Part 11

2.5K 147 2
                                    

Maaf lama update hehe
Sorry kalo bnyk typo











Kringgg

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid langsung bersorak gembira tak terkecuali Rain dkk.
"Akhirnyaa.." ucap mereka berlima.
"Ayoklah cuss ke kafe Rain" ajak Arnes.

Mereka berlima pun berjalan beriringan menuju parkiran dan menaiki motor mereka masing-masing. Neva bareng Bebe, Regi bareng Rain, kalo Arnes ngejomblo.
"Udahkan?" Tanya Arnes memastikan.
"Udah yuk gas"

Mereka pun mengandarai motor mereka dengan kecepatan sedang meninggalkan area sekolah. Sekitar 3 menit mereka sudah sampai di kafe milik Rain. Saat sampai mereka memilih meja yang ada di pojok. Pelayan pun menghampiri mereka.
"Eh, kalian ternyata. Udah lama juga kalian gak ke sini guys" ujar pelayan tersebut pada mereka.
"Lho, Arvan. Lo kerja di sini?" Tanya Bebe.
"Hehe, iya lagian si bos nih yang ajak daripada gue gak ada kerjaan di markas"
"Ohh, gitu toh"
"Iya, terus lo pada mau pesan apaan nih?"
"Gue cappucino aja" jawab Bebe.
"Gue juga" timpal Arnes.
"Gue red velvet" ujar Neva.
"Gue samain sama Neva" timpal Regi.
"Lah, Regi udah balik lo? Kok gak bilang-bilang anjir" kaget Arvan baru menyadari keberadaan Regi.
"Baru nyadar lo itik. Gue baru balik semalam"
"Hehe sorry, terus lo yang biasa kan bos?" Tanya Arvan pada Rain.
"Ho'oh"
"Okok tunggu bentar ya guyss, nanti gue datang lagi kok jan kangen ya berat soalnya hehe"
"NAJISS" kompak mereka semua.

"Lo gak mau ngejelasin sesuatu gitu Rain?" Ujar Arnes tiba-tiba membuat mereka semua bingung.
"Huh? Ngejelasin apaan anjir"
"Lo nyembunyiin sesuatu dari kita semuakan? Jujur aja"
"Apa dia udah tahu" batin Rain.
"Kenapa diam? Ada yang lo sembunyiin dari kita kah?"
"E-eh gak ada kok"
Huft
"Lebih baik lo jujur aja atau gue yang bong-"
"Ini guys pesanan kalian" ujar Arvan memotong perkataan Arnes.
"Makasih bro" ujar Rain.
"Same same" jawab Arvan dan pergi dari sana.
"Lo nanya apaan tadi Nes?" Ujar Bebe.
"Bebe anjing asulah" batin Rain.
"Ohh, li pilih Rain. Gue yang bongkar atau lo sendiri yang ceritain" ujar Arnes menatap tajam ke Rain.
"Ceritain apaan anjir gue gak ngerti cok" elak Rain.
"Hubungan lo sama Bu Kayrin apa?"
Deg
"Anjirlah, dia tahu darimana lagi"batin Rain.
"I-itu"
"Lo tunangan sama Bu Kayrin iya?"
Rain cuma diam dan tidak menanggapi Arnes. Sedangkan yang lainnya kaget kecuali Regi.
"Lo-"
"Rain udah nikah sama Bu Kayrin" ujar Regi memotong Bebe.
Brakk
"Bangsat kaget gue" ujar Neva menggeplak Bebe yang menggebrak meja.
"Serius lo anjir?" Tanya Bebe.
Huft
"Iya, gue udah nikah sama Bu Kayrin tapi pernikahan kita dilaksanakan secara privat" Rain akhirnya buka suara.
"Kenapa lo gak ceritain ke kita sih? Lo masih nganggep kita sahabat apa gimana anjir?" Emosi Arnes.
"Bukan gitu Nes, tapi Kay- maksudnya Bu Kayrin sendiri yang minta untuk gak cerita ke siapa-siapa dulu" jawab Rain.
"S-sorry gue gak tahu" maaf Arnes.
"Gak papa kok" ujar Rain mengelus pundak Arnes.
"Tapi lo tau darimana tentang gue sama Bu Kayrin?"
"Ohh, itu tadi gue nyari lo ke kantor guru. Gue gak sengaja nguping tadi waktu lo sama Pak Leo berantem, gue juga sempat fotoin lo sama Kayrin hehe" ujar Arnes menunjukkan foto yang dia dapat tadi. Posisinya waktu Kayrin megang pipi Rain gitu.
"Anjir, dah kaya paparazi aja lo" ujar Neva.
"Hehe, sengaja buat mgedesak Rain kalo gak mau cerita"
"Hadehh kalian ini. Yang penting sekarang kita udah tau kan? Pokoknya jangan sampai ini bocor dan ketahuan orang lain bisa gawat nanti" ujar Bebe.
"Apalagi anak sekolahan kita banyak yang nge-fans sama Rain, kalo sampe mereka tau kayanya bakal jadi hari paling sad sih wkwk" timpal Regi.
"Udah ah, mabar kuy"
"Yoklah login"
Rain, Bebe, dan Arnes pun mabar epep. Sedangkan Regi sama Neva nonton drakor.

"Nanasss itu di depan ada musuh woy, pasang gloo wall lo tolol"
"Makk, gue di tembakk"
"Bebek lo kenapa malah knock sih anjir bot banget lo bangke"
"Musuhnya pake awm tai"
"Bentar gue kesana"
"Anjir gue juga knock asulah"
"Yahh lo mah hujan bisa kalah kalo begini mah"
"Awm anjir lo jan ke sini deh"
"......."
"Nanas bela-"
"Anjeng main bokong"
"Ck, untung kaga turun"
"Padahal 2 squad lagi tadi udah menang anjir"
Bebe yang gak mau ikutan masuk ke perdebatan itu pun menyesap cappucino nya dan...
Uhuk uhuk
"Anjir, lo kok bisa keselek anjir" kaget Arnes menepuk-nepuk punggung Bebe.
"Itu bukannya Bu Kayrin yak" ujar Bebe sembari menunjuk ke arah pintu kafe.
Mereka semua pun mengarahkan pandangannya ke arah pintu kafe dan ternyata benar ada Kayrin, Lia, Aurora, sama Adel juga.
"Lah, iya. Bu Lia juga di situ" timpal Arnes.
"Yeuuu lu mah Bu Lia mulu"
"Hehe maap. Habis Bu Lia cantiknya kebangetan bro"
"BUCINNN" teriak mereka berempat pada Arnes.
Rain terus memperhatikan Kayrin dari pintu sampai ke salah satu meja yang ada di pojok juga. Regi yang menyadari arah pandang Rain pun meledeknya.
"Tatapin terus ya Rain" ledek Regi yang membuat mereka semua menatap Rain yang masih menatap Kayrin. Rain tiba-tiba malah salting.
"Dih, napa nih anak kesurupan lo?" Ejek Neva.
"Gak usah ditatapin juga Bu Kayrin nya. Samperin aja sana" ujar Arnes.
"Gue punya ide deh" ucap Bebe.
"Apaan tuhh"
"Lo nyanyi aja di depan sana Rain biar Bu Kayrin klepek klepek sama lo" ujar Bebe menunujuk panggung kecil di kafe itu. Teman-teman Rain menganggukkan kepala mereka tanda setuju.
"Boleh deh" ujar Rain dan pergi menuju panggung kecil tersebut.
"Semangat bro" ujar Arnes yang diacungi jempol oleh Rain.
"Beress"

DIJODOHIN?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang