4

42 23 94
                                    

***

Ditemani dengan rintikan gerimis dan lagu sad Naumi membuka laptopnya dan mulai mencari akun bernama Leo Aditya Wijaya, tak lama dia berhasil menemui akun instagram nya @leo_aw8 . Naumi mulai menDM dan direspon baik olehnya, nampaknya Leo mulai tertarik padanya, siapa yang tidak tertarik dengan parasnya yang seperti wanita Korea dengan matanya yang agak sipit, lesung pipi yang membuatnya terlihat manis saat tersenyum, bibir yang mungil, tinggi badan yang sangat jenjang.

Saat di kampus dengan tidak sengaja Naumi berpapasan dengan gengnya Gabriel.

"Heh cewek tengil." Ucap Gabriel sembari mendorong Naumi pelan.

"Jangan mentang-mentang Leo selalu ngebela lo dan lo berfikir dia suka sama lo GAK. Dia gak suka cewek tengil kaya lo. Jadi lo gak usah kepedean karena Leo itu sukanya cuma sama gue." Lanjut Gabriel.

"Kata siapa? " Ucap lantang dari seorang pria dari arah belakang.

"Gue udah jadian sama Naumi tadi malam, jadi lo semua jangan macem-macem sama dia, kalo ada yang berani macem-macem lo berurusan sama gue." Lanjut Leo membuat yang lewat di lorong itu tercengang tak percaya.

"Lo pasti bercanda kan? " Tanya Gabriel.

"Iya lo pasti gak serius kan, bukannya lo ngejar-ngejar Gabriel." Lanjut Neta.

"Iyah." Saut Tasya.

"Gue udah gak ada rasa lagi sama lo, gue udah capek terus-terusan ngejar cinta yang gak jelas." Jawab Leo kemudian langsung pergi meninggalkan mereka.

Naumi pulang diantar Leo, didalam mobil Naumi masih kebingungan dengan perkataan Leo tadi.

"Mmm.. Makasih ya kak udah nyelamatin aku lagi." Ucap Naumi membuka pembicara.

"Sama-sama." Jawab Leo singkat tanpa menoleh sedikitpun dan tanpa memberikan ekspresi sama sekali.

"Mmm.. Yang kakak bilang ke Gabriel tadi cuma becanda kan?" Tanya Naumi karena penasaran atas apa yang Leo katakan tadi.

"Maunya?" Tanya Leo dengan nada usil.

"Ish.. Aku tanya serius loh kak." Tegas Naumi.

Leo kemudian memberhentikan mobilnya ke pinggir, lalu membalik menghadap Naumi dan memegang tangannya.

"Gue sebenernya suka sama lo, lo mau kan jadi pacar gue, kalo lo nolak gue gak akan bantu lo lagi." Ucap Leo dengan nada mengancam diakhir kalimat namun nampak seperti anak kecil yang merajuk.

Naumi terkekeh kecil karena tingkah laku Leo yang seperti anak kecil.

"Kok maksa ya." Ledek Naumi.

"Aku serius Naumi." Raut muka Leo mendadak serius.

"Mmm... Iyah aku mau jadi pacar kakak." Jawab Naumi dengan senyum bahagia.

Leo nampak sangat bahagia dan memeluk Naumi. Tak lama Leo pun melajukan mobilnya untuk mengantarkan ke kafe tempat kerjanya Naumi.

Malam pun tiba, Leo dan teman-temannya pergi ke kafe dimana Naumi bekerja dengan niat Leo yang ingin mementau Naumi. Leo adalah sosok laki-laki yang teramat sangat pencemburu, jadi setiap aktivitas yang dilakukan oleh Naumi harus terpantau aman.

Naumi pun menghampiri meja no. 12 dimana meja itu diduduki oleh pria tampan pemilik hatinya.

"Silahkan mau pesan apa kak? " Ucap Naumi sambil menyodorkan menu.

"Kok kak sih, panggil ayang dong kan udah jadian!" Gerutu Leo.

"Loh kalian udah jadian?" Tanya Satria heran.

"Udahlah." Jawab Leo dengan sombongnya.

"Iyah kan sayang?" Lanjutnya.

"Inikan di tempat kerja harus profesional." Jawab Naumi dengan lembut.

"Ya udah pesen seperti biasa aja." Jawab Leo ketus.

"Baik kak pesenan akan tiba 15 menit lagi." Ucap Naumi ramah.

"Lo serius?" Tanya Laskar tidak percaya.
Leo menjawab dengan bangganya.

"Serius nyet. Pas pulang dari kampus gue nembak dia dan diterima."

"Wah selamat ya bro." Seru Laskar dan Satria.

"Hebat bro." Lanjut Laskar.

Leo pun tersenyum bangga.

Leo adalah sosok pria cuek, yang tidak pernah sekedar mengucapkan selamat pagi, siang atau malam, dia juga tidak pernah memberi hadiah kepada Naumi bahkan untuk jalan berdua pun dia tidak pernah mengeluarkan uang sepeser pun. Cukup dengan perhatian kecil yang tidak semua pria bisa melakukannya yang membuat Naumi tergila-gila dan tidak mau ditinggalkan. Seperti memperhatikan Naumi di kaca mobil, mengusap kepala Naumi, mendengarkan cerita Naumi dan selalu sigap saat Naumi butuh bantuan.

Hingga suatu hari dimana kampus itu mengadakan tour ke museum yang ada di Bali.

"Leo," Sapa Naumi dilorong kampus.

"Naumi, mau kemana tumben sendirian? " Ucap Leo.

"Aku mau keruang admin buat bayar tour." Lanjut Naumi.

"Baru aja aku bayar sekalian bayar punya ku juga, nanti kita duduknya di di gerbong 4 dan di bis 2 ya bareng sama aku sama temen-temen juga." Ucap Leo dengan semangat.

"Ya udah berarti aku tinggal bayar ke kamu kan." Saut Naumi sambil mengeluarkan uang dari sakunya.

"Gak usah Naumi sayang, anggap aja itu hadiah dari aku." Ucap Leo sambil memegang kedua pipi Naumi membuat bibir Naumi terlihat seperti bebek.

"Beneran? " Tanya Naumi memastikan.

"Beneran sayang." Jawab Leo meyakini.

"Makasih Ayang." Sahut Naumi dengan senyum manisnya.

                                     ***

Baik banget sih Leo ini
Kritik dan saran dipersilahkan :)
Perikecil

완성된 사랑  (wanseongdoen salang)  ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang