6💦

431 46 2
                                    



Happy reading 🔥
Jangan lupa klik tanda ⭐ yaaa .

🔞 Gasuka skip aja yaa 🤭













Bajingan !!
Semua adalah paksaannya , semua adalah salahnya yang tak bisa menahan nafsu , tp kenapa seolah² jimin yang salah ?

Yang datang hari itu adalah jungkook ! Yang menciumnya adalah jungkook!
Jungkook yang memulai tapi dia menyalahkan jimin .

Menjadikan itu semua alasan untuk mempersulit hidup jimin kedepannya ..







Malam itu , setelah jimin kembali ke ruang keluarga untuk menaruh kopi yang akan ia berikan kepada jungkook .

Tiba² jungkook datang memeluknya , jimin cukup terkejut, ia hanya diam mematung .

Siapa yang mampu menolak pesona seorang jeon jungkook? Dia tampan dan hidup bergelimang harta , tapi Jimin masih bisa berfikir normal dan jernih .

Ini salah! Sangat salah! Dia tidak boleh berada di situasi ini lagi!
Jungkook punya seorang tunangan!
Jimin tidak mau di anggap murahan oleh jungkook dan siapapun!

Jimin mendorong tubun Jungkook pelan , hingga jarak tercipta
"Jimin aku mohon maafkan aku, aku gak bisa menghilangkan dirimu dari fikiranku" ucap jungkook yang terdengar frustasi bagi jimin
"Tidak jungkook , aku bukan siapa², aku tak pantas mendapatkan apapun darimu! Aku hanya karyawan mu!!" Pekik jimin , ia terbawa emosi , di kala ia mengingat betapa mesranya jungkook dan tunangannya .
Tapi omong kosong apa yang jungkook katakan kini? Pikir jimin kesal
"Jimin! Kau tak mengerti, aku tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya!! Aku benar² menginginkan mu!!!" Bentak jungkook balik , ia tersulut emosi juga , di kala dia sendiripun tak tau apa yang terjadi pada dirinya setelah bertemu jimin .

Jimin diam beberapa saat .
"Kau hanya penasaran terhadapku jeon sajangnim yang terhormat" ucap jimin lembut menurunkan nada bicaranya , ia benar² tak bisa terbawa emosi seperti tadi , ingat! ia butuh pekerjaan ini , sangat sulit mencari pekerjaan di kota besar ..
Ia meredam amarahnya .

"Sebaiknya bapak pergi dari sini sekarang juga , saya ingin beristirahat" sambung Jimin lagi , sakit hatinya ia merasa di permainkan .
Apa²an ini ? Apa dia ada perasaan dengan bosnya ini?
Jangan bermimpi park jimin!!
Batin Jimin.

"Kau tidak bisa melakukan ini jimin" desis jungkook tak terima, ia sudah sangat menjatuhkan harga dirinya .

Ia melangkah maju mendekati jimin , mengikis jarak antara keduanya.

Jimin yang melihat jungkook mengeraskan rahangnya pun langsung ciut nyalinya , demi apapun ia seorang namja , tapi lihat ! Bahkan tubuh jimin kalah jauh dari jungkook , kalau jungkook memukulnya disni ia tak akan menang melawan jungkook .

Itu pikiran 'polos' seorang park jimin .

Jarak semakin menipis ,jimin terus berjalan mundur hingga nasib sial menimpanya , bahkan ia lupa bahwa rumahnya sangat kecil , punggungnya menabrak tembok , tidak jauh di sebelah kanannya adalah pintu kamarnya .

Jimin memiliki rencana lari kedalam kamarnya , saat tangan kirinya menggapai knop pintu , tubuhnya meneggang karna Jungkook dengan keras memegang pinggan ramping jimin , sedikit meresmasnya .
Jimin atau jungkook pun tau atas ulah Jungkook pasti akan ada bekas kemerahan di sekitar pinggangnya .

"Lepas jungkook!" Pekik jimin memberontak
"Diam jimin! Andai dari awal kau tak memberikan aku kesempatan, kau tak akan ada di situasi ini , sekarang bersikap baiklah jika kau ingin ku perlakukan lembut" desis jungkook di sebelah telinga jimin yang bergetar ketakutan , air mata hampirr saja jatuh melewati pipi mulusnya andai Jungkook tak membalik tubuhnya cepat hingga mereka berdua berhadapan.

My Choice  (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang