13.

4 1 0
                                    

Atur posisi kalian senyaman mungkin
Sebelum membaca!

HAPPY READING 🐰

*****

Zura bergidik ngeri. "Idih, najis! Amit-amit tujuh turunan,"

"Berisik!" decak Agan membuat Zura mengatup bibirnya rapat-rapat. Seperti biasa, saat ini mereka berada di markas ALEGAR.

"JEFRANNN!" teriak Azallea begitu melengking, semua orang yang berada disana sontak menutup telinga mereka yang terasa pengang akibat teriakan sangkakala dari gadis itu.

"Gausah teriak-teriak kali Le, gue gak budeg!" dumel jefran sambil mengusap telinganya yang terasa sakit.

"Hehehe, beli eskrim kuy, Jef!" ajak Azallea berharap cowok itu mengiyakan kemauannya.

"Ogah," tolak Jefran mentah-mentah. Kurang ajar! Berani-beraninya dia menolak ajakan Azallea.

Azallea terdiam sejenak, sebelum akhirnya..

BRAKS!!!

Jantung mereka hampir saja terlepas dari sangkarnya ketika Azallea menggebrak meja tiba-tiba.

"Za, apa-apaan sih? Lo mau kita semua mati karna kaget disini, hah?!" geram Agan, cowok itu benar-benar kesal setengah mati dengan sikap kekanak-kanakan gadis itu.

"Sungguh ku tak peduli," jawab gadis itu dengan sangat menyebalkan.

Agan, cowok itu benar-benar berada di puncak amarahnya. "LO BISA GAK SIH, GAK USAH KAYAK ANAK KECIL! NYUSAHIN TAU GAK," bentak Agan membuat Azallea terperanjat kaget.

"SEHARI AJA GAK USAH BIKIN GUE EMOSI. LO TAU? LO ITU UDAH GEDE, UDAH DEWASA. BERPIKIR LEBIH DEWASA SEDIKIT AJA, JANGAN SEMENA-MENA!" tambahnya lagi membuat mata Azallea berkaca-kaca menahan tangisnya yang siap pecah saat itu juga.

"Gan, udah Gan. Kasian Aza," ucap Bryan hendak menenangkan Agan.

"BELA AJA TERUS, PANTESAN KERAS KEPALA!" ujar Agan semakin menjadi. Tangis Azallea tak bisa ia bendung lagi. Gadis itu terisak dalam diam seraya menunduk. Bukan, bukan ini yang ia mau. Ia hanya ingin memakan eskrim tanpa ada bentakan sama sekali. Sungguh, melihat Agan marah seperti ini, Azallea benar-benar takut.

"Gan udah! Lo tau Lea gak bisa di bentak kek gini!" ucap Zeira lalu merangkul Azallea guna menenangkan gadis itu yang menangis sesegukan.

"Maaf, Gan. Gue gak bermaksud--" ucap Azallea.

"Udah, bang. Tenangin diri lo dulu," ucap Zura menenangkan Agan. Cowok itu memejamkan matanya sambil menghela nafas Berat.

"Gue cabut!" Tanpa basa-basi Azallea pergi begitu saja meninggalkan markas. Mengabaikan semua panggilan kepadanya.

"Lo liat? Lo tau Azallea dari dulu seperti itu, seharusnya lo jangan bentak dia, dia gak bisa di bentak Gan! Seharusnya lo juga bersikap dewasa!" ujar Zeira menatap dingin Agan. Sedangkan cowok itu hanya terdiam.

"Udah, stop! Diam lo pada!" final Bryan, kepala cowok itu sudah terasa pening akibat pertengkaran saat ini.

"Gan, lo tenangin diri lo dulu. Jefran, Areksa, Kevin, ikut gue buat nyusul Azallea. Dan lo berdua," ucap Bryan menunjuk Zeira dan Zura. "Diam disini temani Agan, gak ada pembantahan!" finish Bryan dan segera pergi menyusul Azallea di ikuti Kevin, Areksa, dan Jefran.

"Bang, lo kenapa sih? Lo ada masalah? Gak biasanya lo marah-marah kayak gini?" tanya Zura selembut mungkin.

Agan menghela nafas lelah. "Masalah gue lagi banyak, Zur. Gua capek," keluhnya.

"Mau cerita?" tanya Zeira di angguki Zura.

"Lain kali aja," balas Agan lalu menyandarkan tubuhnya. Ia ingin beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah yang ada di tubuhnya. Zura dan Zeira tidak bisa memaksa, mereka lebih memilih untuk diam. Toh, Agan pasti akan bercerita kepada mereka.

*****

anjing!

Dua manusia berbeda gender itu terjatuh akibat air minum yang tumpah membuat lantai terasa licin.

"Gilak! Badan gue sakit anjing, Minggir lo!" teriak Zura kepada seorang cowok yang menindih tubuhnya. Dengan sigap cowok itu bangun dari kejadian yang sangat tidak estetok ini.

"Aduh, pinggang gue patah," ujar Zura bangun sambil memegang pinggangnya yang terasa sakit.

"Lo gak papa?" tanya cowok itu yang ternyata adalah Alta.

"Ga papa gimana? Lo pikir, lo gak berat hah? Encok pinggang gue," ringis Zura menatap tajam Alta.

"Sorry, perlu gue bawa ke rumah sakit?" tanya Alta.

"Ga perlu!" jawab Zura dengan ketus, kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Alta yang tengah kebingungan.

"Kenapa tuh cewek?" ucapnya terus memandangi kepergian Zura.

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALEGAR (datang untuk menang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang