Gyuvin side.
Gyuvin turun dari mobil yang ia parkirkan didalam garasinya, lalu memasuki rumah besar itu.
Rumah yang sangat megah, banyak hiasan emas didalam rumah itu, rumah bertingkat 3 dan luas.
Lihatlah apa yang Gyuvin punya, dia bisa punya segalanya dengan harta yang bergelimang yang dia miliki, namun Gyuvin tak bisa membeli kebahagiaan.
Ya, jika kalian melihat Gyuvin pasti kalian berpikir bahwa Gyuvin memiliki keluarga harmonis yang memiliki banyak harta.
Namun tidak, keluarga Gyuvin tidak seperti itu.
Saat ini sudah menunjukkan pukul 10 Malam, Gyuvin baru pulang jam segini.
Ngapain? Ngapain lagi kalau bukan nongkrong bareng temannya dan ke bar.
Gyuvin memasuki rumah besar itu dengan sempoyongan padahal dia tidak mabuk sama sekali.
Dia yang baru masuk rumah dihadang oleh Mama nya yang sedang memegang beberapa kertas dan dilemparnya kertas itu ke muka Gyuvin.
“Lihat nilai kamu, anjlok” Ujar wanita itu.
Gyuvin yang mendengar itu hanya merotasikan matanya, dan langsung pergi darisana tak mempedulikan omongan dari sang ibu.
“Minah, besok tolong hubungi kepala sekolah agar Gyuvin dicarikan tutor sebaya” Perintah Mama Gyuvin.
“Baik bu” Yang diperintah pun Hannya menurut.
Fyi, Minah ini assisten ibunya Gyuvin.
“Gyuvin gak butuh tutor mah!” Bentak Gyuvin didepan mamanya.
“Kalau kamu ga nurut apa kata mama semua bakal mama sita, Mobil bakal mama sita dan uang jajanmu juga mama potong” Ancamnya.
Mendengar ancaman itu Gyuvin langsung masuk ke kamarnya dan membanting pintu itu keras.
Melihat tingkah Gyuvin, sang ibu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, dia sudah terbiasa dengan tingkah Gyuvin yang seperti itu.
Sedangkan Gyuvin sekarang sudah menggerutu, mengeluarkan beribu-ribu kata-kata kasar dari mulutnya.
Dia ogah banget di tutorin, apalagi sama temannya sendiri.
Mau tak mau ia harus mencoba menyogok agar dia orang yang akan menjadi tutornya, ga jadi ajarin dia.
.
Sementara di sisi Yujin
Dia sekarang sedang makan malam bersama keluarga nya.
Keluarga Gyuvin dan Yujin berbanding terbalik, sangat terbalik.
Yujin memiliki keluarga yang sangat harmonis, walaupun Yujin masuk dalam kalangan keluarga sederhana.
Bukan seperti Gyuvin yang dalam kalangan keluarga berada, yang bergelimang harta.
Dibuktikan dengan keharmonisan Yujin dan keluarganya yang sedang bercanda gurau dimeja makan.
Setelah makan bersama itu Yujin melihat ibunya yang dihampiri oleh ayahnya.
Niatnya Yujin mau ambil minum namun ia urungkan saat melihat kedua orangtuanya itu ingin berbicara serius.
“Bun, ayah harus gimana lagi biar bisa bayar utang kita dulu? Kalau utangnya dibayar sekarang, udah ga ada lagi uang untuk kuliah Matthew” Ujar Si Ayah
Yujin mendengar itu terkaget, ternyata orang tua dia memiliki utang yang banyak.
Setau Yujin orang tuanya tak pernah berutang sama sekali.
Ibu nya Yujin melihat Yujin yang sedang mengintip pembicaraan mereka.
Yujin yang tertangkap basah langsung ingin berbalik badan menuju kamarnya.
“Yujin, Bunda sama Ayah bisa jelasin..”
Mendengar itu Yujin mau tak mau mendatangi ibunya.
“Ayah sama Bunda punya utang..?” tanya Yujin
Ayah dan Bunda hanya mengangguk, membenarkan hal itu.
“Berapa Ayah? Siapa tau Yujin bisa bantu dengan tabungan Yujin” Tawar Yujin dan ditolak oleh ayahnya.
“Gausah nak, jumlahnya cukup besar, simpan tabungan mu aja ya? Nanti ayah usahain buat lunasin utang itu” Jawab ayahnya.
Yujin tau ayahnya akan menolak uang itu, maka dari itu terbesit dipikiran Yujin untuk mencoba mencari uang sendiri agar bisa membantu orang tuanya.
Ya, Mulai besok Yujin akan mencoba mencari pekerjaan part-time.
Keesokan harinya dikelas Yujin.
Kelas mata pelajaran pertama sudah selesai, dan sekarang waktunya istirahat.
Yujin akhirnya keluar kelas, tiba-tiba dia dihampiri temannya, Leeseo
“Yujiiin kamu kan paling pinter nih dikelas, kamu mau tutorin orang gaak?” Tanya Leeseo
“Tutor?” Yujin bertanya, kebingungan karena tawaran Leeseo.
“Iya tutorr, kebetulan kamu tau banyak mata pelajaran kelas 12 kan?”
“Iya tau, tapi untuk apa ya Seo?”
“Ginii, ayahku lagi nyari tutor buat anak kelas 12 gitu”
“Iyaa” Yujin menyimak semua perkataan leeseo.
“Terus dia nyuruh aku yang nyariin padahal dia bisa cari sendiri tuh, mana aku gak kenal anak kelas 12 makanya aku nawarin kamu” Jelas Leeseo.
“Tutorin siapa kalau boleh tau?” Tanya Yujin lagi.
“Aku kurang tau Jinnn, tapi kata papa ku bayarannya lumayan, kamu mau gaa?” Tawar Leeseo
Mendengar Leeseo yang berkata bayarannya lumayan tanpa berpikir Yujin langsung mengiyakan.
“Iya aku mau Seo!”
“Nahh, aku tanya papa ku yaa” Ucap Leeseo.
Yang bingung Ayahnya Leeseo siapa, Ayah Leeseo itu kepala sekolah di SMA ini.
Setelah Leeseo pergi, Yujin sangat bersyukur bisa dapat uang tambahan untuk membantu orang tuanya.
Tapi yang dia tak ketahui adalah siapa yang akan dia tutori...
TBC
Sorry baru update lagii t____t
Ini author sendiri ngerasa ceritanya makin ga jelas ya...nanti aku rombak deh kalau kalian ngerasa cerita ini ga jelas
Makasih udah tetep nungguin update an author yaa!
Jangan lupa votenya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love-Philter | Gyuvin × Yujin [ Gyujin ]
Fanfiction[n.] Love-Philter is a drink credited with magical power: can make the one who takes it love the one who gave it. ❗warn ❗ - contains harshword - bxb content - violence, bullying JUST FICTION!