Epilogue

3.4K 179 0
                                    

"Menyatakan terdakwa Zaky Zayn Nadhief terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, dengan sengaja melakukan kekerasan dan memaksa korban melakukan persetubuhan dengannya sebagaimana dalam dakwaan primer. Oleh karena itu, menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara tujuh tahun penjara serta denda lima ratus juta rupiah, subsider satu tahun kurungan."

Suara riuh menggema di seluruh penjuru ruang pengadilan. Terutama dari orang-orang yang sengaja datang ke persidangan untuk menyaksikan pembacaan vonis hukuman bagi Zaky.

Walaupun tidak sepenuhnya puas dengan hukuman yang diterima laki-laki itu, Sea tetap mencoba membuka pikiran dengan keikhlasan karena ternyata keikhlasan tidak selamanya menyakitkan. Menyakitkan hanya bagi mereka yang menyia-nyiakan kesempatan untuk memperoleh hikmah dari permasalahan yang diberikan hidup untuk mereka.

Kini Sea memahami bahwa terkadang ada kekuatan Yang Maha Dahsyat di balik semua ujian yang Dia berikan untuk setiap hambaNya. Sea hanya berpendapat bahwa perjalanan
sulit yang ia lalui membuatnya mengerti tentang hakikat keikhlasan sebaik-baiknya penyejuk yang menenteramkan jiwa dan sebaik-baiknya peredam emosi yang membutakan.

Zaky menolehkan kepala kepada Sea sebelum petugas membawanya keluar ruangan pengadilan. "Maafin gue, Se," ucap laki-laki itu dengan sungguh-sungguh.

Sea terdiam sesaat, lalu menganggukan kepalanya kepada Zaky. "Gue udah mencoba mengikhlaskan semua yang pernah terjadi dalam hidup gue. Gue nggak mau hidup gue terus terjebak dalam kenangan buruk itu. Dan gue pikir, mungkin salah satu cara agar gue bisa move on dari kejadian itu, yaitu dengan memaafkan lo. Semoga selama di penjara lo bisa belajar banyak tentang arti kehidupan dan bisa menjadi manusia dalam versi terbaik lo."

Zaky membalas senyumnya sebelum petugas membawanya meninggalkan ruang persidangan.

Kelegaan di wajah Sea tidak bisa terbayarkan oleh apa pun. Sea merasakan paru-parunya bisa mengembang lebar dan akhirnya ia bisa kembali bernapas tanpa merasa tercekik.

Semua sudah berakhir.

Tiga kata. Hanya itu yang diperlukan untuk melonggarkan ikatan yang meremas hatinya. Saat itu, tidak ada lagi yang bisa Sea rasakan selain kelegaan. Sea lega karena satu per satu masalah dalam hidupnya bisa terselesaikan. Kini dirinya hanya perlu menatap lurus ke depan dan memandang masa depan yang terbuka lebar di depan sana. Bersama Lionel dan Sekala.

Sea menatap Lionel dan melihat laki-laki itu menyambut kelegaannya dengan senyuman menenangkan. Tidak ada yang paling Sea inginkan selain berlari ke arahnya dan memeluknya sebagai ungkapan terima kasih.

Sea ingin berterima kasih karena Lionel berani mendobrak dan membawanya keluar dari tempat persembunyiannya yang tidak banyak orang tahu. Dengan begitu tulus Lionel mengulurkan tangan, membantunya bangkit, dan mencintainya tanpa melihat siapa dirinya. Sea ingin berterima kasih karena Lionel telah memberikan begitu banyak kebahagiaan yang selama ini hilang dari hidupnya. Tidak hanya itu, Lionel telah memberinya sebuah keluarga, menjanjikan jutaan momen indah yang akan Lionel persembahkan seumur hidup mereka.

Kejadian demi kejadian yang telah mereka lalui dalam hidup seperti cambuk yang mampu menghantamnya kuat-kuat, termasuk, cerita percintaannya dengan Lionel.

Kendati hidupnya porak poranda setelah diterjang badai kehidupan, Sea tetap merasakan hatinya menghangat oleh perasaan damai karena sebuah keikhlasan. Entah bagaimana caranya, badai itu berhasil membuatnya memahami jikalau hidup tidak selamanya berjalan mulus. Sea tahu dirinya tidak senaif itu.

Tidak bisa dijelaskan berapa banyak rasa cinta serta terima kasih yang Sea rasakan untuk suaminya itu. Lionel seperti nyawa lain yang ia miliki. Sebuah alasan yang membuatnya mengerti arti kehidupan yang sebenarnya.

For every dark night, there is a brighter day. Begitulah mindset yang selalu Lionel terapkan dalam ingatannya dan tanpa sadar membuat Sea percaya, membuat Sea yakin bahwa kebahagiaan itu akan tiba jika mereka berani menjelajahi gelap.

Belum pernah Sea merasa sehidup ini. Keberadaan Lionel seolah membuka dunianya kembali yang sebelumnya tertutup rapat ketika kejadian buruk itu menimpanya. Dunia yang begitu ceria, berwarna, semarak, dan penuh kebahagiaan.

Awalnya Sea bertanya, mengapa Lionel yang menyebalkan itu selalu berhasil membuatnya percaya dengan semua perkataannya?

Kini Sea tahu jawabannya: karena cinta mengajari kita melihat dengan cara memejam dan mengerti tanpa perlu penjelasan.

~Selesai~

You And Me Against The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang