Part 13.

1.2K 102 38
                                    
























Happy Reading. 😉





















You pada senang sekali bikin susah.. 🗿
Ai fikir ga akan tembus rupanya astaga gercep kali loh lg di tinggal yasinan jg.. 😭









Author pov

Chika hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat sisca sudah sibuk dengan baksonya itu. Namun dia tersadar jika sisca akan memberikan bakso itu sambal yang banyak.

"eh jangan banyak-banyak sambalnya nanti sakit perut." Ujar chika reflek memegang tangan sisca.

"tapi kalau ga pedes ga enak kak icaaaa." Ujar sisca merengek.

"aku tau ras, tapi kalau ngasih sambal jangan segini banyaknya nanti sakit perut. Kamu mau di marahin cici hum, jangan ya cantik." Ujar chika lembut.

"huft ya udah deh iya, tapi kalau di kasih satu sendok boleh kan.?" Ujar sisca dengan puppy eyes nya.

"anjir gemes banget cok, ga bisa ini ga bisa. Ga baik banget buat kesehatan jantung, please chik loe harus stay cool biar tetap keren." Batin chika.

"ehem boleh kok, kamu gemes banget sih hum jadi makin suka." Ujar chika gemas mencubit pipi sisca.

"hehehe kalau gemesin pacarin dong kak ica, masa di anggurin aja aku." Ujar sisca terkekeh.

"heh emang siapa yang ngajarin buat pacaran, ga boleh yaaa masih kecil." Ujar chika melarang.

"ih udah SMA loh udah gede ini, jadi boleh lah pacaran masa ga boleh. Emang kak ica mau aku di rebut orang lain." Ujar sisca sembari memakan baksonya.

"dih mana bisa gitu, ga boleh lah. Kamu cuman milik kak ica selamanya tetep milik kak ica. Ga boleh jadi milik orang lain, berani ambil kamu aku bunuh orangnya." Ujar chika kesal sembari menusuk baksonya dengan garpu.

"dih pocecip banget sih, mangkanya pacarin biar ga di milikin orang lain lah." Ujar sisca mencibir.

"huh masalahnya itu di cici kamu, pasti mereka posesifnya lebih parah cantik. Kalau semisalnya kita pacaran udah jelas aku yang di gantung sama cici mu itu." Ujar chika menghela nafasnya kesal.

"gini aja deh, solusi terbaiknya kita pacarannya diam-diam. Cukup kita aja yang tau sama teman-teman kita aja." Ujar sisca menjelaskan.

Perkataan sisca membuat chika jadi berfikir kembali. Ada benarnya juga jika mereka pacaran secara diam-diam sudah pasti aman. Tapi dia tidak yakin jika itu semua akan aman selamanya bukan, terlebih lagi cicinya itu orang yang banyak kuasanya.

"itu ide ga buruk sih cantik, tapi kamu ga lupa kan cici kamu itu punya banyak kuasa. Kalau ketahuan kan kamu pasti mikir juga dong konsekuensinya kayak apa ke depannya gimana." Ujar chika sembari makan baksonya setelah mikir perkataan sisca tadi.

"iya tau kok, pasti ujung-ujungnya cici bakal pisahin kita lagi. Tapi kan aku sudah beranjak dewasa, aku udah capek kalau harus di atur cici dengan cukup ketat itu." Ujar sisca sedikit lelah dengan perlakuan cicinya.

"ya udah sekarang gimana keputusan kamu aja, aku bakal turutin apa yang kamu mau." Ujar chika mantap.

"kak ica takut kalau cici bakal pisahin kita kan." Ujar sisca menanyakan sekali lagi.

"ya rumayan lah takut kehilangan kamu lagi lebih tepatnya. Tapi ku rasa bukan cuman itu sih, pasti dia bakal habisin aku sih udah berani deketin kamu. Dan pacarin kamu adik bungsu mereka." Ujar chika menjelaskan ketakutannya itu.

Chika tidak takut jika harus di hajar oleh cicinya sisca, luka fisik hal biasa menurut dia. Tapi jika sisca yang di bawa pergi kembali oleh cicinya itu lah yang dia takutkan sebenarnya.

"kak ica tenang aja, kalau misal cici berbuat lebih ke kak ica. Saras akan keluar dari rumah cici, saras akan angkat kaki dan saras akan ikut kemana pun kak ica pergi. Karena bagi saras, kak ica orang yang selama ini membuat saras sebahagia ini dan merasa di cintai." Ujar sisca menatap mata chika dengan tulus.

"kamu yakin akan ngelakuin itu semua buat aku, kamu beneran mau susah senang dengan ku." Ujar chika yang bisa merasakan ketulusan sisca.

"yakin kak, saras bahkan mau jadi istri kak ica kalau misalnya kak ica ngajak nikah sekarang juga." Ujar sisca serius.

"heh masih kecil ngadi-ngadi udah mikir nikah aja. Kamu pikir nikah muda enak apa, aku belum kerja punya duit sendiri mau makan apa kamu nanti." Ujar chika kesal.

"hahaha kan bener kak, itu misalkan loh kalau kak ica ngajak saras nikah muda. Ya ica ayo aja kalau itu kak ica ya bukan yang lain." Ujar sisca tertawa.

"ya iya sih, tapi kalau nikah muda ntar dulu deh. Belum punya duit buat hidupin kamu, aku harus mulai kerja keras nih biar bisa hidupin kamu. Biar bisa ngasih kamu kehidupan yang serba berkecukupan, bahkan kamu kayaknya bergelimpang harta deh." Ujar chika dengan tekat.

"ih suka ga ngaca sendirinya aja juga sultan ya, kalau aku mah itu pemberian almarhum papa sama mama kak. Sedangkan aku kan masih sekolah belum kerja, ya otomatis belum punya duit lah." Ujar sisca protes.

"ya sama dong, itu juga punya papi mami aku bukan punya aku. Ya emang sih aku lagi merintis perusahaan milik aku sendiri, tapi itu belum apa-apa dengan apa yang kamu milikin tau." Ujar chika tak terima.

"udah ah malah bahas kekayaan segala, itu kan kak ica lagi merintis kan. Berarti kak ica udah punya kerjaan sendiri perusahaan sendiri, itu tandanya kak ica udah nata masa depan dari sekarang dong." Ujar sisca kesal saat membahas persoalan harta.

"iya deh ga bahas lagi soal harta kekayaan, iya aku emang udah mulai merintis masa depan dari sekarang sih. Karena nanti pas lulus aku langsung di suruh mimpin perusahaan punya papi, sekalian juga mau membesarkan perusahaan yang aku rintis sendiri." Ujar chika menjelaskan.

"wah keren banget, masih muda udah jadi CEO punya perusahaan sendiri lagi. Jadi kak ica nanti ga bakalan kuliah ya." Ujar sisca.

"enggak cantik, mangkanya dari sekolah ini udah belajar ngurus perusahaan sendiri." Ujar chika.

"ya udah kalau gitu saras juga siap kok dampingin kak ica, bahkan nikah muda sama kak ica. Lagian kak ica udah punya perusahaan sendiri, ga masalah buat saras nikah muda pas lulus sekolah siap aja." Ujar sisca kembali.

Uhuk
Uhuk
Uhuk

Chika yang mendengar keteguhan dari sisca itu seketika tersedak. Dia tidak menyangka bahwa gadisnya ralat saras itu bertekad untuk hidup bersamanya. Dia tidak menyangka bahwa saras sangat serius setiap menanggapi perkataannya. Dia hanya mengira itu sebuah bahan candaan seperti di awal tadi, nyatanya perkatan baru saja terlontar dengan wajah yang serius membuatnya kaget dan tersedak.












































Bersambung..






Vote or Coment.. 🗿
































Suka sekali kalian ini buat author menepati janji.. 🗿
Author pikir ga bakalan tembus loh..
Di tinggal bentar doang udah sampai votenya makasih deh itu tandanya kalian respect.. 🙏🙏🙏

Possesive SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang