Hai hai~~
Hope you enjoy reading it, let's go!
._.
Di tubuhnya terbalut sebuah setelan jas putih lengkap dengan rantai-rantai kecil yang memberikan kesan elegan. Sepasang kakinya menuntunnya untuk berjalan menuju sebuah tempat dimana terdapat banyak susunan kursi di kedua sisi kiri dan kanannya, tempat dengan nuansa putih gading dan terlihat ramai oleh orang-orang. Jeno menatap bingung pada orang-orang yang kini memperhatikannya.
"Aku ada di sebuah pernikahan?" Tanyanya entah pada siapa.
Kedua kakinya terus berjalan menyusuri altar dan berhenti tepat didepan seorang pria paruh baya berkacamata.
Jeno masih menatap bingung pada semua orang yang memperhatikannya. Mengapa ia berdiri disini? Atau mungkin pernikahannya dengan Karin telah tiba?
Sampai akhirnya ia melihat siluet seorang pemuda dengan menggunakan jas putih gading yang senada dengannya dan juga tema ruangan yang dipijaknya saat ini, lengkap dengan bucket bunga mawar putih dan penutup wajah tipis yang membuat wajahnya terlihat samar dilihat.
"Siapa dia?" Jeno mengerutkan kening tak mengerti. Ia semakin bingung.
Pemuda itu terus berjalan mendekat kearah Jeno. Dapat dilihat dari balik penutup wajahnya bahwa ia sedang tersenyum sekarang. Namun Jeno masih belum yakin siapa pemuda itu.
Kini pemuda itu berdiri tepat disamping Jeno. Namun pria itu masih belum bisa menangkap maksud dari apa yang telah terjadi saat ini.
"Apa kita akan menikah?" Tanya Jeno pada pemuda disampingnya.
Pemuda itu tidak menjawab, namun perlahan ia membuka penutup wajahnya dan tersenyum manis pada Jeno.
"Kau?!"
Jeno membelalakkan matanya. Terkejut karena orang yang akan dinikahinya disini bukan Karin, melainkan pemuda yang selalu menghantui mimpinya. Atau lebih tepatnya pemuda waiters yang baru saja ia lihat sosok nyatanya.
Pemuda di sebelahnya tetap tersenyum padanya. Namun Jeno mulai melangkah mundur dan segera berlari menuju pintu keluar ruangan bernuansa serba putih itu.
Jeno berlari hingga jalan raya yang sepi, napasnya tersengal. Ia berhenti sejenak dan membungkukkan tubuhnya. Kedua telapak tangannya bertumpu pada kedua lututnya. Ia merasa sudah cukup jauh berlari, tak ada orang yang berusaha mengejarnya.
Tiba-tiba seorang dengan jas putih telah berdiri tepat di depannya. Membuat Jeno kembali terkejut dan membulatkan matanya.
"Kenapa kau berlari?"
Dan semuanya berubah gelap.
Mendadak Jeno segera merubah posisinya menjadi duduk dan membuka kedua matanya. Napasnya masih tersengal, keringat dingin membanjiri wajah serta lehernya. Di sekitarnya terlihat gelap, mengambil kesimpulan bahwa sekarang masih malam. Kepalanya menoleh pada sebuah benda persegi panjang kecil yang menampakkan angka 02.48 am.
Jeno meraih gelas air putih diatas nakas kecil disebelah kirinya, meminumnya perlahan sambil memijat pelipisnya, sambil berusaha mengatur pernafasannya agar kembali teratur.
"Kenapa sampai mimpi seperti itu?" Gumamnya sambil menghela napas dengan berat.
._.
- 23 Mei 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Boy | Nomin / Jenjaem
Romance[END] Jeno selalu bermimpi tentang orang yang sama. Saking seringnya, membuat ia kebingungan mengapa pemuda itu selalu hadir ke dalam mimpinya. Pertanda apakah itu? 💐 Lee Jeno x Na Jaemin 💐 BxB 💐 Fluff, Romance 💐 Fiksi 💐 Short Story 💐 Banyak t...