Happy reading 🔥
Jangan lupa klik tanda ⭐Jam menunjukkan pukul 10 malam , teman² jimin semua sudah pulang, setelah sempat berdebat dengan rasa penasaran mereka , jimin meminta waktu untuk menjelaskan tapi tidak sekarang, untung tidak ada pemaksaan lagi setelahnya .
Mereka sempat melanjutkan dengan bercanda walau jadi ada sedikit kecanggungan tapi tak berlangsung lama ."Hah.. aku cape sekali, besok harus lanjut bekerja" ucap Jimin sambil melihat langit² kamarnya , tanpa sadar tangan lembutnya menyentuh bagian perut dan sedikit mengelusnya
"Hei baby , apa benar kau ada disana?" Tanyanya pelan sambil terkekeh akan ucapannya sendiri
"Maafkan aku ya baby .. aku hanya tak ingin kau menderita seperti diriku" gumam jimin lagi pelan .Ting!
Dari : jungkook
Kau sudah tidur?
Satu pesan singkat yang jimin baca , tiba² hatinya berdesir hangat .
Sudah lama jimin mensave nomer jungkook karena orang itu selalu menerornya kemarin² ya walaupun tak ia tanggapi .Jimin tak membalas, sedikit masih ada rasa kesal juga karena Jungkook meninggalkannya begitu saja tadi dan membuatnya mati kutu depan teman² nya .
•••••••
Pagi ini jimin mengalami morning sick , kalau kemarin² hanya sekedar pusing dan lemas sekarang ia mulai mual² .
Dari jam 5 pagi ia terbangun dan terus saja bolak balik ke kamar mandi ,untung saja kamar mandinya di dalam kamar jadi tak jauh untuknya melangkah, walaupun tetap menguras tenaga .
"Hei bayii~ aku lelah , aku sekarang harus bersiap bekerja.. kumohon berhentilah menyiksaku~" rengek jimin yang di tunjukkan untuk janin di dalam kandungannya .
Setelah sekiranya sudah agak mendingan ia langsung membersihkan dirinya dan berganti pakaian, tak lupa ia meminum teh jahe untuk mengurangi mualnya , ia telah membaca beberapa artikel untuk mengurangi mual saat masa morning sick nya ini .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jim , kau sekarang jadi selalu pucat. Apa kau masih bisa bekerja?" Tanya jennie
"Iya aku tak apa noona" jawab jimin lembut
"Yasudah kalo ada apa² jagan sungkan untuk minta tolong ne? Dan mulai hari ini kita akan terus makan di luar ya? Tidak udah di kantor" pinta jennie lembut , ia hanya tak ingin jimin sedih apalagi belakangan ini jimin kan sering sakit²an jadi sebisa mungkin ia tak mau jimin kenapa² dengan semua gosipp yang beredar di kantor
"Eh? Memang kenapa noona?" Tanya jimin kaget
"Tidak apa , kita hanya bosan" rose lah yang menjawab. Mereka pun tak mengerti padahal belum lama mengenal jimin tapi mereka semua menyayanginnya
"Ahh~ ne noona" jimin pun melanjutkan pekerjaannya yang sedikit lagi selesai, siang ini jimin baru sempat men transfer sedikit gajinya untuk sang bibi di busan , tak lupa juga ia membayar uang sewa flat nya . Kalau semua sudah di bayar rasanya lega , Jimin hanya tinggal belanja kebutuhannya di rumah , sisanya akan ia tabung mengingat sekarang ia tak hanya sendiri di rumah ... Ada tambahan satu di Perutnya .Sebenarnya sedari baru sampai tempat kerja entah kenapa jimin ingin sekali melihat Jungkook, dan mencium wangi parfumnya yang sudah menjadi ciri khas lelaki itu , tapi ia takut kala mengingat siapa dirinya
"Sabar yaa baby" gumamnya pelan sambil mengelus perut datarnya .
Entah sanggupkah jimin melewati nya seorang diri?
Dia tak mau berharap pada janji yang di ucapkan Jungkook, ia tak mau sakit hati!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice (On Going)
عشوائيBerawal dari ketidaksengajaan, membuat seorang Park Jimin harus menentukan pilihan yang sulit untuk kelangsungan hidupnya .. hi ... ini ff pertamaku , walau gak jago aku hanya ingin menuangkan semua imajinasi ku disini ^_^ Di larang plagiat...