Happy reading 🔥
Jangan lupa klik tanda ⭐
Typo bertebaran 🙏Setelah semua yang terjadi kini kembali lagi sifat jimin yang menghindari jungkook , sebisa mungkin ia berusaha untuk tak berpapasan , bertemu, atau membalas pesan² jungkook beserta teleponnya .
Yoongi yang makin overprotektif kepada jimin , ia tak akan meninggalkan jimin sendirian lagi di area kantornya , ia membuat jungkook semakin jauh padanya , ini sudah berlangsung selama 1 minggu lebih! Bahkan setelah malam itu ia langsung bercerita kepada orang tuanya , meminta solusi terbaik dan untungnya orang tuanya siap mau membantu kapanpun saat di butuhkan.
"Ayo jimin , kita pulang sekarang" ajak yoongi , oiya yoongi juga rutin mengantar dan menjemput jimin
"Baiklah , tapi aku mau makan Jajangmyeon dlu ya hyung" pinta Jimin dengan manja agar di turuti , ia bosan disuruh makan makanan yang sehat terus
"Baik . Kali ini ku bolehkan"
"Asikkk! Kaja hyung aku lapar" Jimin segera menarik tangan yoongi dengan senyum cantiknya , bukannya jimin tidak sedih .. ia sedih tapi ia berusaha menutupi nya dari yoongi , ia tak mau hyung nya terlalu mengkhawatirkannya lebih dari ini , terlebih hyung nya itu sudah terlalu baik , jadi jimin memendam semua rasanya .. rasa rindu yang entah sejak kapan selalu mengganggunya .Jungkook? Bukannya ia tak pernah berusaha untuk menemui jimin dirumahnya, tapi semenjak malam itu jieun berubah, jieun selalu menempeli Jungkook dimana pun termasuk di tempat kerja dan di apartemen mewahnya . Sesekali ia mencuri² waktu untuk menghubungi jimin tapi nihil! Tak pernah ada balasan apapun dari jimin .
Sebenarnya ini juga yang membuat jimin semakin sedih , walaupun ia berusaha agar tak bertemu jungkook, tapi di kantor tetap saja banyak bisik² tentang bosnya bersama tunangannya yang terlihat selalu bersama dan bagaimana manjanya tunangan sang bos, hal ini lumayan gempar karena nyonya lee yang mereka tau tak semanja ini ... Dan ada beberapa orang yang mengaitkan hal itu dengan kejadian tempo lalu yang sempat melibatkan jimin .
Yoongi selalu menyuruh jimin menutup kupingnya rapat² agar tak stress dan selalu mengingatkan tentang bagaimana stress tak baik untuk dirinya dan kandungannya . Yoongi tak tau saja hal itu semakin membuat jimin sedih , ia ingin mendapatkan perhatian itu dari jungkook juga , entahlah~
•••••
"Jiminah .. kenapa kau malah melamun? Katanya lapar?" Tegur yoongi yang melihat jimin hanya memandang makanan di depannya dengan tatapan kosong
"Ah! Anni hyung , aku hanya tiba² kehilangan selera dan malah ingin memakan ice cream strawberry" jawab jimin yang sempat kaget mendengar suara hyungnya itu
"Iyaa nanti akan ku antar kau membeli ice cream sebelum pulang, tapi sekarang makanlah dulu" bujuk yoongi
"Baiklah" jawab Jimin singkat yang mulai makan perlahan, memaksa mulut nya untuk mengunyah . Lagi² ia merepotkan Hyung nya kala menginginkan sesuatu atau sebut saja mengidam , yang harusnya itu adalah tugas Jungkook selaku ayah dari anak yang ia kandung .Sesampainya di rumah, jimin langsung membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lelah itu , ia memilih baju yang nyaman untuk di kenakan dengan model kemeja putih gading berbahan lembut dan kebesaran di badannya hingga mampu menutupi sebagian paha mulusnya , ia hentikan langkahnya tepat di depan cermin ia pandangi tubuh nya yang sebentar lagi akan membesar kala kandungannya terus bertambah usia , di usap nya pelan perut yang terlihat masih sangat datar itu.. karena baru jalan sebulan.. air matanya menetes tiba² kala kenangan yang ia anggap buruk itu berputar lagi di otaknya ..
"Babby~ aku akan menjagamu dengan baik , sampai berjumpa di usia mu yang ke dua bulan ne~ mari berjuang sayang" monolog jimin sambil mengusap air matanya , kini ia telah mendapat jadwal kontrol kandungan dengan dokter muda bernama jeon wonwoo , masih di rumah sakit yang sama , itu juga yang menyarankan adalah dokter kim saat jimin berkunjung bersama yoongi untuk menebus vitamin jimin yang telah habis .
Ahh marga itu mengingatkannya pada rasa sakit , tidak sembarangan orang yang bisa menyandang marga jeon .
•••••••••
Pagi harinya jimin di suguhkan dengan wajah yoongi yang menekuk kesal saat menjemputnya
"Kau ini kenapa Hyung ? Muka mu jelek kalau sedang marah kau tau?" Tanya jimin sambil meledek
"Aku hanya kesal dengan manusia alien" jawaban singkat yang malah membuat jimin berpikir, manusia Alien? Apa hyungnya ini mengigau? Kira² seperti itu lah pikiran jimin saat ini
"Kalau kau butuh teman cerita kau masih punya aku jgn lupa" tawar jimin sambil tersenyum
"Nanti saja , aku sedang tidak mood" jawab yoongi seadanya sambil terus mengendarai mobilnya menunju kantor, tak lama mobil mereka terpaksa harus berhenti kala lampu jalan menunjukkan warna merah . Jimin yang sibuk oleh cemilan di tangannya yang di bawakan oleh yoongi dan yoongi yang sedang kesal terhadap taehyung yang selalu saja memberi harapan palsu padanya hanya bisa komat kamit tidak jelas kala setiap lontaran kata²nya tersemat juga umpatan , yoongi memalingkan wajahnya ke arah kanan guna melihat jimin yang asik sendiri dengan suara berisik plastik dari snack yang ia bawa, tiba² fokusnya tertuju kepada mobil yang ada di sebelah jimin tak jauh dari posisi meraka.
Di lihatnya jungkook yang kini tengah mengusap kepala jieun yang lagi bersandar di bahunya , yoongi meremat stir mobilnya kencang"Kurang ajar! Bisa²nya mereka bermesraan di saat Jungkook bahkan sudah akan memiliki anak bersama jimin!!" Batin yoongi kesal , entah firasat atau sebuah kebetulan saja Jimin ikut menengok keluar jendela , pandangan yang pertama kali di lihatnya adalah jungkook yang sekarang telah mengecup punggung tangan jieun .
Deg!
Sakit rasanya ! Ia buru² memalingkan wajahnya dan langsung berpura² memasang wajah bahagianya di depan yoongi
"Hyung, aku ganti ya lagunya? Ini membuatku mengantuk" ucap Jimin berusaha mencairkan suasana hatinya sendiri
"Terserah kau lah jim , dan jangan berpura² kau baik² saja ... Kau juga punya aku untuk jadi sandaranmu kalau kau lupa" jawab yoongi sambil menasehati
"Anni ... Aku tak apa² hyung" elak jimin
"Kau tak bisa berbohong padaku jim , aku mengenalmu lam-"
"Ah hijau Hyung! Ayo cepat jalan" potong jimin cepat, sambil berteriak heboh setelahnya ia tertawa melihat wajah panik yoongi kala mobil di belakang mereka mulai memencet klakson dengan kencang . Jimin mengalihkan pandangannya kesamping lagi , ketempat tadi ia melihat jungkook yang sekarang telah pergi jauh mendahului mobil yoongi , seketika senyumnya menghilang. reflek tangannya langsung mengelus perutnya seolah² menenangkan perasaan sedihnya , mungkin itu sudah jadi rutinitas baru bagi jimin yang terjadi begitu saja...•••••
"Jungkook , kenapa wajahmu jadi tiba² di tekuk begini sih??? Apa mood mu kembali tidak baik?" Tanya jieun karena tiba² saja jungkook cemberut kala ia mulai menjalankan mobilnya lagi
"Aku hanya cape babby .... Oh iya , malam ini aku akan pulang ke rumah jadi kau tak perlu menginap di apartemenku lagi" ucap Jungkook, yang langsung mendapatkan kernyitan bingung dari jieun
"Tumben sekali kau pulang, ada apa? Apa ada acara? Bolehkah aku ikut saja? Itung² berusaha meluluhkan hati eoma mu?" Cerocos jieun panjang lebar , Jungkook hanya memutar bola matanya malas
"Tidak ada acara apa² aku hanya merindukan orang tua ku . Dan aku butuh waktu bersama mereka jadi kau tak perlu ikut... Lagipula apa kau masih kurang setelah hampir seminggu lebih menginap di apartemenku??" Balas jungkook dengan sedikit sindiran halus di sana
"Ish! Yasudah!! Antarkan aku ke butik temanku saja.." ucap jieun sebal.
sekarang jungkook jadi gampang berubah padanya , ini pasti setelah ia mengenal si karyawan rendahan itu! Tak bisa di biarkan! . Batin jieun"Iya aku antar, setelahnya aku akan bekerja, kau bisa pulang sendiri kan nanti? Karena aku akan langsung pulang kerumah" jawab jungkook yang setelahnya hanya bisa menghela nafas dalam karena jieun jadi cemberut dan tak mau menjawabnya , malah sibuk dengan handphone yang ada di tangannya .
"Biarkan sajalah , ini kesempatan ku untuk bertemu jimin. Semoga saja jimin masih mau menemuiku" batin jungkook
"Liat saja kau jalang sok cantik, akan ku buat kau menyesal karena membuat jungkook ku berubah" batin jieun sambil mengetikan kata² gila entah untuk siapa
"Habis kau!" Sambungnya
TBC🔥
Voment jusseyo 🙏 biar aku semangat.. kali aja bisa double up mlm ini 😊😁
Terima kasih 🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice (On Going)
RandomBerawal dari ketidaksengajaan, membuat seorang Park Jimin harus menentukan pilihan yang sulit untuk kelangsungan hidupnya .. hi ... ini ff pertamaku , walau gak jago aku hanya ingin menuangkan semua imajinasi ku disini ^_^ Di larang plagiat...