03.

14 11 8
                                    

*****Azallea, Bryan, Agan, Azura, Zeira, dan Areksa tiba di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****
Azallea, Bryan, Agan, Azura, Zeira, dan Areksa tiba di rumah sakit. Mereka berjalan di sepanjang koridor rumah sakit. Semua orang memusatkan pandangan ke arah mereka lantaran sedari tadi Areksa, Azura, dan Azallea asik tertawa tanpa mempedulikan sekitar.

"Bisa diem ga sih, ini tuh rumah sakit!" gertak Bryan Menatap tajam ke arah tiga bocah itu. Bukan nya patuh, Azallea dan Azura malah berlari melesat menuju ruang dimana Kevin di rawat.

"Jangan lari-lari setan!" ucap Zeira mulai terpancing emosi.

"Bandel banget sih, Bocah lu noh!"

"Bocah gue, bocah lu juga anj!" sinis Zeira.

Tak berselang lama, mereka pun sampai diruang rawat kevin.

"OMO, OMO! kok lu gemeshin sih vin, pakek perban di kepala lu!" ucap Azura membuat Bryan dan Agan menghela nafas gusar ketika memasuki ruangan.

"Gemesh palak lo monyet!" ketus Agan, ia sangat lelah dengan gadis satu ini. Jika saja Azura tidak is anggap sebagai adiknya, sudah dipastikan anak itu terlantar di Amazon.

"Wah,, rame," ucap Mahen yang baru saja datang bersama Jefran.

"Dari mana aja lo?"

"Biasa pak bos, habis makan," ucap Jefran seraya menepuk perutnya.

"Makan mulu, dasar perut karet!" celetuk Areksa.

"Oh, ya vin. Masih ad yg sakit ga?" tanya Zeira kepada Kevin yg sedari tadi hanya diam menyimak.

"Oh,, gpp kok. gue baik-baik aja," ucapnya tersenyum.

"Baguslah kalo gitu."

"Kejadiannya gimana Vin, sampe lo bisa di keroyok?" ucap Agan bertanya.

"Saat itu, gue lagi nongkrong di warung abah," ucap Kevin mulai menceritakan semua kejadian yg menimpa nya. Mereka semua yg ada disana menyimak dengan baik. Penjelasan kevin tidak mereka lewatkan sedikitpun.

"Apa perlu kita melakukan penyerangan?" tanya Agan kepada Bryan.

"Za, apa perlu melakukan penyerangan?" Bukannya menjawab pertanyaan Agan, Bryan malah bertanya kepada Azallea. Namun, tidak ada Respon dari gadis itu. Bryan menatap seluruh ruangan, dan Azallea tidak ada. Kemana bocah itu pergi? Pikir Bryan.

"Lah, Aza mana?" Zeira maupun Azura Hanya mengangkat bahunya petanda mereka tidak tahu.

"Loh, loh. Tadi dia disini kok!" ucap mahen.

"Apa?! Kangen lo ama gue?" Suara Azallea terdengar. Gadis itu berdiri di ambang pintu ruang rawat, membuat semuanya mendengus kesal.

"Dasar Leakkuyang. Datang tak diundang, pulang tak diantar!"

"Itu jelangkung Zura," ucap Zeira membenarkan.

"Sama aja!" ucap Azura tak mau mengalah.

"Semerdeka lo lah!"

"Kenapa?" tanya Azallea.

"Apa perlu melakukan penyerangan?" Mahen bertanya.

"Ke?"

"Anak-anak Laskar."

"Kapan?" tanya Azallea lagi membuat semuanya berdecak kesal.

"Lah, salah kalo gue nanya?" ucap Azallea menatap semuanya dengan bingung.

"Za, kita lagi serius," ucap Bryan.

"Yg bilang kita berjanda juga siapa?" jawab Azallea.

"Allahuma ,,," Bryan mengusap wajahnya kasar.

"Yaudah, lakukan aja!" finish Azallea membuat semua orang menggeram kesal.

"Dari tadi kek!" ucap Areksa gemas lalu menoyor kepala Azallea.

"Babi!" umpat Azallea menatap tajam ke arah Areksa.

"Btw, dah sore. Kita balik ya," ucap Zeira berpamitan.

"Oke, Hati-hati!"

Keenam manusia itu berjalan meninggalkan ruang rawat kevin.

"Zur, Sa," panggil Azallea saat mereka tiba diparkiran rumah sakit.

"Apa le?" jawab keduanya hampir bersamaan. Sedangkan Zeira, Bryan, dan Agan hanya diam menyimak.

"Gue ada tantangan nih," ucap Azallea lalu menaiki motor sport berwarna hitam miliknya dan memasang helm fullface nya.

"Apa Zal? Ai suka tantangan!" Raut wajah Zura terlihat senang, membuat Azallea tersenyum licik di balik helmnya.

"Oke, tantangan nya adalah,," ucap Azallea menggantung lalu menghidupkan mesin motornya.

"SIAPA YG CEPAT DATANG MARKAS, DIA PEMENANGNYA!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Azallea menancap gas motor nya meninggal kan kelima sahabat nya.

"WOI ZAL CURANG LO!" teriak Areksa dan Zura. Buru-buru mereka menaiki dan menghidupkan mesin motornya. Tanpa ba bi bu mereka melesat meninggalkan Bryan, Zeira, dan Agan.

"Woi hati-hati!" ucap Bryan menggelengkan kepalanya.

"Dah, angkat tangan gw sama mereka!" ucap Zeira memasang helmnya, lalu menghidupkan mesin motornya.

"Urus tuh bocah lu yan!" ucap Agan, lalu menaiki dan menghidupkan mesin motornya.

"Setres gue lama-lama," gumam Bryan lalu melakukan hal yg sama. Setelah itu, ketiga nya meninggalkan perkarangan rumah sakit.


*****

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini keteman - teman kalian ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini keteman - teman kalian ya.

Satu lagi, jan lupa follow:
Wp: @kylope_ale01
Ig: @194taa_
Tiktok: @adita062

[23/05/2023]

Salam dari orang Cantik😇

ALEGAR (datang untuk menang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang