Tsaheylu

130 20 8
                                    

Kangen era Avatar dimana fanfic fanfic Avatar baru bakal terus bermunculan tiap harinya, sekarang author author nya pada ngilang;) kangen huhuhu

Kayaknya fanfic ini enggak bakal banyak chapter nya dan juga alurnya bakal berjalan cepet banget!

Jadi semoga menikmati~

.·:*♡*:·.

Hari berlalu dengan cepat dan sudah tak terasa sudah satu bulan Demiryn berada di Tripalxi. Ia banyak mendapatkan pujian karena kegigihannya dalam belajar, dalam waktu singkat ia dapat membuat ikatan dengan Direhorse, membuat pakaian layaknya pejuang lainnya dan keahlian memanahnya yang juga di akui sangat baik.

Ia juga dengan cepat telah berhasil menjadi salah satu pejuang dari desa Keilan. Mereka mengira Kavya benar-benar hebat dalam mengajari Demiryn nyatanya dibalik itu semua sebenarnya Mitari lah yang telah melakukan semuanya.

Mitari hari ini akan mengajak Demiryn untuk menemui Ikran-nya. Cupcake mendapatkan luka cukup parah pada sayapnya hingga diperkirakan sayapnya hampir patah untungnya itu tidak terjadi.

Sekarang Cupcake sudah sangat sehat dan mampu terbang kembali.

"Itu dia." tunjuk Mitari ke arah satu Ikran yang bercorak sangat berbeda dari yang lainnya, terlihat bertengger di salah satu dahan besar pohon seperti tengah menunggu panggilan dari pemiliknya.

Gadis berusia sembilan belas tahun itu maju selangkah, ia memasang topeng pengendaranya dan mengeluarkan suara khas untuk memanggil Yowa.

Yowa segera keluar dari balik-balik dedaunan pohon lalu terbang turun menghampiri Mitari.

"Bagus sekali. Kamu Ikran yang pintar, Yowa." mendapat pujian dari Mitari membuat Yowa sangat senang hingga mengangkat tubuhnya lebih tinggi sambil mengepakkan sayapnya.

Mitari terkekeh halus dan mengelus-elus kepala Yowa "Namanya Yowa."

"Nama yang lucu." tatapan Demiryn tak lepas dari corak-corak indah yang ada di tubuh Yowa. Benar-benar indah sama seperti pemiliknya.

Senyuman Mitari semakin lebar "Cobalah panggil Ikran mu."

Mendengar perkataan Mitari membuat Demiryn sedikit gugup, ini rasanya begitu baru bagi dirinya. Sebelumnya Mitari memang sudah mengajarinya beberapa cara membuat suara khas memanggil Ikran-nya namun tetap saja Demiryn merasa tidak yakin panggilannya akan berhasil.

"Kau yakin dia akan mengenali suara ku?" tanyanya ragu-ragu.

"Maka cobalah dulu," Mitari kembali terkekeh, ia berjalan ke arah belakang tubuh Demiryn setelahnya mendorong punggung pemuda itu menggunakan kedua tangannya. Demiryn baju lebih dekat ke pohon besar tadi yang menjadi tempat Ikran-ikran milik para pejuang tinggal.

Setelah terdiam beberapa detik akhirnya Demiryn mengeluarkan suaranya. Satu, dua, tiga kali belum ada respon dari cupcake. Demiryn hampir tidak mau mengulang lagi tetapi tatapan Mitari disampingnya terus menyakinkan dirinya.

Akhirnya cupcake turun kebawah di panggilan kelima.

"Sana, buatlah berinteraksi dengannya." dorong Mitari.

Demiryn maju mendekati Ikran-nya, manik matanya begitu terpana dengan keindahan corak pada tubuh cupcake. Ia sama sekali tidak mengingat pernah mempunyai Ikran secantik cupcake.

"Hey." sapanya dan dengan ragu-ragu meletakkan tangan di kepala cupcake, cupcake merespon dengan cukup agresif namun dilain sisi juga terlihat sangat senang.

Your Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang