Belanja Santai

191 10 6
                                    

Naruto - Masashi Kishimoto
Date a Live - Kōshi Tachibana
.
.
.
Pairing
[Naruto Uzumaki x Tenka Yatogami]
.
.

Di saat langit telah gelap, banyak orang berkumpul bersama keluarga mereka di rumah, tapi ada juga orang yang saat ini mempunyai urusan di luar rumah.

Seperti dua orang ini contohnya. Mereka adalah Naruto dan Tenka.

"Maaf karena membuatmu kerepotan, Naruto."

"Bukan masalah. Aku senang bisa membantumu dalam hal apapun, Tenka-chan."

Usut punya usut, Tenka berniat belanja ke toko serba ada usai memeriksa isi kulkas, uniknya Naruto mempunyai pemikiran sama terkait kulkasnya sendiri.

Oleh karena itu, Naruto dengan Tenka pergi bersama dari rumah para Spirit, dan saat ini mereka melangkah berdampingan di trotoar.

Tenka tersenyum.

"Um, kau selalu bisa diandalkan."

Naruto mengangkat bahu.

"Kalau untuk Spirit imut di sampingku ini, kurasa aku gak perlu kata 'enggak'."

Spirit yang dimaksud memerah wajahnya. Dia menggenggam tangan lelaki itu lalu memaksanya bergerak.

"S-Sudah, ayo."

Naruto terkekeh, membiarkan Tenka membawanya entah ke mana.

Sudah lama berjalan, Naruto dan Tenka melihat semacam Photo-Box di samping sebuah Game Arcade. Mereka melirik satu sama lain.

"Kau mau main ke dalam atau... cuma sekedar foto saja?" tanya Naruto.

"Hmph, main bisa nanti, untuk sekarang aku ingin fokus ke belanja saja," jawab Tenka.

"Oh, baiklah."

"Tapi..."

"Tapi?"

Tenka menengok ke arah lain. Spirit itu tampak malu entah karena apa.

"...kalau ngambil foto sebentar, seharusnya itu gak akan memakan waktu lama."

Naruto berkedip sebelum tertawa kecil.

"Imut sekali."

"B-Berisik."

"Hehe, maaf."

Mereka berdua memasuki Photo-Box ini. Tidak berselang lama, Naruto dan Tenka melangkah keluar, kemudian Spirit itu mengambil foto yang telah dicetak. Keduanya mengamati gambar tersebut.

"..."

"..."

Naruto terkekeh.

"Ekspresi kita lucu juga."

Tenka mengangguk.

"Um."

Kemudian, Naruto dan Tenka meneruskan perjalanan, tujuan mereka masih sama yaitu mini-market.

Beberapa saat berlalu, mereka melihat tempat yang mereka tuju dan masuk ke dalam. Tenka meraih troli belanja terdekat.

Naruto sweatdrop.

"Err, Tenka-chan."

"Ya, Naruto?"

"Bukan berarti ada yang salah dengan tindakanmu ini, tapi..."

Tenka mengerutkan alis.

"Tapi?"

"...kenapa kau ambil dua troli?"

Spirit itu berkedip.

"Oh, biar kita bisa ambil lebih banyak barang tentunya."

Naruto menunjukkan senyuman.

"Kebutuhanku gak terlalu banyak, jadi lebih baik ambil satu saja."

Tenka keheranan.

"Oh, tapi kalau lagi makan, aku lebih sering menghabiskan lima mangkuk nasi setiap menitnya," ujar Tenka.

Spirit itu terdengar bangga dengan pencapaiannya.

"...aku berubah pikiran, mari kita bawa dua troli."

"Um."

Mereka membawa dua troli lalu berpisah ke area berbeda.

"Hmm, daging, sayur, susu, beras... oh, sabun cuci."

Karena baru ingat, Tenka mendorong troli ke sisi lain mini-market, dan berhenti saat melihat rak berisikan sabun cuci aneka merek.
Saat mengambil satu produk, dia tidak sengaja melihat wajah Naruto.

Menyadari hal ini, Naruto hanya menyengir ke arahnya, alhasil Spirit itu merona sebelum mengembalikan sabun cuci tersebut ke tempatnya semula.

Tenka merasa malu saat mendengar tawa Naruto dari balik rak.

Berkumpul di tempat pembayaran, keduanya membayar masing-masing belanjaan mereka, lalu bersamaan keluar dari tempat ini.

Keheningan menyelimuti suasana mereka.

"..."

"..."

Tidak tahan lagi, Naruto akhirnya tertawa, hal itu membuat Tenka merasa malu untuk kesekian kalinya.

"S-Sudah cukup!"

Tawa lelaki itu semakin keras.

"Naruto!"

"H-Haha, maaf, maaf, tapi kau harus mengakuinya kalau tadi itu lucu, dattebayo."

Spirit itu membuang mukanya ke arah lain.

Naruto menahan senyumnya.

'Hehe, dia marah rupanya.'

Mendapat ide, dia mengelus pelan rambut ungu Tenka, aksi ini menetaskan hasil berupa wajah menggemaskan gadis itu.

"Baiklah, baik, aku janji gak akan lakuin itu lagi, jadi jangan marah lagi, oke?" pinta Naruto dengan lembut.

"..."

Ketimbang menjawab, dia menggenggam lengan bebas Naruto, lalu meletakkan kepalanya di bahu lelaki itu.

"Hmph, kau berhutang kencan padaku," ujar Tenka.

"Dengan sedikit pelukan dan ciuman?" tanya Naruto.

Tenka merona. Naruto terkekeh saat melihat itu.

"Kuanggap itu sebagai 'ya'."

Mereka berjalan dengan damai dalam perjalanan pulang.

END

Yah, intinya, chap kali ini membahas kebersamaan Naruto dan Tenka yang gak sempat author masukan ke Seirei Ninja, tapi jangan khawatir, adegan ini canon tentunya, setidaknya untuk standar fanfic :D

Sekedar info, author akan mengambil rehat dulu dari dunia watty, jadi kemungkinan besar author gak akan nulis kisah apapun di sini :)

Tapi hey, ini cuma hiatus, bukan berarti author akan biarkan akun ini terbengkalai, paling cuma 2-5 bulan, karena hp yg biasa author pakai buat nulis kisah apapun rusak, ini juga minjem hp temen buat up chap :(

Asw

Khusus SN, itu masih up sesuai jadwal, tapi cuma up chap 13, fic utama author yang itu tentu masih lanjut, tapi akan kena hiatus sampai author punya hp baru :D

Maaf ya semuanya :)

Just a Oneshot IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang