Part 2

3.4K 173 9
                                        












Happy Reading. 😉















Author pov

Mereka pun telah selesai dengan kegiatan sarapan paginya, dan barsiap-siap untuk berangkat kerja. Gracia mempunyai toko butik yang terkenal dan mempunyai restauran, feni bekerja sebagai model terkenal. Sedangkan anin seorang dokter di rumah sakit terkenal, dan shani jangan di tanya dia seorang CEO di natio grup.

Meski sesibuk itu mereka tetap akan mengantarkan sisca sekolah. Itu sudah masuk daftar wajib bagi mereka berempat yang bersetatus kakaknya. Dan sekarang mereka berempat akan datang ke sekolah milik mereka untuk mengantar si bungsu.

"ini kenapa pada ngikut masuk." Ujar shani bingung.

"kan udah rutinitas ci buat anter si bocil itu." Ujar feni menunjuk sisca.

"iya tuh betul banget, masa cici lupa sama kebiasaan kita." Ujar gracia malas.

"ci nanti sekalian ngomong sama kepala sekolah biar sisca gak ikut mos, kasihan si bocil nanti ke capekan." Ujar anin.

"iya nin iya, tapi kalau mau ikut kenapa semobil. Mobil kalian mana, nanti kalian kerja mau naik apaan." Ujar shani jengah.

Ya mereka semua memang mau mengantarkan sisca sekolah, tapi satu mobil dengan shani. Sedangkan shani kesal kenapa adik-adiknya tidak membawa mobil sendiri. Pasalnya shani hanya ingin berdua menghabiskan waktu bersama si bungsunya itu.

"ya terus kenapa kalau semobil dengan cici." Ujar gracia.

"santai aja kali ci, sopir kita juga stanby buat ngater kerja nanti." Ujar feni.

"gak usah banyak omong kakak-kakak cici-cici ku. Sekarang waktunya berangkat sisca bisa telat ih." Teriak sisca yang sedari tadi diam dengan dotnya.

"astaga adek jangan teriak." Ujar shani menutup telinganya.

"tau nih bocil udah cempreng teriak pula lagi." Ujar gracia.

"gre jangan mancing keributan, cici bawa mobilnya sekarang keburu si bocil telat malah makin ngambek." Ujar anin menengahi pertikaian mereka.

"bener kata abin, dari pada bocil ngambek mending berangkat sekarang ci. Soal mobil buat kerja gampang tinggal telfon supir, takut amat bangkrut." Ujar feni.

"udah belum debatnya, kalau belum dedek berangkat sendiri aja deh naik gojek." Ujar sisca kesal.

"eh eh eh jangan dong dek, iya-iya cici berangkat sekarang." Ujar shani panik.

"gitu dong dari tadi, ribut mulu masih pagi juga." Ujar sisca badmood.

Shani pun langsung mengendarai mobilnya keluar dari halaman rumah mereka. Shani jika sudah melihat sisca ngambek sudah di pastikan dia panik. Karena jika sisca ngambek akan susah di bujuk apa pun caranya susah di rayu. Dia akan luluh jika di iming-imingi ice cream dan jalan-jalan.

Anggap aje rumah keluarga natio

Possesive SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang