Decision

92 14 3
                                    

YAANGFUN!

Aku keterlaluan sekali engga update update! Maaf ya tapi mood menulis ku bener bener berkurang;)

Sekali lagi maaf!

.·:*♡*:·.

Kavya berlebihan dan Mitari hanya dapat menertawai kekonyolannya. Dia jelas tidak akan mati semudah itu, untungnya luka yang di dapat Kavya tidak terlalu parah jadi mereka dapat dengan mudah mengobati lukanya.

Namun Kavya memang memerlukan istirahat ekstra, racun dari panah yang mengenai pinggangnya membuat ia beberapa hari ini hanya menghabiskan waktu dengan berbaring, sesekali duduk dan selama itu pula Mitari yang selalu setia merawat serta menemaninya.

Sampai akhirnya perayaan bulan Biru pun tiba. Persiapan telah sempurna dan di malam yang begitu cerah itu penduduk Keilan berkumpul menikmati nikmat indah yang mereka dapatkan. Tarian-tarian di persembahkan dari gadis dan pemuda yang masih lajang.

Jika di perhatikan dengan mata jeli maka siapapun dapat menyadari beberapa dari mereka saling menggoda dengan tatapan. Mitari ada benarnya, banyak yang akan menjadi pasangan malam ini. Demiryn terkekeh dengan kepala tertunduk, ditangannya dia memegang gelas bambu yang penuh dengan minuman jernih berbau menyengat.

Dia duduk bergerombol dengan kelompok pemuda lajang, beberapa sudah terhuyung mabuk sambil tertawa tawa efek samping minuman. Demiryn tidak berniat ikut dalam pesta mabuk mereka, sedari awal pesta di mulai pemuda tersebut hanya ikut berkumpul dan bersenda gurau.

Matanya menelusuri setiap sisi perayaan hingga berhenti ke seorang gadis yang sejak tadi sibuk mondar mandir. Dia dan Mitari hanya bertemu sebentar sore tadi dikarenakan gadis itu yang sibuk membantu persiapan, Mitari tidak terlihat lelah namun sebaliknya ia terlihat berseri seri cerah.

Cantik sekali, Demiryn mengakui dengan sangat. Penampilannya selalu menarik perhatian Demiryn tetapi malam ini gadis itu terlihat lebih menarik.

"Hey kawan!" Perhatian Demiryn segera teralihkan saat punggungnya dipegang oleh salah seorang temannya.

"Kau beruntung sekali ya? Baru saja tinggal di desa ini tapi kau sudah berhasil mendapatkan hati kepala suku dan akan di nikahkan dengan putrinya."

"Ya ya ya! Kau beruntung sekali."

"Kau tidak sadar? Banyak gadis yang terus mencoba mencari perhatian mu tapi kini kau mendapatkan gadis terbaik di suku ini."

Para lelaki lajang mabuk itu terus saja bicara membuat Demiryn yang memang tidak tahu-menahu tentang persoalan yang melibatkan dirinya ini semakin bingung. Anak kepala desa? Rasa rasanya dia tidak pernah di beritahukan tentang hal ini lalu apa itu? Yang mereka maksud adalah Kavya? Tentu saja dia tidak mau!

Menggelengkan kepalanya tidak terima, Demiryn bertanya "Apa maksud kalian? Tidakkah itu terlalu aneh? Yang kalian maksud adalah Kavya, bukan?"

"Tentu saja Kavya! Ayah ku adalah salah satu tetua yang ikut dalam pertemuan itu, mereka merencanakan perjodohan mu dengan Kavya." Jawab laki-laki yang tadi memegang pundak Demiryn.

Entah mengapa saat mendengar penjelasan yang di berikan oleh temannya, seketika menyulut emosi Demiryn. Tangannya terkepal erat, ini semua tidak benar!

Apa-apaan mereka berniat menentukan masa depannya seperti ini? Dia sangat sadar diri untuk tidak melupakan kebaikan mereka yang dengan senang hati menerimanya serta memberikan tempat tinggal bagi dirinya yang hilang ingatan namun bukan berarti mereka berhak mencampuri urusan percintaannya, terlebih itu dengan gadis yang tidak sama sekali pernah terbesit dipikirannya untuk menjalin hubungan pernikahan.

Your Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang