Jungkook masih setia duduk di sofa kamarnya dengan suara ketikan keyboard laptop yang terus terdengar. Sesekali matanya melirik wanita bersurai kecoklatan yang tengah terlelap dengan pulas seolah tak menanggung beban kehidupan.
Namun matanya kembali terfokus pada wanita yang terlihat mulai terusik dan perlahan membuka matanya.
"Apa kau seekor beruang betina yang sedang hibernasi?"
Mendengar nada suara yang sedikit ketus itu membuat wanita yang tak lain adalah jihyo itu menatap Jungkook tak suka yang duduk dengan berwibawa nya di sofa sudut ruangan.
"Aku tahu, aku memang tampan..tak perlu menatap seperti itu, jihyo".
Jihyo seketika merasa mual mendengar tingkat kepercayaan diri jungkook yang ternyata sudah akut.
"Aku sudah membayarnya, dan kita impas. Jadi sekarang bisakah tuan muda Jungkook yang tampan ini melepaskan ku". Rayu jihyo dengan sedikit menurunkan ego-nya.
"Hm, setelah kau menyetujuinya".
Jihyo berdecak kesal mendengar perkataan Jungkook yang ambigu.
"Masalah pernikahan yang kau ajukan itu, aku tidak bisa. Dan kau tahu maksud sebenarnya dari sebuah pernikahan". Jelas jihyo berusaha menahan kekesalannya.
"Ya, aku tahu. Ini hanya pernikahan kontrak". Balas Jungkook acuh.
"Jangan bercanda!"
Jihyo mulai merasa kesal dengan sikap dan pemikiran Jungkook ,yang menganggap pernikahan dengannya hanyalah sebuah permainan.
"Hm, kau menikah denganku hanya sampai penyakit terhadap wanitaku sembuh". Ucap Jungkook sebagai alasan.
Jihyo melongo menatap tak percaya seorang tuan muda Jungkook seakan terlihat menyembunyikan rasa malunya.
"Pft, apa kau membual?". Ujar jihyo sambil menahan tawanya. Mana mungkin seorang jeon Jungkook, pebisnis sukses yang pasti bisa mendapat wanita manapun yang dia inginkan, memohon padanya untuk menyembuhkan kelainannya pada wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Park Jihyo
Randomberisi one shoot, two shoot, and seterusnya tentang kisah2 junghyo...ada adegan 18+ nya jg yaa..