◡̈⃝︎05

649 101 24
                                    

Hans marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hans marah

***

Aiyi berjalan menuju kafe terdekat dari tempat mereka berdiri tadi hanya untuk memastikan. Apakah gadis itu menuruti ucapannya?

Dan ya, sudah dia duga. Arabella tidak ada disekitaran sini. Menghela nafas lelah, dia memilih duduk. Kartu yang diberikan Hans dipegang Arabella. Sekarang dia harus kemana?

Rencananya ingin membuat Arabella dimarahi oleh Hans karena meninggalkan nya. Tapi dia tidak tau jika prosesnya harus menahan lapar dan haus disini.

Aiyi merogoh tas selempangan yang dia pakai. Mengeluarkan selembar uang kertas yang dia temukan. "Cukup si buat beli minum, cuman mager beli nya" gadis itu bertopang dagu. Setia mengamati manusia yang berlalu-lalang.

Beberapa saat kemudian matanya menyipit. Dia mengenal orang itu!

"KEYRA!" Bukan mengenal lagi, mereka saudara!

Teriakkan nya mengundang banyak pasang mata. Tak memusingkan tatapan orang-orang, dia berlari menuju tempat Keyra.

Keyra terkejut. Dengan tergesa-gesa dia menghampiri saudara kembarnya itu. "Lo kenapa bisa kesini?" Nafasnya tersengal-sengal walau tak separah Ayara.

"Gua... Hahhhh... Hah..." Aiyi masih mencoba menormalkan deru nafas nya.

Tarik nafas

Buang

Tarik nafas

Buang

Oke, sudah. "Gua tadi kesini sama Arabella buat nyari perlengkapan sekolah. Karena lo katanya gada dirumah jadinya gua terpaksa ngajak dia" jelas nya

"Sekarang tuh anak kemana?" Tanya Keyra penasaran yang dijawab singkat oleh Aiyi. "Ngilang"

"Lo ditinggalin sama dia? Bisa-bisanya tu anak. Awas aja nanti!" Keyra geram. Segala tingkah Arabella membuat dirinya emosi.

"Udahlah, mending sekarang bantu beliin perlengkapan sekolah gua" Gadis itu langsung menarik pergelangan Keyra menuju toko yang menyediakan keperluan sekolah.

Nyatanya tak hanya barang-barang keperluan sekolah yang unik ataupun lucu yang dia beli. Tapi ada juga baju, jam couple, dan kuncir rambut berbandul kacang.

Untuk jam tangan, Aiyi langsung memakainya. Takut-takut ada yang iri dia pun menyuruh Keyra langsung memakainya. Mereka memang sepakat kalau yang satu pakai yang satunya juga begitu.

Selesai berbelanja mereka hendak pulang. Tapi cuaca tak mendukung, hujan deras mengguyur kota.

Aiyi mengulurkan tangannya hendak merasakan hujan tapi langsung ditepis Keyra. "Lo belum sembuh bener jadi ga usah nyari perkara"

Aiyi melihat kearah Keyra malas. "Jadi sekarang gimana pulangnya?"

"Tenang, gua bawa mobil" Gadis itu langsung merogoh saku kantong nya. "Lewat pinggir ke parkirnya" Gadis itu mengiring nya

World of Novels : Second MaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang