Hai hai~~
Hope you enjoy reading it, let's go!
._.
"Ini berkas-berkas yang harus Anda tanda tangani" Jaemin menyodorkan beberapa map di meja kerja Jeno.
"Jangan terlalu formal padaku"
"Ini tempat kerja, dan Anda adalah atasan Saya. Jadi Saya harus bersikap sopan" Jaemin tersenyum.
Jeno terkekeh kecil.
Tiba-tiba pintu ruang kerja Jeno dibuka dengan kasar. Disusul munculnya seorang gadis dengan surai hitam terurai yang terlihat tengah menahan amarah.
"Jeno!" Gadis itu sedikit berteriak.
Jeno dan Jaemin terkejut atas kedatangan gadis itu. Namun Jaemin terlihat bingung karena tidak mengenali gadis yang kini mendekat kearahnya. Dan tanpa ia sangka, gadis itu menampar pipi kirinya dengan keras. Wajahnya terasa panas, tamparan yang didapatnya cukup membuatnya shock.
"Kau! Dasar pemuda miskin! Untuk apa kau bekerja disini?! Kau berniat merebut Jeno dariku?!"
"Karin! Apa yang kau lakukan?!" Jeno menarik bahu Karin agar lebih menjauh dari Jaemin.
"Kau membelanya lagi?!" Karin menepis tangan Jeno yang menyentuh bahunya.
"Sudah ku katakan dia tidak bersalah"
"Tidak bersalah?! Dia yang membuat pernikahan kita batal Jeno! Kau masih mengatakan ini bukan salahnya?! Dia yang membuat kita bertangkar seperti ini!"
"Aku? Tapi, apa hubungannya dengan ku?" Jaemin angkat bicara sambil memegangi pipinya yang masih terasa perih.
"Kau! Kau merebut Jeno dariku!" Nada suara Karin semakin meninggi.
"Cukup Karin! Ini yang aku tidak suka darimu. Kau selalu menyalahkan orang lain, padahal kau sendiri yang membuat kesalahan tanpa kau sadari. Kau sadar? Kau yang selalu memulai pertengkaran diantara kita!" Kesabaran Jeno benar-benar sudah terkuras habis.
"Jeno! Kau sudah terkena racun pemuda miskin ini!" Karin mengarahkan jari telunjuknya kearah Jaemin.
"Sudah ku katakan jangan menghinanya!" Jeno mulai berteriak.
"Sudah berapa kali kau membentak ku karena dia? Kau tidak pernah melakukan ini sebelumnya"
Jeno hanya diam sambil mengatur napasnya yang tersengal karena menahan amarah.
Karin berdecak. "Oh, apa kau memang menyukai dia? Kau jatuh cinta padanya?!" Karin kembali meninggikan suaranya.
Jeno masih diam. Memikirkan perkataan Karin yang baru saja ia ucapkan.
"Ya. Aku menyukainya" Ucap Jeno berusaha tenang.
"Jeno...." Gumam Nana pelan.
"Jeno! Kau sudah gila! Kau akan segera menikah denganku, tapi sekarang kau malah mengatakan bahwa kau mencintai orang lain?!" Karin mendorong bahu Jeno sampai pria itu mundur beberapa langkah.
"Akan ku ralat perkataanku tentang pertundaan pernikahan, dan ku ganti dengan pembatalan pernikahan!" Ucap Jeno dengan penekanan diakhir kalimatnya.
"Jeno!" Karin sudah tidak bisa menahan air matanya. Ia berbalik menghadap Jaemin.
"Kau! Kau mengacaukan semuanya!" Karin berjalan mendekati Jaemin dan kembali ingin mendaratkan tamparannya dipipi pemuda itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/341994495-288-k285312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Boy | Nomin / Jenjaem
Romance[END] Jeno selalu bermimpi tentang orang yang sama. Saking seringnya, membuat ia kebingungan mengapa pemuda itu selalu hadir ke dalam mimpinya. Pertanda apakah itu? 💐 Lee Jeno x Na Jaemin 💐 BxB 💐 Fluff, Romance 💐 Fiksi 💐 Short Story 💐 Banyak t...