◡̈⃝︎02

859 100 7
                                    

Bukan mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan mimpi

....

Akhhhh

Mimpi apa yang senyata dan semenyakitkan ini?!! Gadis itu sangat bodoh!!! Apa dia tidak lihat tiang infus dan kasur rumah sakit yang berisi seorang gadis?

Dari mana pula gadis ini tiba-tiba muncul dan langsung menyenggol tiang infusnya sampai jatuh. Tentu saja tiang infus itu terhubung dengan tangan kirinya yang terdapat jarum!

Melupakan sejenak pertengkaran yang ada didepannya. Dia lebih memilih memperhatikan luka infus ditangan kirinya. Ini sakit sekali.

Sedangkan dua orang tadi yang bertengkar langsung memfokuskan tatapannya ke gadis itu. Gadis tadi yang berteriak kesakitan.

Pria paruh baya yang masih terlihat bugar itu langsung teringat sesuatu. "Brian, bawa Ayara ke kamarnya"

Pria yang kemarin berbicara dan menemaninya sepanjang perjalanan menunduk hormat. "Baik tuan" lalu dengan perlahan pria itu mendorong kasur dan tiang infus Aiyi menuju kamar yang disebutkan tadi.

Diperjalanan menuju kamar yang katanya miliknya, Aiyi melamun. Saat pria yang bernama Brian ini ingin pergi setelah mengantarnya. Dia langsung mencegah pria itu. "Brian?" Tanya nya ragu

"Iya nona?" Dengan santainya pria tinggi itu menjawabnya

Aiyi "Siapa pria tadi yang menyuruhmu mengantarku?"

"Dia ayah nona"

_____________

"APA?!"

"Kenapa papah sembunyiin ini dari Keyra?!"

Pria paruh baya itu tetap menampilkan wajah datar. "Memangnya kamu bisa apa?" Dia dengan mudahnya menampilkan ekspresi meremehkan. "Dan jangan pernah lagi ganggu hubungan Arabella dengan Kaisar" Peringat nya

Keyra terdiam. Tanpa pamit dia langsung keluar dari kamar orang yang dia sebut papah.

Menelusuri lorong yang lumayan sepi. Kakinya berhenti didepan pintu kamar saudaranya. Pintu ini sudah lama ditutup, bahkan setelah penghuninya kembali pintu ini masih tetap ditutup.

Kenangan lama. Dia terkekeh, kenangan apanya? Semuanya terasa sangat singkat. Tidak terasa dia sudah melewati dua kehidupan seperti rainkarnasi? Kenapa juga dia harus mempunyai memori dimasa lalu?

Gadis perebut itu....

Di dua kehidupan juga gadis itu merebut miliknya. Kenapa harus terulang lagi? Keluarganya yang berpisah, ayahnya yang menikah lagi, lalu Arabella yang mencoba merebut bahkan ingin menjadi dirinya?

Gadis perebut itu tidak akan pernah jera. Gadis itu licik, lebih licik dari seekor rubah. Tampangnya yang polos dan seolah-olah tersakiti. Keyra benci wajah itu.

Gadis perebut itu tak pernah menyadari kesalahan dan keegoisan nya. Dia selalu berfikir kalau dia pantas mendapatkannya karna dirinya sudah cukup menderita.

Menderita apanya? Jelas di dua kehidupan gadis perebut itu yang membuatnya menderita.

Kalau semua berjalan persis dengan kehidupan yang lalu. Bagaimana dengan Ayara? Saudara kembarnya itu harusnya sudah meninggal. Dulu keluarganya tidak mengetahui penyakit apa yang diderita Ayara. Karena dulu tidak secanggih sekarang.

Ayara....

Apa gadis itu masih mengingat kakak kembarnya ini?

Terlalu larut dengan pikirannya. Dia tidak sadar pintu dihadapannya mulai terbuka.

Bukan, bukan sosok Ayara. Melainkan sosok pengawal.

Brian yang lebih dulu tersadar langsung menanyakan. "Apa ada yang bisa saya bantu nona?"

Mendengar Brian berbicara dengan seseorang, Aiyi langsung bertanya. "Ada siapa Brian?" Dia tidak bisa melihat siapa itu. Sesungguhnya tubuh Brian terlalu besar hingga menutupi pintu yang terbuka itu.

Keyra mencoba melihat kebelakang setelah mendengar suara itu tapi terhalang tubuh Brian. Tidak memperdulikan pertanyaan Brian tadi. Rasa takut untuk bertemu mengalahkan rasa penasaran dan rindunya.

Keyra menatap Brian sekilas, menggelengkan kepala lalu pergi meninggalkan keheningan.

"Siapa itu om Brian" sekali lagi dia bertanya dengan kesal

Brian langsung berbalik. "Nona Keyra tadi ada didepan pintu, nona" Dia melihat nona barunya. Dan juga dia baru tau kalau anak kandung majikannya mempunyai saudara kembar. Bertahun-tahun bekerja disini dia hanya tau Keyra yang anak kandung dan Arabella yang anak tiri tapi keduanya diperlakukan berbeda atau bisa dibilang terbalik.

Melihat nona barunya malah melamun dia memutuskan untuk pergi.

_________

"Terus yang nyenggol tadi...." Dia menoleh ketempat Brian berdiri tadi.

"Lah, udah ilang aja tu orang" Sedikit kecewa karena pertanyaan belum terjawab

Menghela nafas

Ini terlalu nyata untuk disebut mimpi. Rasa sakit ketika infus tertarik itu terlalu nyata. Suara tamparan yang menggema tadi juga terlalu nyata.

"Keyra, pemeran novel yang mana?" Monolog nya. Jujur saja, dia tidak pernah mengingat judul yang ada di cerita novel. Hanya tau alur singkatnya saja. Marga para tokoh novel pun dia hanya ingat beberapa. Jadi Keyra ini cerita novel yang mana?

Kalau memang ini transmigrasi, terus jiwa nya berpindah waktu dia lagi tidur bagaimana? "Okay, anggap aja ini transmigrasi pas lagi mimpi. Langkah pertama cari tau dulu ini cerita novel yang mana"

Waktu berjalan dengan cepat. Yah setidaknya dia sudah mengumpulkan sedikit informasi. Sedikit informasi ini dia dapatkan dalam waktu dua minggu. Rencana itu baru bisa dia laksanakan saat tubuh ini sedikit pulih. Wajar saja karena dia baru melaksanakan TRANPLANTASI GINJAL.

Ada juga pengawal... tidak, kata pengawal terlalu kuno untuk Brian. Bodyguard yang bernama Brian itu sangat mengesalkan. Contohnya saat awal-awal dia berada di rumah ini.

"Anda ingin kemana nona? Anda tidak diperbolehkan untuk bergerak terlalu banyak" Seketika tatapan Aiyi mengarah ke Brian

"Kalo ngompol disini kaya mana? Ini cuman mau ke kamar mandi lho! Bukan mau perang..." Protesnya

"Biar saya bantu nona" Aiyi tidak menolak saat Brian membatunya. Menolak bantuin saat dia kesusahan sama sama mencari celaka.

Begitu sampai didepan pintu kamar mandi, Aiyi berhenti. Brian yang bingung langsung menanyakan ini pada nona nya. "Ada apa nona? Ayo kita ke kamar mandi"

Saat ingin menarik nona nya lagi, dia langsung terkejut. Nona nya dengan secepat kilat masuk ke kamar mandi dan langsung menutup pintunya. "DASAR BODYGUARD MESUM!!" Suara Aiyi langsung menggema di seluruh kamar.

"Apa salah saya?" Brian bingung. Selain kupingnya yang berdengung, otaknya juga tidak bisa memproses apa yang dimaksud nona nya.

Kejadian yang mengesalkan itu seketika melintas di otaknya. Brian itu mengesalkan. Tubuh saja yang besar tapi otaknya lemot dan tidak pekaan.

Tapi kalau dilihat-lihat Brian ini cukup tampan. Tubuhnya bagus, penurut, gesit, sopan... Tidak, dia tarik lagi kata kalau Brian itu sopan. Nyatanya hanya kata-kata nya saja yang sopan kepada Hans.

"Nona" Suara Brian terdengar

Lupakan pikirannya tadi tentang Brian. Sekarang yang terpenting kenapa bodyguard yang selalu ada saat pagi, siang, sore, malam ini memanggil nya.

"Kenapa?" Dengan wajah tidak bersahabat dia menjawab

"Diluar ada nona Keyra"

World of Novels : Second MaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang