Hai hai~~
Hope you enjoy reading it, let's go!
._.
Jeno memasuki café tempat dimana ia pertama kali bertemu dengan pemuda mimpinya. Ia telah berjanji akan menjelaskan bagaimana sketsa wajah pemuda itu bisa ada padanya. Entah pemuda itu akan percaya atau tidak, setidaknya Jeno telah mencoba menjelaskannya.
Pria itu melihat ke sekeliling, mencari sosok yang dicarinya. Pandangan matanya berhenti pada seorang pemuda dengan seragam waiters yang tengah sibuk dengan cangkir kopinya.
Jeno segera menghampiri pemuda itu dan duduk berhadapan dengannya.
"Kau sudah menunggu lama?" Tanya Jeno.
"Tidak" Jawab pemuda itu dengan senyum.
"Apa aku mengganggu jam kerjamu?"
"Tidak, jam istirahat ku baru saja dimulai"
"Ah, aku sampai lupa. Namaku Jeno" Jeno mengulurkan tangannya.
"Namaku Jaemin" Pemuda bernama Jaemin itu meraih uluran tangan Jeno dan menjabatnya.
"Jadi, bisa kau jelaskan padaku sekarang?" Lanjut Jaemin.
"Baiklah, mungkin ini agak sulit untuk dipercaya. Tapi ini benar-benar terjadi padaku"
Jaemin hanya diam sambil terus memperhatikan Jeno menjelaskan semuanya.
"Aku tidak tahu apa alasannya, tapi kau selalu hadir dalam mimpiku setiap malam. Dan itu terjadi selama beberapa bulan terakhir ini. Aku bahkan belum mengenalmu sebelumnya. Karena terlalu sering melihat wajahmu dimimpiku, jadi aku membuat sketsa wajahmu. Pertama aku pikir itu semua hanya bunga tidur biasa, tapi disetiap mimpiku selalu ada dirimu. Itu membuatku merasa aneh. Bahkan sekarang aku benar-benar menemuimu dalam dunia nyata" Jelas Jeno panjang lebar.
Jaemin masih diam, namun kedua matanya membulat sempurna.
Jeno yang melihat itu hanya menghembuskan napas dengan berat, pemuda di depannya pasti tidak akan mempercayai kata-katanya.
"Kau bercanda? Itu tidak mungkin" Ucap pemuda itu sambil mengibaskan tangannya didepan wajah.
"Aku tidak berbohong, apa untungnya untukku"
"Lalu, apa yang kau mimpikan terakhir kali tentang aku? Apa tadi malam kau memimpikan ku juga?"
Jeno mengangguk perlahan, namun ia masih bingung apa ia harus mengatakan pada Jaemin bahwa tadi malam ia bermimpi menikah dengannya?
"Apa yang kau mimpikan?" Tanya Jaemin lagi.
"Euumm, itu..." Jeno menggantung kalimatnya.
Jaemin masih menunggu jawaban dari Jeno, matanya melihat dengan jelas perubahan wajah Jeno yang memerah. Pemuda itu hanya terkekeh kecil.
"Aku... bemimpi menikah denganmu" Jawab Jeno sambil menunduk.
Jaemin kembali membulatkan matanya.
"Jadi itu yang membuat wajahmu memerah?" Tanya Jaemin sambil tertawa kecil.
Jeno segera mengangkat kepalanya. Menangkup kedua pipinya dengan kedua telapak tangannya, berusaha menyembunyikan rona merah yang terekspos disana.
Nana kembali tertawa, namun kali ini lebih keras.
"Jangan lakukan itu. Kau jadi terlihat lucu" Ucap Pemuda itu tanpa menghentikan tawanya.
Jeno segera melepaskan tangkupan tangannya. Sekarang ia benar-benar merasa malu.
Tawa Jaemin mulai mereda. Pemuda itu melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Waktu istirahatku sudah habis, aku harus segera kembali bekerja" Ucapnya.
"Benarkah? Tapi, kita bisa bertemu lagi kan?" Tanya Jeno penuh harap.
"Tentu saja" Jawab Jaemin dengan senyum dan mulai berdiri dari duduknya.
"Sampai jumpa" Lanjutnya sambil berjalan menjauh.
._.
Sebenarnya mood aku sekarang lagi gak bagus gara-gara berita 'itu', tapi aku udah janji mau update book ini setiap hari sampe tamat :(
- 24 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Boy | Nomin / Jenjaem
Romance[END] Jeno selalu bermimpi tentang orang yang sama. Saking seringnya, membuat ia kebingungan mengapa pemuda itu selalu hadir ke dalam mimpinya. Pertanda apakah itu? 💐 Lee Jeno x Na Jaemin 💐 BxB 💐 Fluff, Romance 💐 Fiksi 💐 Short Story 💐 Banyak t...