◡̈⃝︎01

1.2K 117 19
                                    

World of novels

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

World of novels

....

Tempat yang seharusnya menjadi latar kebahagiaan seseorang berubah menjadi mengerikan. Darah ada dimana mana, tempat ini sudah ternodai oleh darah.

Diujung sana, tepat didekat meja untuk menaruh hidangan terdapat seorang gadis yang terluka parah tapi tetap menampilkan ekspresi datar, namanya Keyra. Keyra Ratusya.

Gadis itu menoleh ketempat tiga orang berada yang satunya sedang terluka parah akibat tusukannya. Memang dia yang menusuknya. Itu karna orang itu dengan bodohnya menyelamatkan seorang perebut.

Dia meringis, hidupnya sudah diambang batas. Mengumpulkan sisa-sisa tenaga, dengan susah payah dia berkata "Gimana? Udah puas ngerebut milik orang lain di dua kehidupan?" Dia terkekeh kembali mengingat memori di kehidupan sebelumnya. Dia payah sekali di dua kehidupan selalu kalah. Dia sudah tidak punya tenaga, perlahan-lahan menutup matanya meninggalkan raga tanpa jiwa.

Sedangkan disudut lain, tiga orang itu menoleh saat perempuan yang mengalami luka tembak itu berbicara. Terdapat dua pemuda dan satu gadis dengan gaun pengantin. Arabella si gadis dengan gaun pengantin yang sudah lusuh karna darah dan air mata menatap lama Keyra yang selama dua kehidupan selalu menjadi kakak tirinya.

Arabella menatap Keyra yang lebih memilih menatap atap hotel. Lama kelamaan mata hitam itu menutup sempurna.

"Sampai matipun, kenapa perasaan iri ini harus tetap ada?!"

Apa salahnya jika dia menjadi adik Keyra dan selalu berharap menjadi seperti dan memiliki apa yang dimiliki Keyra?! Yang tanpa sadar dirinya sudah melewati batas.

Kaisar, calon suami Arabella menatap sendu kearah Keyra. Hatinya sakit setiap kali melihat kearah Keyra. Perasaan macam apa ini? Jika hatinya selalu sakit hanya karena mantap Keyra, tanpa tau perasaan apa itu. Sebab itu dia lebih memilih Arabella ketimbang Keyra.

Matanya beralih ke bawah, tempat seorang pemuda berbaring dengan darah yang terus keluar. Orang ini, sahabatnya yang juga menyukai Arabella dengan berani menggantikan tusukan yang terarah ke Arabella.

Tangan yang lemah itu bergerak mengusap pipi tunangannya, Arabella. "I love u. Jangan pernah tanya apa alasannya. Because I don't know the reason either. Cinta datang tanpa alasan kan?" Menghapus sisa-sisa air mata milik gadis itu, entah itu air mata kesedihan atau hanya pura-pura.

Hazel memikirkan lagi perbuatan Arabella yang bisa dibilang jahat, egois, serakah. Apa alasan dia mencintai gadis ini? Apa perasaan itu memang benar cinta? Tiba-tiba dia terkekeh kecil diujung kesadaran. Tapi... "I al.. ways love... you, Arabe...lla" sampai akhir hayat pun dia hanya bisa mengucapkan ini tanpa bisa memiliki.

THE END...

"Arrghhh, endingnya bangsat bener anjir. Bisa-bisanya si Hazel mati sia-sia demi tu Arabella" Dirinya berteriak frustasi. Mengguling-gulingkan tubuhnya di kasur sambil berteriak lagi.

Terus menggerutu sambil membayangkan jika dia yang berada diposisi Keyra. Pastinya dia tidak akan mengejar Kaisar, mengungkapkan wajah sebenarnya dari Arabella si orang serakah!!

Menyimpan kembali novel yang sudah tamat. Dirinya mulai mencari posisi ternyaman diatas kasur. Berangan-angan kembali.

Walaupun dia anak yang introvert tapi dia juga ingin mendapatkan seseorang yang begitu mencintainya, rela berjuang, tapi apalah dayanya yang hanya memiliki wajah pas-pasan.

Setiap kali membaca novel rasanya ingin sekali dia menarik second male nya keluar, tapi tidak mungkin kan? Tapi bagaimana kalau dia yang masuk ke dunia itu sendiri?

Andai dia menjadi Keyra atau siapalah itu. Dirinya akan menjadi orang yang disukai Hazel. Ah indahnya...

"Pemikiran bodoh" Ucapnya sebelum terjun ke alam mimpi.

______________

Aiyi membuka matanya perlahan. Tidak biasanya matanya berat saat ingin dibuka. Saat matanya berhasil terbuka walau agak kabur, yang pertama-tama dia lihat hanyalah atap berwarna putih. Lalu matanya beralih ke samping.

Apa ini? Kenapa di kamarnya ada gorden berwarna hijau?? Aishh kepalanya pusing!

Samar-samar dia mendengar suara. "Operasi nona berjalan dengan lancar. Dia akan bangun satu atau dua jam lagi"

"Terimakasih, akan segera saya sampaikan informasi ini ke tuan" Dokter itu mengangguk, sebelum pergi dia meminta izin terlebih dahulu untuk menyelesaikan tugasnya yang lain.

Setelah dokter itu pergi, pria tinggi bertubuh tegap masuk keruangan untuk mengecek keadaan nona nya.

Sedangkan Aiyi mencoba untuk bangun. Tunggu, ini susah sekali. "Nona?!" Tiba-tiba pria tinggi dengan tubuh tegap itu menghampirinya dan menyuruhnya agar tetap di posisi tiduran.

"Nona habis melakukan operasi, kenapa nona langsung ingin duduk?"

Operasi? Operasi apa? Memangnya dia menderita penyakit apa?

Saat dia baru saja membuka mulut. "Kita akan segera pulang. Kata tuan, non Ayara akan pindah ke rumah utama"

Ayara? Mimpi macam apa ini? Bahkan sekarang dia mulai berfikir kalau dia sudah bertransmigrasi. Sial, bahkan dia tidak diizinkan untuk berbicara.

"Nanti malam kita akan segera terbang ke Indonesia" Aiyi melotot, memangnya ini ada di negara mana? Kalau pun ada diluar Indonesia, orang ini gila? Katanya dia habis melakukan operasi dan sekarang sudah jam 6. Itu artinya sebentar lagi dia akan menaiki pesawat dengan tubuh lemah?

Aiyi pasrah bahkan saat ini dirinya sudah ada di pesawat. Bukan pesawat umum seperti yang dia bayangkan, melainkan pesawat pribadi. Memangnya apa yang bisa dia lakukan dengan tubuh lemah yang baru saja melakukan operasi?

Operasi transplantasi ginjal

Mimpinya mulai tak beraturan. Apanya yang transplantasi ginjal? Tubuhnya seratus persen sehat, hanya saja dia memiliki penyakit mag yang kalau lupa makan suka kambuh.

Aiyi tersenyum sekilas. Perlahan-lahan rasa kantuk mulai menyerangnya walaupun dia merasa aneh, apakah didalam mimpi bisa mengantuk juga? Huh, baiklah biar dia melewati mimpi ini.

Mimpi yang memakan waktu. Dia merasa kasur rumah sakit pribadi yang dia tiduri di dalam mimpi ini berjalan bergerak. Siapa yang menyangka bahwa kasur rumah sakit bisa dia bawa. Tidak heran, dia saja menaiki pesawat pribadi. Kasur yang didorong ntah oleh siapa ini terasa berada di tanah. Lalu dia diangkat dan bergerak lagi. Ini mobil? Suaranya seperti mobil. Ingin memastikan tapi seolah matanya belum diperbolehkan untuk melihat.

Mobil ini sempat berhenti beberapa kali dan beberapa kali juga dia berfikir sudah sampai ketempat tujuan. Tapi tebakan itu salah, mungkin berhenti karena ada lampu merah? Tapi kali ini berbeda.

Mobil ini berhenti dan dia diturunkan. Mungkinkah dia akan ditelantarkan? Tidak bisa!

Akhirnya mata ini terbuka, kasurnya didorong sampai memasuki rumah besar.

Plakk

"SUDAH BERAPA KALI SAYA INGATKAN KAMU KEYRA. JAUHI KAISAR!"

Dug

World of Novels : Second MaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang