, bakal menjagamu lebih dari nyawaku sendiri. Aku sayang kamu. Cepat sembuh ya?" Tangannya beralih ke tangan remaja laki-laki tersebut, lalu mengecup lembut punggung tangan remaja laki-laki yang sedang terbaring lemah di kasurnya itu.

Setelah merasa sudah cukup untuk mengunjungi remaja laki-laki yang terbaring lemah itu, dirinya memilih keluar dari ruangan.

Ia mengusap wajahnya dengan kasar untuk menghapus jejak air matanya, lalu duduk di salah satu kursi yang ada di dekatnya.

"Lo ngapain disini?" tanya seseorang yang baru saja datang dengan sedikit keringat dikeningnya. Sepertinya orang itu habis berlari.

Yang ditanya tidak menghiraukan pertanyaan orang di depannya. Karena tidak dihiraukan orang itu memilih duduk disebelahnya.

"Lo ngapain duduk didekat ruangan Jungwon? Lo khawatir?" tanya orang itu lagi penuh intimidasi.

"Ck! Orang yang gue jenguk ada di dekat sini. Gak usah asal nuduh," katanya dengan tajam.

"Tapi lo keluar dari ruangan Jungwon, Niki Adelio."

Karena muak Niki mulai bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan orang tersebut dengan perasaan kesal. Lalu orang itu? Mengangkat kedua bahunya masa bodo dan memasuki ruangan Jungwon.

Saat Niki menuruni tangga, ada seseorang yang tidak melihat jalan, sepertinya sedang buru-buru, dengan sedikit berlari menaiki anak tangga sampai-sampai ia tidak melihat ada seseorang di depannya.

Lalu tanpa sengaja mereka berdua bertabrakan membuat kedua orang itu oleng dan..

Gedubrak..

Mereka terjatuh sampai ke tangga bawah. Untungnya mereka bertabrakan saat di anak tangga ketiga dari bawah jadi tidak terlalu sakit saat tubuh mereka terhantuk lantai.

'Untung rumah sakit lagi sepi,' batin orang yang baru saja menabrak Niki.

'Ta-pi kenapa berat banget, kayak ketimpa gajah?!' batinnya lagi masih dalam keadaan mata tertutup.

LOVE IN ARENA [LIA] / HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang